INASGOC dan Kemenpora Hibahkan Barang Asian Games 2018

29 November 2018 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno.
 (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ruang rapat Lantai 3 Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kamis (29/11/2018), ramai oleh para perwakilan induk organisasi cabor. Di meja pimpinan, ada Sekretaris Jenderal Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC), Eris Heryyanto, yang mendampingi Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto. Asian Games 2018 memang telah usai, tetapi rapat kali ini terkait hibah barang.
ADVERTISEMENT
Ya, aset Barang Milik Negara (BMN) untuk penyelenggaraan multiajang terbesar se-Asia itu pada 18 Agustus hingga 2 September itu akan dihibahkan alias diberikan cuma-cuma kepada 41 induk cabor dari INASGOC melalui Kemenpora. Namun, hingga pelaksanaan penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) Operasional itu, masih ada 10 induk cabor yang belum mengajukan surat untuk menerima hibah.
Sementara perwakilan 31 cabor yang hadir satu per satu menandatangani perjanjian dengan Kemenpora, yang sebelumnya diberikan oleh INASGOC kepada kementerian di bawah pimpinan Menpora Imam Nahrawi itu. Total nilai BMN tersebut adalah Rp 278 miliar, dengan jumlah mencapai ribuan unit barang. Sementara nilai terbesar adalah barang yang dihibahkan kepada Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) senilai Rp 24,6 miliar.
ADVERTISEMENT
Puan Maharani menerima obor Asian Games 2018 (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puan Maharani menerima obor Asian Games 2018 (Foto: Raga Imam/kumparan)
Berikutnya, set pertandingan PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) seperti karpet, trampolin, hingga alat lainnya bernilai terbesar kedua yakni Rp 24,2 miliar. Selama inventarisasi barang, cabor juga ikut menemani kerja INASGOC dan inspektorat dari Kemenpora. Terakhir, 10 cabor tersisa masih bisa mengajukan surat permintaan hingga 30 November 2018 sebelum kontrak dengan gudang dari PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) habis.
"Masih banyak barang di gudang INASGOC. Harusnya kami sewa selesai 31 Oktober, ini pun kami perpanjang satu bulan hingga November. Semoga tidak lewat lagi masa kontraknya karena kalau bertambah waktu, anggaran keluar lagi," kata Eris kepada awak media.
Ketiga jenis barang yakni barang persediaan, barang siap pakai hingga barang habis pakai itu nantinya langsung diambil oleh masing-masing cabor di gudang dengan menyertakan surat pengantar dari Kemenpora. Setelah resmi dialihkan ke cabor, biaya perawatan barang yang merupakan perlengkapan tanding itu menjadi tanggung jawab murni dari induk cabor.
ADVERTISEMENT
"Peralatan yang INASGOC beli adalah level internasional jadi kualitas sesuai standar. Tentunya dengan standar itu, ada kualitas juga jadi kami harap dengan menyerahkan ini ke cabor, mereka bisa memanfaatkan untuk meningkatkan prestasi," ucap Eris.
Penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) Operasional Barang Milik Negara eks Asian Games 2018 oleh INASGOC, Kemenpora, dan 31 induk cabor pada Kamis (29/11). (Foto: Karina Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) Operasional Barang Milik Negara eks Asian Games 2018 oleh INASGOC, Kemenpora, dan 31 induk cabor pada Kamis (29/11). (Foto: Karina Shabrina/kumparan)
"Contoh tinju itu ada sarung tinjunya dan ring. Paling banyak itu barang milik cabor senam sampai 30 kontainer lebih. Tugas INASGOC sendiri selesai pada 31 Desember dan 15 Desember tutup buku. Sejauh ini administrasi kami sudah selesai 93%, mulai hari ini pun sudah diminta dokumen oleh Badan Pemeriksa Keuangan," ujarnya mengakhiri.
Sementara Gatot mengatakan hibah BMN Asian Games kepada cabor akan berbarengan dengan keluarnya Peraturan Menteri (Permen) menyoal pemantauan setelahnya. "Secepatnya Permen keluar. Kami tahu investasinya mahal dalam konteks monitoring penggunaaan. Nanti kami ingin tahu juga maintenance mereka, kami evaluasi juga apakah peralatan yang dihibahkan efektif," ujar Gatot.
ADVERTISEMENT
"Persyaratan hibah juga ada dua, pengajuan hibah dan kesediaan cabor untuk menampung. Mengeluarkan barang dari gudang pun (biaya) tanggung jawab cabor. Yang belum mengajukan ada 10, kalau sampai 30 November tidak mengambil, barangnya kami simpan dulu. Ultimatum tidak, karena ketersediaan itu tadi, kalau tidak terpenuhi berarti mereka memang tidak ingin (barangnya)," tuturnya.
Sebanyak 31 cabor yang sudah mengajukan permintaan barang hingga 29 November 2018 antara lain bulu tangkis, angkat besi, tinju, menembak, wushu, atletik, senam, renang, dan basket. Sementara PSSI selaku induk cabor sepak bola belum mengajukan surat, termasuk juga cabor sepeda dan bridge.