Fabio Quartararo Dapat Pelajaran Berharga dari Insiden GP Jerman

9 Juli 2019 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rider Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengikuti sesi latihan bebas GP Jerman 2019. Foto: Dok. Twitter @sepangracing
zoom-in-whitePerbesar
Rider Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengikuti sesi latihan bebas GP Jerman 2019. Foto: Dok. Twitter @sepangracing
ADVERTISEMENT
"... jangan ragu-ragu untuk menyalip," kata Fabio Quartararo.
Pernyataan pebalap andalan Yamaha SRT itu merujuk kepada GP Jerman 2019 di Sirkuit Saxony alias Sachsenring, Minggu (7/7/2019) malam WIB. Pada balap MotoGP seri kesembilan musim 2019 itu, Quartararo terjatuh di Lap 2.
ADVERTISEMENT
Quartararo sebenarnya memulai balapan dengan meyakinkan dengan start dari posisi kedua. Namun, keadaanya berubah dengan cepat. Rider berpaspor Prancis ini disalip oleh Maverick Vinales (Yamaha), Jack Miller (Ducati), Alex Rins (Suzuki), dan Cal Crutchlow (Honda). Alhasil, Quartararo pun melorot ke posisi enam.
Situasinya makin memburuk di lap 2. Quartararo keluar dari trek saat berusaha menyalip rider Mission Winnow Ducati, Danilo Petrucci, dan mengakhiri balapan secara prematur.
Alhasil, Quartararo dipastikan pulang dengan tangan kosong dalam seri penutup paruh pertama MotoGP 2019 itu. Usai balapan, dia mengaku telah melakukan kesalahan pengereman.
"Itu kesalahan saya. Start saya tidak buruk, tapi sialnya roda gigi saya tidak tepat di lintasan lurus dan saya tidak mengerem dengan benar di Tikungan 1," ucap Quartararo dilansir Crash.
ADVERTISEMENT
"Lalu di Lap 2 saat mencoba menyalip Petrucci, saya ragu-ragu untuk melakukannya dan berakhir (keluar) ke tikungan terlalu miring, cepat, dan tanpa kendali di ban depan," imbuhnya.
Quartararo pun membuang sia-sia potensinya sebagai yang tercepat di sesi latihan bebas satu (FP1) GP Jerman 2019. Meski begitu, rider bernomor 20 ini mengaku telah mendapatkan pelajaran berharga.
"Jangan ragu-ragu untuk menyalip. Bagi saya (terjatuh) itu pengalaman yang bagus, jadi saya dan tim bisa belajar untuk lebih kuat ke depannya," kata Quartararo.
Rookie berumur 20 tahun ini pun mengaku sejatinya punya kecepatan yang cukup untuk melawan pebalap top di race GP Jerman 2019.
Meski gagal menuntaskan balapan di Sachsenring, Quartararo sudah lebih dulu membuktikan potensinya saat finis runner-up di Catalunya dan ketiga di Belanda.
ADVERTISEMENT
Maka hingga paruh pertama MotoGP 2019, Quartararo puas dengan performanya yang sudah berbuah 67 poin di urutan delapan atau hanya berbeda 3 poin dari Miller yang berada di posisi tujuh.
"Saya sangat senang dengan paruh pertama musim ini, dari Jerez (seri keempat) kami membuat langkah besar. Sejak itu kami lima kali berada di baris depan, tiga pole positions, dan dua podium," ucap Quartararo.
"Jadi pada akhirnya, tiga seri pertama seperti tes bagi tim. Sekarang saya tidak sabar untuk melanjutkan paruh kedua musim," imbuhnya.
Selama jeda musim panas, Quartararo mengatakan akan melanjutkan proses pemulihan fisik usai operasi lengan kanan dan cedera bahu.
"Saya akan mengunjungi dokter, kemudian beristirahat selama liburan. Tentu saya juga akan berlatih keras dan berusaha untuk kembali di paruh kedua musim dalam kondisi 100 persen," pungkas Quartararo.
ADVERTISEMENT