Hendry Saputra: Jonatan Christie Bungkam Kritik dengan Emas

28 Agustus 2018 23:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jonatan Christie mendapat emas di cabang olah raga bulu tangkis Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jonatan Christie mendapat emas di cabang olah raga bulu tangkis Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selain keluarga, pencinta bulu tangkis se-Indonesia, dan juga masyarakat yang meramaikan Asian Games 2018, ada satu sosok yang paling berbahagia menyoal emas milik Jonatan Christie di nomor perorangan.
ADVERTISEMENT
Siapa lagi kalau bukan pelatih kepala tunggal putra PBSI, Hendry Saputra. Ditemui usai pertandingan final pada Selasa (28/8/2018), Hendry mengatakan bahwa Jojo --begitu Jonatan disapa-- telah membuktikan diri dengan mengalahkan andalan Asia lain.
"Saya bandingkan dengan peringkat. Dari pertama main sampai terakhir, dia bisa lewatin peringkat di atasnya, artinya 1-14 bisa dia kendalikan," tutur Hendry kepada wartawan.
"Rival dari peringkat ke-16 sampai ke-18 tetap mesti diantisipasi. Tipe permainan bakal berbeda. Saya lihat dia sudah naik satu tingkat," katanya mengimbuhkan.
Sebagai tunggal putra nomor ke-15 dunia, Jonatan memang kurang diunggulkan di Asian Games. Namun, lajunya tak terhentikan melawan pemain-pemain unggulan. Dia mengalahkan Shi Yuqi (peringkat kedua dunia asal China) di babak kedua dan Khosit Phetpradab (runner-up SEA Games 2017) di babak ketiga.
ADVERTISEMENT
Di perempat final, giliran Wong Wing Ki Vincent (Hong Kong) yang dilewati Jojo. Lanjut ke semifinal, Jojo mengalahkan peringkat ke-10 dunia asal Jepang, Kenta Nishimoto. Adapun, Chou Tienchen (Taiwan) sebagai lawannya di final tengah merupakan tunggal nomor enam dunia.
Atlet bulutangkis Indonesia, Jonatan Christie saat melawan Chou Tienchen pada laga final tunggal putra di Asian games 2018 di Jakarta (28/08/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet bulutangkis Indonesia, Jonatan Christie saat melawan Chou Tienchen pada laga final tunggal putra di Asian games 2018 di Jakarta (28/08/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kini, Hendry sendiri akan membiarkan Jojo beristirahat dan menyegarkan pikiran selama 3-4 hari ke depan. Baru setelah itu, Jojo kembali fokus berlatih untuk Japan Open, China Open, dan Korea Open pada September 2018.
"Saya mau Jojo recovery satu minggu ini. Dua minggu lagi ada Jepang, China, dan Korea Open. Satu minggu pemulihan, satu minggu untuk latihan. Yang penting konsistensi mainnya saja," kata Hendry.
"Keberhasilan Jojo dan atlet lain paling penting karena proses recovery. Apalagi di Asian Games, Jojo sudah berlebihan mainnya. Rekor main terlama 75-90 menit, 8 kali berturut-turut (beregu dan perorangan). Beberapa hari ke depan dia refreshing saja. Semoga tidak diganggu acara lain," tuturnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Atlet bulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie setelah usai melawan Chou Tienchen pada laga final tunggal putra di Asian games 2018 di Jakarta. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet bulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie setelah usai melawan Chou Tienchen pada laga final tunggal putra di Asian games 2018 di Jakarta. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Agar Jojo bisa menjaga prestasinya setelah Asian Games ini, Hendry pun berharap pemain asal Jakarta itu tidak terlena dengan puja-puji yang diterimanya saat ini. Termasuk juga, Hendry berpesan agar Jojo tak perlu mengindahkan komentar-komentar tajam di media sosial. Sang atlet hanya diminta berlatih dan menjawab dengan prestasi.
"Mengenai publik, biarlah tak apa. Saya malah ingin minta dukungan. Di negara lain kalau atletnya down malah didukung. Kalau di-bully memang boleh saja, tapi kalau begitu, Anda harus tunjukan, fight back kepada mereka, dan hari ini bisa dilakukan. Tak usah jawab, kita buktikan saja."
"Penting juga bagaimana Jojo kelola keadaannya. Kalau suatu ketika peringkat Jojo naik, tetapi dia tidak bisa jaga pikiran, teknik, dan fisik, pasti akan turun peringkatnya. Itulah tugas saya menjaganya," pungkas Hendry.
ADVERTISEMENT
Dengan lompatan di Asian Games, Jonatan boleh optimistis menatap target selanjutnya, yakni menjuara turnamen BWF World Tour Super Series. Di Indonesia Open 2018 Juli lalu, ia langsung terdepak di babak pertama oleh Viktor Axelsen (Denmark). Raihan tertinggi Jojo adalah final New Zealand Open 2018 pada Mei, meski akhirnya harus mengakui kehebatan Lin Dan (China).