Fenati, Pebalap Moto2 yang Tekan Tuas Rem Lawan, Dipecat oleh Timnya

10 September 2018 20:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Romano Fenati, pebalap Moto2 asal Italia. (Foto: Toshifumi KITAMURA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Romano Fenati, pebalap Moto2 asal Italia. (Foto: Toshifumi KITAMURA / AFP)
ADVERTISEMENT
Insiden tidak terpuji yang dilakukan oleh Romano Fenati dengan menekan tuas rem motor Stefano Manzi berbuntut panjang. Setelah dihukum dengan larangan dua kali turun pada dua balapan oleh FIM, Fenati dipecat oleh tim yang saat ini ia bela, Marinelli Snipers.
ADVERTISEMENT
Pebalap berusia 22 tahun tersebut menekan rem depan Manzi saat keduanya beradu cepat pada balapan Moto2 GP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (9/9/2018). Tindakan Fenati langsung membuat race director mengibarkan bendera hitam, sebagai pertanda pebalap asal Italia itu didiskualifikasi.
Tindakan tidak sportif Fenati memang membahayakan karena Manzi tengah menggeber motornya di kecepatan 140 km/jam, beruntung Manzi tidak mengalami kecelakaan, meski pada akhirnya pensiun dini dari balapan usai terjatuh di tikungan ke-10 pada lap ke-18.
Tindakan Fenati kemudian dijatuhi hukuman dan muncul banyak kecaman dari pebalap lain. Bahkan, pebalap MotoGP asal Inggris, Cal Crutchlow, berpendapat Fenati harus dilarang membalap seumur hidup. Lantas, Tim Marinelli Snipers membuat keputusan tegas dengan memutus kontrak Fenati.
ADVERTISEMENT
Marinelli Snipers menilai tindakan Fenati telah mecoreng nama baik tim dan olahraga balap motor. Mereka pun lantas meminta maaf atas aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh rookie asal Italia tersebut.
"Saat ini kami mengabarkan bahwa Tim Marinelli Snipers telah mengakhiri kontrak dengan pebalap kami, Romano Fenati, atas tindakan tidak sportif, berbahaya, dan merusak citra tim," bunyi pernyataan resmi tim dilansir The Guardian.
"Dengan segala penyesalan, kami menilai bahwa tindakannya yang tidak bertanggung jawab bisa membahayakan nyawa pebalap lain dan tidak bisa dimaafkan dengan cara apapun. Fenati mulai saat ini tidak akan berpartisipasi dalam balapan lagi bersama Tim Marinelli Snipers."
"Seluruh bagian tim, Marinelli Cucine, Rivacold, dan semua sponsor lain dan orang-orang yang selalu mendukungnya selama ini, meminta maaf kepada semua penggemar kejuaraan balap motor dunia," lanjut pernyataan tim.
ADVERTISEMENT
Romano Fenati, pebalap Moto2 dari Tim Marinelli Snipers. (Foto: Michal Cizek/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Romano Fenati, pebalap Moto2 dari Tim Marinelli Snipers. (Foto: Michal Cizek/AFP)
Keputusan untuk memutus kontrak juga membuat masa depan Fenati di dunia balap menjadi suram. Padahal, ia merupakan salah satu pebalap yang diproyeksikan untuk menjadi pebalap tim Forward Racing pada musim 2019 yang disponsori oleh perusahaan motor asal Italia, MV Agusta.
Akan tetapi, bos dari MV Agusta, Giovanni Castiglioni, berujar akan mencegah Fenati untuk masuk ke dalam proyek kerjasama antara perusahaannya dengan Forward Racing. Menurutnya, Fenati sama sekali tak pantas untuk menjadi seorang pebalap.
"Insiden ini adalah kejadian paling buruk dan menyedihkan yang pernah saya lihat dalam balapan motor. Atlet sejati tidak akan pernah melakukan tindakan seperti itu. Jika saya adalah Dorna (promotor) balapan MotoGP, saya akan melarang dia membalap di kejuaraan dunia," kata Castiglioni dalam unggahan Instagram-nya.
ADVERTISEMENT
"Terkait kontraknya di masa depan sebagai pebalap dari MV Agusta Moto2, saya akan berusaha dengan segala cara untuk menghentikannya, itu tidak akan terjadi, dia tidak mewakili nilai-nilai dari perusahaan kami," ujarnya mengakhiri.
Di kesempatan lain, Fenati memberikan pembelaan atas tindakannya dengan menyebut Manzi lebih dulu melakukan aksi yang agresif dan membahayakan dirinya. Manzi sendiri memang terbukti melakukan overtaking berbahaya, ia pun dihukum turun enam posisi ketika memulai start pada GP selanjutnya di Aragon.
"Pertama, ada kontak dan dia membuat saya keluar dari jalur. Kemudian dia melakukannya lagi. Memang, ini tidak bisa membenarkan tindakan saya, tapi selalu ada pebalap yang merusak balapan. Itu bukan pergerakan yang cerdas, berbahaya buat saya dan dia," kata Fenati kepada Spain Movistar TV.
ADVERTISEMENT