Di Asian Games, Bulu Tangkis Indonesia Bertumpu pada Pengalaman

30 Juni 2018 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon (Foto: Humas PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon (Foto: Humas PBSI)
ADVERTISEMENT
Perhelatan Asian Games 2018 sudah di depan mata. Status sebagai tuan rumah membuat Indonesia menargetkan masuk sepuluh besar dalam event yang dihelat empat tahun sekali itu.
ADVERTISEMENT
Untuk merealisasikan target itu, persiapan demi persiapan terus dijejak. Salah satunya adalah membuat daftar cabang olahraga unggulan Indonesia. Di antara cabor-cabor unggulan itu, ada nama bulu tangkis.
Pada cabor tersebut Indonesia mematok dua emas. Sorotan langsung ditujukan kepada pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Kedua pasangan itu mendapatkan beban yang bobotnya lebih besar dibanding pebulu tangkis lainnya.
Menurut salah satu mantan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Hariyanto Arbi, menetapkan kedua pasangan tersebut untuk meraih medali emas dalam ajang Asian Games 2018 sangat masuk akal. Sebab, melihat peta kekuatan, Marcus/Kevin dan Owi/Butet yang punya kans besar untuk mendentumkan lagu 'Indonesia Raya' di rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
"Kalau lihat peta kekuatan, sektor tunggal masih belum (bisa diandalkan meraih medali emas). Sampai ke semifinal, saya kira, sudah bagus. Kalau ganda (putra dan putri) dan sektor campuran bisa bersaing dan kans untuk juara sangat besar," ujar Arbi kepada kumparanSPORT.
Arbi mengingatkan, status sebagai tuan rumah bak pisau bermata dua. Di satu sisi hal itu dapat menambah semangat. Di sisi lain, ia bisa menjadi petaka dan akan amat bepengaruh terhadap mental bermain.
"Menurut saya, mental harus dijaga. Mereka tak boleh terlalu ingin menang, tapi juga enggak boleh terlalu turun. Maksudnya, keinginan harus menang tetap dijaga, tapi tak boleh ingin langsung juara. Karena kalau langsung ingin juara nantinya jadi beban dan emosi saat pertandingan tak bisa terkontrol," kata Arbi.
ADVERTISEMENT
Hariyanto Arbi, Mantan Pebulutangkis Tunggal (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hariyanto Arbi, Mantan Pebulutangkis Tunggal (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
"Di Asian Games, karena bawa nama negara, tekanan bakal lebih besar. Itu juga yang menjadi tantangan. Dan, rekan-rekan lain akan sangat membantu untuk mengatasi masalah itu," lanjutnya.
Meski begitu, pebulutangkis yang dikenal dengan 'Smash 100 Watt' itu tetap optimistis cabor bulu tangkis bakal mendulang prestasi di Asian Games. Sebab, dengan pengalaman dan kematangan dalam bermain, Marcus/Kevin dan Tontowi/Liliyana bisa mengatasi hal-hal yang tak kasatmata seperti tekanan dan mental.
"Saya yakin mereka bisa mengatasi itu (mental dan tekanan). Karena mereka sudah pengalaman apalagi main di sini. Hal-hal non teknis, saya kira, tak akan terlalu memengaruhi," tutupnya.