Indonesia Open 2019: Menanti Tuah Istora bagi Jonatan Christie

26 Juni 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis putra Indonesia Jonatan Christie. Foto: Antara/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis putra Indonesia Jonatan Christie. Foto: Antara/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Asian Games 2018 menjadi panggung pembuktian buat Jonatan Christie. Sosok berusia 21 tahun tersebut berhasil mempersembahkan medali emas nomor perorangan tunggal putra buat Indonesia usai menumbangkan Chou Tien Chen (Taiwan).
ADVERTISEMENT
Hampir setahun berselang, Jonatan kembali berkesempatan mentas di tempat yang sama dalam ajang yang tak kalah bergengsi: Indonesia Open 2019. Berangkat dari pencapaiannya di Istora tahun lalu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, berharap Jonatan bisa melanjutkan momentum tersebut di ajang ini.
Terlebih, penampilan Jonatan relatif bagus belakangan ini. Pria yang pernah menjadi kameo di film 'King' itu mampu menyabet gelar juara BWF pertamanya di Selandia Baru Terbuka 2019, 5 Mei lalu, dan melengkapinya dengan trofi Australia Terbuka 2019 pada 9 Juni.
Kendati dua turnamen itu merupakan kategori BWF World Tour Super 300, Susy tak melihat kans Jonatan tertutup untuk bersinar di Indonesia Open yang merupakan turnamen Super 1.000.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap (penampilan Jonatan) bisa lebih baik lagi karena sudah terbukti di Asian Games. Ajang itu bukan cuma tolok ukur Asia saja tapi juga dunia, dia bisa juara. Kematangan Jonatan bisa terus dibuktikan di Indonesia Open. Ini momentum yang tepat, apalagi berman di rumah sendiri pasti ada dorongan semangat yang bagus," kata Susy di Ritz Carlton, Rabu (26/6/2019).
Susy juga menaruh harapan yang sama pada tunggal putra Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting. Pebulu tangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat, itu memang belum meraih gelar tahun ini. Prestasi terbaik Anthony "hanya" menjadi runner-up Singapura Terbuka dan Australia Terbuka.
Akan tetapi, Susy menilai bahwa penampilan apik Anthony di Asian Games 2018 lalu, di mana ia mampu menjejak semifinal, dan kesuksesannya menyabet gelar juara China Terbuka tahun lalu, bisa menjadi modal berharaga untuk meraih hasil positif di Indonesia Open 2019.
ADVERTISEMENT
"Kesempatan selalu ada, ya, saya melihat konsistensi sudah mulai ada walaupun baru juara di level 300. Ini menjadi satu modal juga buat Jonatan dan Ginting bahwa mereka pantas dan layak menjadi juara di level yang lebih tinggi," tutur Susy.
"Tinggal bagaimana mereka menerapkan startegi dan bagaimana mereka bisa mengatasi faktor non teknisnya. Seperti saat tertekan, pada saat dia kesulitan, keyakinan dia di lapangan, dan keberanian yang paling utama. Karena sebetulnya saat main siapa yang berani, itu yang menang, kok," tutup peraih medali emas Olimpiade 1992 itu.
Indonesia Open 2019 akan berlangsung pada 16-21 Juli 2019 di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Tahun lalu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sukses menjadi juara di nomor ganda putra dan ganda campuran.
ADVERTISEMENT