Djokovic Berjumpa Nadal di Final Australia Terbuka

25 Januari 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novak Djokovic usai laga semifinal Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Aly Song)
zoom-in-whitePerbesar
Novak Djokovic usai laga semifinal Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Aly Song)
ADVERTISEMENT
Lucas Pouille belum menjadi lawan yang kepalang sulit untuk Novak Djokovic. Di laga semifinal tunggal putra Australia Terbuka 2019, Djokovic menang tiga set langsung 6-0, 6-2, 6-2. Kemenangan yang direngkuh pada Jumat (25/1/2019) di Rod Laver Arena Melbourne Park ini juga menjadi penanda bahwa Djokovic akan bertemu dengan Rafael Nadal di partai puncak pada Minggu (271/1/2019).
ADVERTISEMENT
Di hadapan keperkasaan Djokovic, Pouille tak mampu berbuat banyak. Bahkan set pertama tuntas tanpa satu kemenangan gim pun. Superioritas Djokovic di set pertama tidak cuma tentang torehan 11 winner dan empat ace-nya, tapi juga minimnya unforced error. Bandingkan saja, Pouille yang cuma membuat lima winner itu harus berkali-kali kehilangan poin akibat membikin 10 unforced error.
Rod Laver Arena mendadak riuh di awal-awal set kedua, hanya beberapa detik setelah Pouille melepaskan serangan yang tak mampu dikembalikan oleh Djokovic. Sorak-sorai itu menjadi cara Rod Laver memberikan tabik bagi perlawanan Pouille. Winner itu pulalah yang mengantarkan Pouille kepada kemenangan gim kedua di set kedua, sekaligus kemenangan gim perdananya di sepanjang laga ini.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi persoalan, Djokovic masih belum kehilangan amunisi untuk menggempur Pouille dengan serangan-serangannya yang sepintas tidak terlihat terlalu superior, tapi efektif. Bila diperhatikan jarang sekali Djokovic melakukan manuver-manuver rumit yang agaknya hanya bisa dilakukan oleh petenis sekelasnya, Rafael Nadal, ataupun Roger Federer.
Ciri khas Djokovic yang liar di permainan baseline berkali-kali muncul di pertandingan ini. Setiap kali lawan menggiringnya dengan permainan agresif yang mengandalkan pukulan-pukulan jauh, Djokovic dengan 'senang hati' meladeni. Tak tampak kesulitan berarti bagi Djokovic untuk menangkal serangan Pouille. Itulah sebabnya kedudukan imbang itu berhasil ia giring pada keunggulan 4-1.
Kemenangan kedua akhirnya berakhir direngkuh oleh Pouille di gim ketujuh set kedua saat pukulan backhand Djokovic berbuah forced error. Sialnya, ini menjadi kemenangan terakhir Pouille di set kedua. Djokovic yang masih terlalu perkasa melesat maju dan membawa bekal kemenangan 6-2 untuk berlaga di set ketiga.
ADVERTISEMENT
Situasi serupa set pertama membuka set ketiga. Berhasil menyamakan kedudukan 1-1, Pouille harus menerima kenyataan bahwa lawannya ini sanggup memimpin jauh menjadi 4-1. Namun, harapan Pouille untuk bangkit lahir gim keenam.
Di periode ini, Djokovic bahkan tak sanggup memenangi satu poin pun. Penyebabnya adalah dua forced error dan dua unforced error beruntun yang dilakukan petenis sang petenis Serbia. Walau laga ini terlihat berat sebelah ada fragmen menarik yang terjadi saat Djokovic memimpin 4-2 dalam kedudukan 15-0.
Lucas Pouille usai laga semifinal Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Adnan Abidi)
zoom-in-whitePerbesar
Lucas Pouille usai laga semifinal Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Adnan Abidi)
Kala itu, Djokovic melepaskan tembakan dari area baseline yang ternyata menyasar area net Pouille. Karena Pouille sudah terlanjur mengambil posisi di area baseline, berlari secepat mungkin mengejar bola menjadi satu-satunya cara. Hebatnya, Pouille berhasil menggapai dan mengembalikan bola tersebut kepada Djokovic.
ADVERTISEMENT
Juara Wimbledon 2018 itu belum kehabisan akal. Pengembalian Pouille dijawabnya dengan pukulan lob yang mengarah area baseline. Nah mirip tadi, Pouille yang sudah ada di depan net harus berlari ke ujung bidang lapangannya.
Pouille yang merasa sudah terlambat untuk berlari mendahului bola mengambil keputusan cepat. Ketimbang telat, ia memilih untuk melepaskan tweener (pukulan yang dilakukan dengan mengayunkan raket di antara kedua belah kaki -red). Sayangnya, manuver ini tidak didukung akurasi mumpuni sehingga laju bola terhenti karena membentur net.
Dominasi Djokovic memang menjadi tajuk utama pertandingan. Itu tergambar dari catatan statistik yang menjelaskan bahwa Djokovic sukses mencetak 24 winner dan enam ace, yang berbanding dengan 18 winner dan dua ace milik Pouille. Yang mengesankan, agresivitas itu tak membuat Djokovic kehilangan kendali dan bertanding dengan berantakan. Buktiknya, ia hanya membuat lima unforced error. Bandingkan dengan Pouille yang mencatatkan 27 unforced error.
ADVERTISEMENT
Perlawanan sengit Pouille di gim ketujuh tadi tetap berakhir dengan kemenangan untuk Djokovic. Di gim ini, Djokovic mampu menyabet semua poin--buah dari satu winner dan tiga kesalahan individu Pouille. Puncaknya, pukulan backhand yang melahirkan unforced error untuk Pouille memastikan bahwa Djokovic merengkuh dua hal sekaligus: kemenangan 6-0, 6-2, 6-2 dan tiket untuk berlaga di babak final. Itu artinya, Australia Terbuka 2019 akan ditutup dengan duel klasik ala The Big Four.