Diperkuat Para Atlet Pelatnas, Musica Taklukkan Berkat Abadi

19 Februari 2019 0:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anthony Ginting di Djarum Superliga 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Anthony Ginting di Djarum Superliga 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Tak ada kesulitan berarti yang mengadang Musica Trinity di laga perdana Grup A Putra Djarum Superliga Badminton 2019. Menghadapi Berkat Abadi, Musica mampu meraih kemenangan dengan total skor 4-1.
ADVERTISEMENT
Bertanding di GOR Sabuga, Senin (18/2) malam WIB, Musica yang banyak diperkuat oleh para atlet pelatnas macam Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian, serta Jonatan Christie mampu menampilkan permainan yang apik. Di pertandingan pertama, Anthony mampu meraih kemenangan atas Brice Leverdez dalam pertarungan dua set, 21-12, 21-17.
Kembali bermain di Bandung, atlet asal Cimahi itu sedikit bernostalgia. Rasa tegang sempat menyelimutinya kala menginjakkan kaki di arena GOR Sabuga, karena di ajang Djarum Superliga ini untuk pertama kalinya ia main lagi di Bandung. Namun, seiring jalannya pertandingan, ia mampu menguasai rasa tegangnya.
“Mungkin sudah enam tahunan, sejak di pelatnas belum pernah lagi tanding di Bandung. Saya ingat dulu waktu masih kelas remaja-taruna, saya mengejar prestasi untuk masuk pelatnas. Sudah kepikiran sih akan ramai, karena yang datang kan pemain top, dan Indonesia turun full team,” ungkap Anthony dilansir situs resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
“Di pertandingan hari ini, saya lebih banyak inisiatif menyerang. Shuttlecocknya kencang, jadi mukulnya harus pas. Kalau mukulnya kencang bisa out, kalau pelan malah tanggung. Hari ini lawan tidak di performa terbaiknya, jadi saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini,” lanjutnya.
Sedangkan di pertandingan kedua, ganda putra Musica, Fajar Alfian/Lee Yong-dae mampu menampilkan permainan ciamik ketika menghadapi ganda putra Berkat Abadi, Agripinna Prima Rahmanto/Ricky Karandasuwardi. Fajar/Lee mampu mengalahkan Agripinna/Ricky lewat pertarungan dua set, 21-19, 21-14. Bagi Fajar, berpasangan dengan Lee menghadirkan kesenangan tersendiri.
"Pertama berpasangan di Bali (Djarum Superliga 2017) memang sempat gemetar, sekarang kan sudah pernah merasakan. Jadi saya bilang ke diri saya, enggak usah minder. Saya kagum sama dia, dulu dia bisa main rangkap dan juara di kedua nomor. Dia juga peraih medali emas Olimpiade termuda. Yong-dae bisa menghibur semua penonton dengan teknik permainannya. Ada teknik permainan depan dia yang saya tiru, sedikit, ha ha ha," jelas Fajar.
ADVERTISEMENT
"Usia memang tidak bisa dibohongi, kecepatan dia sudah menurun tapi dia bisa benar-benar jaga fokus di lapangan. Kehilangan satu poin pun tidak mau, gaya-gayaan tuh nggak mau," tambah Fajar.
Setali tiga uang, Yong-dae juga mengaku senang bisa kembali berpasangan dengan Fajar. Sepengamatannya, Fajar sudah menjadi pemain yang lebih baik dan banyak kemajuan yang ia tunjukkan. Yong-dae juga memuji antusiasme penonton yang hadir memenuhi Sabuga pada Senin (18/2) malam tersebut.
"Tanding di Indonesia, penontonnya selalu ramai, banyak yang datang ke stadion. Hari ini saya menikmati permainan dan menikmati berpasangan dengan Fajar. Ini kedua kalinya kami berpasangan, sekarang dia mainnya sudah jauh lebih baik," tutur Lee.
Kemenangan Musica di laga ini ditentukan oleh Jonatan Christie yang mengalahkan Panji Ahmad Maulana dalam pertarungan yang berjalan tiga set, 21-9, 17-21, 21-12, dan berlangsung selama 55 menit. Sai Praneeth B. melengkapi kemenangan Musica usai menang dua set, 21-19, 21-19, di partai terakhir melawan Wisnu Yuli Prasetyo.
ADVERTISEMENT
Di laga selanjutnya, Musica akan bertanding melawan Daihatsu Astec pada Kamis (21/2) siang WIB.