Ganda Terbaik Dunia Singkirkan Greysia/Apriyani di Semifinal

15 September 2018 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pertandingan kelima semifinal Jepang Terbuka di Court 1 Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Sabtu (15/9/2018), menyajikan laga ganda putri terbaik Tanah Air, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, melawan ganda terbaik dunia.
ADVERTISEMENT
Ganda nomor satu itu tak lain adalah wakil tuan rumah, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Di akhir laga, sayangnya Greysia/Apriyani harus angkat kaki dari turnamen setelah menelan kekalahan 12-21 dan 18-21.
Membuka gim pertama, shuttlecock Sayaka yang tersangkut membuka keunggulan pertama bagi wakil Indonesia. Tapi, skor langsung ditahan 3-3, 4-4, dan Greysia/Apriyani balik tertinggal 5-6.
Di menit awal itu, beberapa kesalahan dilakukan Greysia/Apriyani. Ditambah, ganda Negeri Sakura tampil cepat dan menyerang, sebut saja kala Sayaka menyambar shuttlecock di depan net dan membuat Greysia/Apriyani tertinggal 5-8.
Ganda Indonesia tertinggal 6-11 di interval ketika shuttlecock Apriyani gagal menyebrangi net. Besarnya jarak skor itu tak mampu dikejar Greysia/Apriyani. Meski menambah angka, mereka tetap tertinggal dari 8-13, 9-14, hingga 10-16.
ADVERTISEMENT
Skor berubah 12-17 saat pukulan keras Apriyani terarah ke tubuh Hirota. Sejurus kemudian, Hirota yang balas membobol pertahanan Apriyani hingga skor berubah 12-18.
Pada akhirnya, mudah bagi Fukushima/Hirota yang menyegel game point 20-12 untuk menutup laga dengan skor 21-12 selama 23 menit.
Fukushima dan Hirota dengan trofi juara. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Fukushima dan Hirota dengan trofi juara. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
Di gim kedua, skor pertama didapat Greysia/Apriyani usai bersusah-payah mengatasi reli panjang rival juara Indonesia Open 2018 itu. Pukulan mendatar Apriyani yang gagal dibalas Hirota pun mengubah skor menjadi 0-2 untuk Fukushima/Hirota.
Meski beberapa kali imbang, secercah harapan muncul di interval gim kedua. Ketika Apriyani jeli dan membiarkan shuttlecock keluar, skor 11-9 disegel. Fukushima/Hirota ketika itu tetap meminta challenge yang tentu tidak berbuah angka.
Sejak itu, momentum didapat Greysia/Apriyani hingga unggul 16-14. Sayangnya, dari skor 17-14, lawan lebih unggul reli-reli panjang, termasuk saat shuttlecock Apriyani tersangkut usai reli 117 pukulan dan skor berubah 17-17.
ADVERTISEMENT
Setelah imbang itu, Fukushima/Hirota menguasai permainan dan berbalik unggul 19-18. Tertinggal satu angka, error Greysia memastikan match point 20-18 bagi ganda Jepang.
Reli panjang kembali tersaji, satu poin terakhir didapat Fukushima/Hirota kala pukulan Apriyani keluar. Tiket ke final pun dipastikan terlepas dari tangan Greysia/Apriyani dengan kekalahan 18-21 di gim kedua dengan total waktu 1 jam 8 menit.
Hasil itu menjadi kekalahan ketiga Greysia/Apriyani dari Fukushima/Hirota musim ini. Sebelumnya di Indonesia Open dan beregu Asian Games, Greysia/Apriyani juga kalah straight game.
Kini, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi harapan terakhir Indonesia untuk mengirimkan satu wakil di final Jepang Terbuka.