Ferrari, Vettel, dan Kenangan Manis di Sirkuit Bahrain

26 Maret 2019 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebastian Vettel mengangkat trofi kemenangannya di GP Bahrain 2018. Foto: Andrej Isakovic/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sebastian Vettel mengangkat trofi kemenangannya di GP Bahrain 2018. Foto: Andrej Isakovic/AFP
ADVERTISEMENT
Sebastian Vettel menang back-to-back di Grand Prix (GP) Bahrain 2018. Selain sukses memeluk trofi pada 2017 dan 2018, Vettel juga menjuarai GP Bahrain pada 2012 dan 2013.
ADVERTISEMENT
Empat kemenangannya itu membuat Vettel jadi pebalap tersukses di Sirkuit Internasional Bahrain yang terletak di Sakhir tersebut. Bagi Tim Scuderia Ferrari, pencapaian di Bahrain lebih paripurna.
Selain dua kemenangan dari Vettel di 2017 dan 2018, tim asal Italia ini total mengemas enam kemenangan ditambah catatan pada 2004, 2007, 2008, dan 2010. Maka sejak GP Bahrian masuk kalender pada 2004, Ferrari jadi raja di sana.
Namun, banyak yang meragukan hattrick kemenangan bisa diciptakan Vettel di GP Bahrain pada 29-31 Maret 2019. Pasalnya, driver asal Jerman ini kecele kala membuka musim di GP Australia.
Meski sempat menjadi pebalap tercepat di tes pramusim Barcelona, nyatanya Vettel tidak mampu mengatasi Max Verstappen (Red Bull Racing) dengan mesin Honda-nya di Albert Park, Melbourne.
ADVERTISEMENT
Vettel hanya puas finis kelima, sementara Verstappen menemani duo Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton, sebagai pengunci podium.
Well, ada juga kubu yang tak mau buru-buru memberikan rapor merah kepada Vettel dan Scuderia Ferrari. Mattia Binotto, memberikan dukungan lebih dari sekadar kewajibannya sebagai Bos Ferrari.
Binotto beralasan penampilan buruk Ferrari di Australia disebabkan faktor eksternal berupa kondisi di sirkuit. "Di Australia aspal bergelombang dan cuaca berangin. Kami yakin potensi kami lebih dari itu," kata Binotto di situsweb F1.
"Kami masih percaya itu tidak menggambarkan potensi mobil kami. Tapi ada pelajaran yang bisa diambil, kami akan kembali dengan lebih kuat," janjinya.
Di GP Bahrain 2019, mereka akan hadir dengan bekal rekor empat kemenangan Vettel dan enam bagi Ferrari. Meski begitu, musim lalu kemenangan direngkuh Vettel cukup sengit.
ADVERTISEMENT
Juara dunia 2013 ini 'hanya' lebih cepat 0,6 detik dari Bottas. Bahkan usai balapan saat itu, Vettel mengaku sempat yakin akan disalip Bottas. "10 lap tersisa, saya bilang di radio semua dalam kendali. Itu bohong. Dengan kecepatan Bottas, saya merasa dia bisa menyalip," kata Vettel seperti dilansir situsweb Red Bull.
Lantas, bagaimana dengan profil Sirkuit Bahrain? Trek sepanjang 5,412 km itu punya 15 tikungan yang terbagi dalam tiga sektor. Nantinya, para driver akan melakoni 57 lap penuh.
Dilansir F1, Sirkuit Bahrain menghadirkan tantangan salip-menyalip di Sektor 1 dengan adanya trek lurus panjang dan area yang luas di Tikungan 1.
Adu cepat dipastikan masih akan tersaji di Tikungan 2 hingga Tikungan 4. Selama itu, pebalap masih harus melewati lintasan lurus yang luas dan ujung tikungan yang lebar.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Ferrari menyikapi seri kedua itu? Dalam keterangan resminya, Binotto mengatakan kunci kemenangan di Bahrain adalah traction (daya tarik) dan braking (rem).
"GP Bahrain akan menjadi seri kedua. Sirkuitnya sangat berbeda dengan Australia, dengan traction dan braking sebagai kuncinya. Di Bahrain, kami harus memperbaiki kelemahan yang ada di Australia," ucap Binotto.
"Di Bahrain, saya akan melihat koreksi yang dibuat tim. Kami juga sadar kekuatan tim lawan. Tapi kami berambisi untuk kembali (menang) dan melawan mereka," tutupnya.
Musim lalu, Vettel menang usai melaju selama 1 jam 32:01,940 detik. Meski begitu, lap tercepat dibukukan sang runner-up, Bottas, dengan catatan 1:33,740 detik. Saat itu meski menang, catatan lap tercepat Vettel selama 1:34,453 detik juga kalah dari Hamilton.
ADVERTISEMENT
Bottas pun wajib diwaspadai jelang GP Bahrain 2019. Di Australia, dia mencatat lap tercepat sekaligus menjadi pemenang dengan poin tambahan. Akankah Sebastian Vettel mampu menjaga kenangan manis Ferrari di Bahrain?