news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hardianus: Satria Muda Tim Juara, Bukan Tim 'Anak Bawang'

23 April 2018 2:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satria Muda Pertamina Juara IBL 2017/2018. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Satria Muda Pertamina Juara IBL 2017/2018. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
ADVERTISEMENT
Satria Muda Pertamina (SM) menjadi tim yang berpesta setelah buzzer beater berbunyi sebagai tanda pertandingan telah rampung. Di laga final Indonesian Basketball League (IBL) gim ketiga yang berlangsung Minggu (22/4/2018) malam WIB di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, SM menumbangkan Pelita Jaya Basketball (PJ).
ADVERTISEMENT
Skor akhir pertandingan yang menunjukkan angka 69-64 untuk kemenangan SM menjadi tanda bahwa mereka adalah penguasa liga bola basket tertinggi Indonesia dan mengukuhkan diri sebagai tim dengan koleksi 10 trofi juara liga basket profesional Tanah Air.
Gelar juara di musim ini menjadi momen balas dendam SM kepada PJ. Di musim lalu, mereka juga bertemu di babak final, namun SM harus merelakan gelar jatuh ke tangan sang rival. Pun buat pelatih SM, Youbel Sondakh, gelar ini terasa spesial lantaran jadi trofi pertama buatnya sebagai pelatih, sejak membesut SM pada 2016.
Sementara, bagi guard andalan SM, Hardianus Lakudu, gelar ini menjadi gelar keduanya bersama SM. Sebelumnya, pemain yang didatangkan dari Hangtuah Sumsel pada 2013 ini pernah menjuarai liga basket tertinggi Indonesia pada 2015 yang saat itu bernama National Basketball League (NBL).
ADVERTISEMENT
Namun, gelar ini boleh jadi lebih berkesan buat Hardianus karena pemain berusia 26 tahun itu telah menjadi pemain utama dan selalu jadi andalan utama SM di posisi guard untuk mengatur penerapan strategi di lapangan. Jadi, secara umum, Hardianus terlibat sangat nyata dalam perebutan gelar kali ini.
Hardianus tak bisa menyembunyikan ekspresi kepuasan sekaligus kegembiraannya begitu pertandingan yang berjalan selama kurang lebih dua jam itu rampung. Bersama kawan-kawannya, Hardianus langsung berlarian ke dalam lapangan, saling berpelukan, berteriak melepaskan kepuasan.
Seusai seremonial penyerahan trofi juara, Hardianus melontarkan komentarnya terkait gelar juara SM. Menurutnya, trofi ini menjadi sebuah pembuktian baginya dan tim, bahwa mereka adalah tim juara dan bukan tim 'anak bawang' seperti yang sering dikatakan banyak orang selama ini.
ADVERTISEMENT
"Saya senang berhasil menang di kandang Pelita. Ini juga jadi momen balas dendam karena kami sempat diejek anak bawang. Kami membuktikan kami bukan anak bawang, tapi sang juara," kata Hardianus.
Hardianus, Satria Muda  (Foto:  Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hardianus, Satria Muda (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
"Kami berhasil membuktikan, walau kalah jumlah penonton dan pengalaman tetap bisa jadi juara. Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan kami di final tahun lalu."
"Dan tahun depan tentu kami ingin juara lagi, siapa yang tidak mau juara? Kami membuktikan tim yang lebih punya keinginan pasti jadi juara. Dibandingkan gim kedua, kami lebih bekerja keras di gim ini. Semua usaha sudah terbayarkan," tambahnya.
"Di gim kedua kemarin kami terlalu tegang karena tertinggal jauh di kuarter pertama. Di gim kali ini, di kuarter pertama kami tekan duluan sehingga bisa mengontrol jalannya pertandingan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
SM memang tampil menawan sejak menit pertama dan secara konsisten bisa mempertahankan penampilan apik mereka selama empat kuarter. Ini terlihat dari perolehan poin mereka yang tak pernah tersusul oleh PJ.
Hardianus juga punya peran penting di gim ketiga ini. Dia mencetak 13 poin dengan 9 di antaranya berasal dari tembakan tripoin dan 4 assist. Ia pun cukup aktif membantu pertahanan dengan mengemas 3 defensive rebound dan hanya melakukan 2 kali pelanggaran.