Hilang Poin di Malaysia, Fajar/Rian Fokus ke Indonesia Masters

17 Januari 2019 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal mempertahankan gelar di Malaysia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal mempertahankan gelar di Malaysia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
ADVERTISEMENT
Membuka musim 2018, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang saat itu belum menjadi bintang ganda putra Indonesia menyegel gelar pertamanya di Malaysia Masters 2018 pada Januari. Fajar/Rian sukses menjadi kuda hitam yang melibas pemain-pemain kawakan lain.
ADVERTISEMENT
Di antaranya, ada Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dari Jepang yang dibungkam di babak kedua, serta ganda kawakan Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, yang dikalahkan di semifinal.
Di final yang berlangsung 21 Januari 2018, Fajar/Rian melawan wakil tuan rumah, Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Untuk mendapat gelarnya, Fajar/Rian harus lebih dulu mati-matian mencuri gim kedua. Pada akhirnya, mereka menyegel gelar Super 500 pertamanya dengan kemenangan 14-21, 24-22, dan 21-13 atas Goh/Tan.
Musim berikutnya, di Malaysia Masters 2019 yang berlangsung mulai 15 Januari 2019, pemain tuan rumah kembali menjadi penentu hasil Fajar/Rian. Bedanya, kali ini kekalahanlah yang mereka dapatkan.
Fajar/Rian dipastikan gagal mempertahankan gelarnya usai kalah 24-26 dan 15-21 dalam pertandingan selama 38 menit lawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
ADVERTISEMENT
Usai pertandingan, Fajar mengakui bahwa dirinya dan Rian banyak melakukan kesalahan sendiri karena terburu-buru. Melihat statistik, kedua ganda memang selalu kejar-kejaran skor di gim pertama. Sejak laga dibuka, tercatat belasan kali skor tertahan.
Dari perubahan alot itu, banyak poin yang dibuang Fajar/Rian ketika pukulannya terlalu melebar atau karena pukulan keras yang malah membuat shuttlecock tersangkut di net. "Mereka mainnya lebih aman, sementara kami terlalu buru-buru pengin menekan, jadi malah balik keserang," ujar Fajar kepada PBSI.
Sementara menurut Rian, dirinya merasa sudah tidak maksimal sejak memulai babak kedua. Meski sadar tidak bisa dijadikan alasan, tetapi Rian menyoroti kurangnya waktu istirahat setelah mendapat jadwal bertanding di akhir babak pertama pada Rabu (16/1).
ADVERTISEMENT
"Tadi pas startnya memang merasa kurang enak. Mungkin dari istirahatnya juga, kemarin 'kan selesai jam 12 malam. Tapi, ya, bukan alasan juga. Memang kami saja yang tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik kami," ucap Rian.
Penampilan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak kedua Malaysia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak kedua Malaysia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
Adapun dengan kekalahan Fajar/Rian di babak kedua Malaysia Masters 2019, pasangan peringkat tujuh dunia ini dipastikan kehilangan banyak poin karena tidak bisa mempertahankan gelar Malaysia Masters.
Fajar sendiri bertekad membalas kegagalan ini dengan berjuang di Indonesia Masters 2019, turnamen selevel Malaysia Masters Super 500, yang bakal digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 22-27 Januari mendatang.
"Sekarang sudah kalah, tahun lalu kami juara di sini, otomatis kami kehilangan banyak poin. Minggu depan ada Indonesia Masters, semoga penampilan kami lebih baik, bisa mengeluarkan kemampuan dan penginnya dapat hasil yang terbaik,” harap Fajar.
ADVERTISEMENT
“Kami harus lebih menyiapkan tenaga dan kontrol permainannya. Dari semuanya harus lebih siap lagi,” ujar Rian mengakhiri.
Di Malaysia Masters 2019, wakil PBSI kini tersisa ganda putra terbaik Indonesia juga dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Selain Fajar/Rian, Berry Angriawan/Hardianto dan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso juga tersingkir di 16 besar.