Eko Yuli Sempat Was-was dengan Kondisi Istri Saat Bertanding
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, di balik rasa bahagia itu, perasaan khawatir sempat melandanya ketika bertanding dalam nomor 62 kg putra. Hal itu menyusul kondisi sang istri yang saat ini tengah hamil.
Eko Yuli berhasil mengunci emas usai meraih total angkatan 311 kg dengan snatch 141 kg dan clean and jerk 170 kg. Hasil itu mengalahkan pesaing terdekatnya asal Vietnam, Tranh Van Vinh, yang juga mengalahkannya dalam ajang SEA Games 2017. Tranh yang hanya mencatatkan total angkatan 299 kg.
“Deg-degan juga karena sekarang lagi nunggu kabar soal istri yang mau lahiran. Ke sini agak deg-degan, apakah pas nonton mules atau tidak, makanya tadi turun dari podium langsung nyamperin (istri),” ujar Eko Yuli usai berlaga.
ADVERTISEMENT
Ketika disinggung perihal nama sang anak, Eko Yuli masih enggan membocorkannya. Sambil berseloroh, ia memastikan bahwa nama anaknya tak akan berhubungan dengan Asian Games.
Merespon hal itu, pelatih kepala tim angkat besi Indonesia sekaligus manajer PB PABBSI, Dirdja Wihardja, menyebut akan memberikan Eko cuti. Hal ini berkenaan dengan kondisi istri Eko tersebut, meski sebenarnya Eko juga tak punya banyak waktu istirahat mengingat masih banyak kejuaraan yang harus diikuti.
“Ini kan (Asian Games 2018) selesai tanggal 2 September. Eko paling kita kasih cuti, besok libur (menunggu anak lahiran), terus tanggal 1 November sudah babak kualifikasi Olympic, dan itu perlu data, apalagi ini entry by name,” ujar Dirdja.
Dengan tambahan medali emas dari Eko Yuli, Indonesia kini telah mengumpulkan lima medali emas. Sebelumnya, Eko Yuli juga telah meraih emas pada pagelaran SEA Games 2017 dan perak di Olimpiade 2016.
ADVERTISEMENT