Hasrat Bottas Akhiri Catatan Buruk di GP Monako

Valtteri Bottas pada sesi jumpa pers di GP Monako 2019. Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes

Sirkuit Monte Carlo di Monako bukanlah sahabat karib Valtteri Bottas. Sepanjang berkarier di ajang Formula 1, pebalap asal Finlandia tersebut sama sekali belum pernah berdiri di atas podium.

Rapor Bottas terbilang jelek di awal perjalanannya dengan Tim Williams, tepatnya sejak 2013 hingga 2016. Belum sekalipun pria berusia 29 itu finis di posisi 10 besar. Bahkan, ia juga pernah sekali tercatat gagal menyelesaikan balapan.

Torehannya naik secara signifikan ketika pindah ke Mercedes pada 2017. Pada awal kebersamaannya dengan tim asal Inggris itu, Bottas finis di posisi keempat. Tapi, penampilannya menurun di musim selanjutnya karena cuma bertengger di urutan kelima.

Kini, di musim balap 2019, Bottas berambisi memutus rekor buruknya di Monako. Motivasinya bertambah karena menampilkan performa menawan di awal musim. Dua kali Bottas keluar sebagai juara, tiga kali pula ia sukses meraih predikat runner-up.

"Saya memang belum pernah mendapatkan hasil balapan yang bagus di sini, tapi tentu saja saya sangat ingin mengubah (catatan) itu. Di awal musim kami sangat kuat sebagai tim, tapi perlu diingat ini adalah Monako. Jadi kami perlu sesuatu yang berbeda untuk bisa meningkatkan kecepatan," kata Bottas dilansir Crash.

“Dalam dua tahun terakhir kami sedikit mengalami kesulitan, tentu saja kami tidak senang dengan performa mobil kami di sini tidak bisa secepat di sirkuit lain. Dengan kondisi itu, kami sedikit berhati-hati, tapi juga termotivasi untuk bisa bagus. Di sini sangat unik dan akan menjadi balapan yang menyenangkan jika kami bisa tampil baik,” tuturnya menambahkan.

Valtteri Bottas di sesi latihan bebas pertama F1 GP Monako 2019. Foto: Reuters/Benoit Tessier

Kans Bottas untuk setidaknya naik ke podium musim ini sebetulnya cukup besar. Terlebih bila mengacu pada hasil yang didapatkan di latihan bebas pertama, Kamis (23/5/2019) sore WIB. Bottas mampu menempati urutan ketiga dengan selisih 0,072 detik dari Lewis Hamilton sebagai yang tercepat.

Selain itu, Bottas menyebut ambisi timnya semakin bertambah karena ingin memberikan penghormatan kepada Niki Lauda--legenda F1 dan juga salah satu direktur teknik Mercedes yang meninggal dua hari lalu--dengan naik podium.

“Meninggalnya Lauda adalah kabar paling mengagetkan minggu ini. Dia sangat berarti buat saya juga semua orang di tim ini. Untuk tim dan pabrikan, dia adalah bagian besar dari keluarga Mercedes, seorang motivator hebat terutama bagi saya,” kenang Bottas.

“Kabar ini bukan sesuatu yang baik dalam hal pikiran dan fokus untuk balapan nanti. Tapi, kami sebagai tim akan berusaha untuk memberi hasil terbaik sebagai bentuk penghormatan kepada Lauda,” pungkas Bottas.