Fajar/Rian: Dukungan Suporter Indonesia di Birmingham Memotivasi Kami

9 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian komentari usai kemenangan atas Goh V Shem danTan Wee Kiong  asal Malaysia. Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian komentari usai kemenangan atas Goh V Shem danTan Wee Kiong asal Malaysia. Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan
ADVERTISEMENT
'IN-DO-NE-SIA!'
*prok prok prok prok prok*
Teriakan seperti itu adalah 'atribut' wajib suporter 'Merah-Putih'. Terutama di Istora Gelora Bung Karno (GBK), gemuruh tepuk balon disertai teriakan suporter untuk Indonesia membuat siapa pun lawan akan menciut.
ADVERTISEMENT
Kali ini, empat suporter Indonesia menyulap Arena Birmingham berkapasitas 15.800 menjadi Istora. Di pertandingan perempat final Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lawan Goh V Shem/Tan Wee Kiong, teriakan 'Indonesia' menjadi backsound-nya.
Hal itu didengar oleh sang pemain. Dan diakui Fajar, dukungan suporter mampu membuatnya tampil lebih semangat lawan asal Negeri Jiran Malaysia itu dan mengakhiri laga dengan kemenangan 22-20 dan 21-12.
"Terdengar banget, sih. Karena di sini hall tidak seperti di Indonesia, (Arena Birmingham) yang teriak satu orang saja pasti kedengeran. Sangat berpengaruh, memotivasi kami," ucap Fajar usai pertandingan.
Aksi ganda putra Indonesia Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian saat pertandingan perempat final All England 2019 mereka melawan Shem Goh dan Wee Kiong dari Malaysia. Foto: REUTERS/Andrew Boyers
Menurut Rian, meski bisa menang straight game lawan Goh/Tan, dia tidak mau menyebut perempat final pertamanya di All England sebagai laga yang mudah.
ADVERTISEMENT
"Di gim pertama sempat tertinggal. Lalu kami lebih fokus saja. Mudah, sih, tidak. Poinnya 'kan mepet juga," kata Rian.
Sementara di gim kedua, Fajar/Rian yang unggul jauh 13-5 setelah interval sempat dikejar hingga skor berubah 13-11. Menurut Fajar, ada momen keberuntungan saat pukulan Rian di net masih bisa masuk ke area lawan peringkat 14 dunia itu.
"Set kedua merea coba lagi pola mereka di awal, melambatkan pola jadi kami terbawa. Tapi saat 13-11, ada lucky ball dia (Rian) pembukaan kena net jadi kami percaya diri lagi," ujar Fajar.