Hamilton: Kalau F1 Membosankan, Jangan Salahkan Pebalapnya

24 Juni 2019 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bos Mercedes, Toto Wolff, bersama Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
zoom-in-whitePerbesar
Bos Mercedes, Toto Wolff, bersama Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
ADVERTISEMENT
Lewis Hamilton lagi, Mercedes lagi. Begitulah tajuk utama gelaran Formula 1 2019. Bagaimana tidak, Mercedes selalu mampu menempatkan pebalapnya di podium utama pada delapan seri yang sudah dilewati.
ADVERTISEMENT
Enam balapan di antaranya melahirkan Hamilton sebagai pemenang dan dua seri lainnya dikuasai oleh Valtteri Bottas. Kemenangan teranyar tim berjuluk Silver Arrow ini terjadi di GP Prancis, Minggu (23/6/2019) malam WIB.
Di atas Sirkuit Paul Ricard, Hamilton yang memulai balapan dari baris pertama mampu menjaga konsistensi penampilan hingga garis finis. Di posisi kedua, mengekorlah Bottas. Ini menjadi kali keenam pebalap Mercedes menorehkan finis 1-2 di musim 2019.
Lewis Hamilton seusai menjuarai balapan GP Prancis 2019. Foto: Jean-Paul Pelissier/Reuters
Apa yang terjadi di atas sirkuit itu tak cuma menunjukkan dominasi Hamilton tetapi juga betapa membosankan jalannya balapan. Jangankan melihat aksi overtaking, memberi ancaman kepada Hamilton saja tak ada pebalap lain yang mampu.
Belum lagi kenyataan bahwa Hamilton finis dengan jarak 18 detik dari Bottas kian menegaskan kehebatan pebalap asal Inggris tersebut. Sementara, Bottas sendiri finis kedua dengan jarak tak lebih dari satu detik di depan Charles Leclerc (Scuderia Ferrari).
ADVERTISEMENT
Hamilton mafhum jika publik sampai beranggapan kalau balapan F1 kian membosankan. Tapi, pria berusia 33 tahun tersebut menilai bahwa keputusan dari pengawas balapan beberapa tahun ke belakang adalah penyebab utama semakin timpangnya jarak antarpebalap.
"Ketika Anda berkata 'membosankan', saya benar-benar memahaminya. Tapi, jangan menyalahkan pebalapnya karena kami tidak membuat aturan. Kami pun tak ada hubungannya dengan perputaran uang dan hal lain semacamnya,” kata Hamilton dilansir Crash.
“Kita harus menekan orang-orang yang ada di jajaran atas yang seharusnya melakukan pekerjaannya. Ya, saya pikir mereka sudah berusaha tetapi selama bertahun-tahun malah membuat keputusan yang buruk."
“Para petinggi F1 dan FIA tak pernah melibatkan pebalap dalam membuat keputusan sehingga para penggemar bisa melihat balapan yang lebih baik. Saya tentu saja akan merasa bangga bisa menjadi bagian dari itu (dilibatkan dalam membuat keputusan)," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lewis Hamilton (Mercedes) merayakan kemenangan di GP Monako 2019. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Bagaimana keputusan FIA dan pengawas balapan bikin Hamilton kian sulit dikejar terjadi pada GP Kanada. Saat itu Vettel sebetulnya finis pertama, tapi mesti merelakan Hamilton naik ke podium pertama pengawas balapan menjatuhkan hukuman lima detik kepada Vettel.
Kini, jarak Hamilton dan Mercedes dengan rival-rivalnya kian jauh. Mercedes memuncaki klasemen konstruktor dengan 338 poin, unggul 160 angka atas Scuderia Ferrari. Sementara, Hamilton berjarak 76 poin dengan Sebastian Vettel di peringkat tiga klasemen pebalap.
“Balapan di Kanada tentu saja disukai banyak orang, sedangkan di Prancis tidak. Tapi, penting untuk orang-orang memahami kalau ini bukan salah pebalap. Jika struktur manajemen tak diubah, hal sama akan terulang. Bukan tugas saya melakukan itu, tugas saya adalah melakukan yang terbaik sebagai pebalap," pungkas Hamilton.
ADVERTISEMENT