news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Disiplin, Kunci Syuci Indriani Rengkuh Dua Emas di Usia 17 Tahun

12 Oktober 2018 22:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet para renang Indonesia Syuci Indriani mendapatkan medali emas di Asian Para Games 2018. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet para renang Indonesia Syuci Indriani mendapatkan medali emas di Asian Para Games 2018. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Syuci Indriani adalah perenang disabilitas kelas 14 dengan klasifikasi intellectual impairment. Cara berbicaranya menunjukkan respons yang lambat. Hanya, ia tetap mampu menjawab percakapan dengan pemahaman sempurna meski harus terbata-bata.
ADVERTISEMENT
Tetapi di kolam renang, Syuci adalah atlet tercepat se-Asia di dua nomor dalam Asian Para Games 2018. Di umurnya yang baru 17 tahun, Syuci mampu merengkuh dua emas di nomor 100 meter gaya dada SB14 putri dan 200 meter gaya ganti SM14 putri.
Emas pertamanya disegel pada Senin (8/10/2018) di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno usai finis tercepat selama 1 menit 23,95 detik. Hasil itu 0,02 detik lebih cepat dari Mai Deguchi (Jepang) yang finis 1 menit 23,97 detik.
Selisih sangat tipis, perjuangan atlet memang tidak mengenal belas kasihan. Siapa yang tekun berlatih, dialah yang berhak merebut titel terbaik. Pun bagi Syuci, atlet kelahiran 28 Januari 2001 itu dikenal disiplin dan punya fighting spirit yang kuat.
ADVERTISEMENT
"Anaknya sendiri disiplin latihan, tidak pernah bolos. Diarahkan oleh pelatih mau, bagaimana membagi kekuatan di 100 meter. Syuci pun tidak sombong," ungkap Dinda Ayu Sekartaji, sang pelatih, saat ditemui kumparanSPORTS di Stadion Akuatik GBK, Jumat (12/10).
"Tapi, kami (tim pelatih) harus masukkan semua keinginan dengan cara pas. Syuci gampang tersinggung, ngambek, dan gampang putus asa. Apalagi, ibunya baru meninggal dunia. Itu sempat bikin dia sedih," katanya menambahkan.
Jadi, Dinda mewanti-wanti agar awak media tidak menanyakan apakah medali emas Syuci dipersembahkan untuk sang ibu. "Bisa nangis dia. Jadi tidak gampang melatih anak-anak disabilitas, terutama seperti Syuci yang mudah berubah mood-nya," imbuh Dinda.
Lantas, emas kedua Syuci direngkuh pada Jumat (12/10) di nomor 200 meter gaya ganti. Kali ini, venue lebih ramai sehingga gemuruh pun terasa lebih semarak. Hasilnya, Syuci bisa menjadi yang terbaik di hadapan suporter sendiri usai finis tercepat berbekal catatan waktu 2 menit 36,32 detik.
ADVERTISEMENT
Perak sendiri didapat wakil Hong Kong, Chan Yui Lam, yang mengekor Syuci dengan hasil selama 2 menit 37,01 detik. Cukup jelas terlihat keunggulan Syuci sehingga seisi venue langsung berteriak histeris.
Atlet para renang Indonesia, Syuci Indriani. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet para renang Indonesia, Syuci Indriani. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
Kali ini, giliran sang atlet sendiri yang berkomentar. Kepada awak media yang setia menunggunya di mixed zone, Syuci mengaku teriakan suporter sampai ke telinganya. "Iya, tadi dengar uwoooo uwooo," tiru Syuci dengan ekspresi semringah.
"Ini penampilan terakhir (di Asian Para Games 2018). Terima kasih untuk semua rakyat Indonesia, keluarga, dan teman-teman sekolah. Jangan bosan dukung Syuci, ya," ujarnya sambil tertawa.
Menjadi andalan Indonesia, lakon Syuci pun selalu ditemani sorak-sorai dari penonton di Stadion Akuatik, termasuk dukungan langsung dari ayah dan kakak tercinta. Satu lagi, pesan dari sang pelatih juga diakui menjadi dorongan semangatnya.
ADVERTISEMENT
"Pelatih meyakinkan saya harus bisa dan harus semangat. Cepat, cepat, makin cepat. Kata-kata itu memotivasi Syuci banget. Saya membuktikan itu dan hasilnya emas," kata Syuci.
Selain dua emasnya, ia juga mendapat satu perak di nomor 100 meter gaya kupu-kupu dan perunggu dari nomor 200 meter gaya bebas. Kucuran bonus dari pemerintah bakal menutup manis penampilannya di multievent disabilitas terbesar se-Asia di edisi ke-3 ini.
"Hasilnya manis. Bonusnya untuk umroh orang tua, bangun kolam di rumah, dan untuk masa depan. Setelah Asian Para Games mudah-mudahan masuk ke Paralympic Tokyo 2020," ujarnya mengakhiri.