‘Intimidasi’ Publik Istora Dibalas Senyum Kemenangan Chou Tien Chen

19 Juli 2019 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis Taiwan Chou Tien Chen meluapkan kegembiraam seusai mengalahkan pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie pada babak perempat final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Taiwan Chou Tien Chen meluapkan kegembiraam seusai mengalahkan pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie pada babak perempat final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Lagi dan lagi, Istora Gelora Bung Karno (GBK) bergemuruh karena salah satu wakil Indonesia tengah bertanding di babak perempat final Indonesia Open 2019, Jumat (19/7/2019). Adalah tunggal putra andalan Tanah Air, Jonatan Christie, berhadapan dengan wakil Taiwan, Chou Tien Chen.
ADVERTISEMENT
Sejak gim pertama dimulai, ‘intimidasi’ publik Istora sudah meneror Chou. Sorakan ‘huu, huu’ santer terdengar ketika Chou hendak melakukan serangan atau pula mendapatkan poin.
Dengan sederet 'serangan' psikis yang diterima, Chou akhirnya kehilangan gim kedua setelah takluk 16-21. Chou tampak akan gugur karena sempat tertinggal 12-16 di gim kedua. Namun, pemain 29 tahun itu berhasil bangkit untuk merebut kemenangan 21-18.
Memasuki gim ketiga, teror penonton pun semakin menjadi-jadi. Apalagi, melihat Jonatan sempat tertinggal 10-18. Intimidasi berbentuk sorakan 'huuu' tadi kian intens diberikan kepada Chou. Skor sempat menipis menjadi 14-18.
Chou Tien Chen, tunggal putra asal Taiwan usai mengalahkan Jonatan Christie di Indonesia Open 2019. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Dalam kondisi penuh tekanan dari suporter tuan rumah itu, Chou tertangkap beberapa kali melontarkan senyum ke arah tribune. Sesekali ia pun tertawa atau mengepalkan tangannya ke arah penonton, hingga akhirnya ia memastikan kemenangan atas Jonatan dengan skor 21-14.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Chou dengan tersenyum dan tawanya saat menerima intimidasi suporter diakuinya bukan bentuk 'balas dendam'. Semata-mata itu dilakukan karena ia ingin menikmati suasana pertandingan.
“Saya merasa penonton lucu karena ketika saya mendapat poin, penonton bersorak ‘huuuu’. Jadi menurut saya itu lucu saja, makanya saya ketawa,” tutur Chou saat sesi konferensi pers.
“Saya tidak bisa mengontrol kondisi Istora. Saya hanya bisa lebih fokus ke pertandingan. Pemain tuan rumah atau tamu pun sulit mendengar suara pukulan shuttlecock. Jadi, saya berusaha untuk fokus di setiap reli,” ucapnya.
Setelah melewati adangan Jonatan dan publik Istora yang berisik, perjalanan Chou di Indonesia Open 2019 berlanjut ke babak semifinal. Ia akan menghadapi tunggal putra Thailand, Kantaphon Wangcharoen.
ADVERTISEMENT
Chou Tien Chen (Taiwan) di perempat final Badminton Asia Championships 2019. Foto: STR/AFP
Sosok berusia 20 tahun itu berpotensi jadi lawan sulit buat Chou. Dari segi mentalitas, Wangchareon membuktikan dirinya bisa mengatasi tekanan penonton ketika mengalahkan Anthony Ginting di babak kedua.
“Saya tahu Wangcharoen adalah pemain yang masih muda dan pekerja keras. Saya hanya ingin lebih mempersiapkan diri soal strategi dan kebugaran fisik. Saya juga berterima kasih kepada kalian yang sudah hadir mendukung saya, God bless you all,” pungkas Chou.