Jack Miller

Jalan Panjang MotoGP Indonesia

23 Maret 2019 13:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Pramac Racing, Jack Miller saat beraksi di MotoGP Qatar 2019. Foto: twitter/pramacracing
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Pramac Racing, Jack Miller saat beraksi di MotoGP Qatar 2019. Foto: twitter/pramacracing
ADVERTISEMENT
"Pak Gatot, tolong laporkan Pak Menteri, Mandalika itu nanti punya peluang," ujar Gatot S. Dewa Broto menirukan ucapan Sadikin Aksa.
ADVERTISEMENT
Siapa Gatot? Siapa Sadikin? Mengapa bicara Mandalika? Well, semua itu merujuk pada agenda MotoGP di Indonesia.
Sentul, oh, Sentul...
MotoGP dan Indonesia. Keduanya bisa dibilang dekat, tetapi tidak pernah mendapat ruang untuk menjadi intim.
Di atas kertas, MotoGP adalah kompetisi balap motor paling prestisius dan tertinggi di level dunia. Lantas, sebagian besar orang tahu Indonesia adalah pangsa pasar motor terbesar di Asia Tenggara. Satu kata, klop.
Bendera Indonesia terbentang di Sirkuit Sepang saat balapan MotoGP Malaysia 2018. Foto: Anju Christian P. Silaban/kumparan
Namun, di era modern ini MotoGP justru tak pernah menginjakkan kaki di Indonesia. Menarik memori, jejak pertama balap motor kelas dunia di Tanah Air adalah Grand Prix di Sirkuit Sentul pada 1996.
Saat itu, kelasnya adalah 125cc, 250cc, dan 500cc--bukan Moto3, Moto2, apalagi MotoGP. Pada 1997, status tuan rumah balap 125cc, 250cc, dan 500cc masih disandang Sentul, tapi sekaligus menjadi tahun terakhir GP ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski penjualan motor menggeliat tahun demi tahun setelahnya, tak ada lagi ajang balap motor dunia yang mampir ke Tanah Air. Kembali berbincang soal ucapan Gatot di awal, saatnya menarik cerita 18 tahun setelah GP terakhir pada 1997.
Pada akhir 2015, media meniupkan angin segar soal persiapan Indonesia jadi tuan rumah balap motor prestisius yang sudah bersolek menjadi MotoGP. Sirkuitnya, mana lagi kalau bukan Sirkuit Internasional Sentul yang terletak di Bogor, Jawa Barat, itu.
Sekretaris Kemenpora, Gatot Dewa Broto. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Informasi yang ditulis, Indonesia akan menggelar salah satu kalender balap MotoGP 2017. Bukan sekadar bualan, karena ingar-bingar itu sudah sampai tahap sidang kabinet untuk melahirkan Keputusan Presiden (Keppres). Dikutip dari CNN Indonesia, Gatot, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), mengatakan persiapan sudah 95%.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu keluar usai rapat di Kantor Sekretariat Negara (Setneg) pada Selasa (22/12/2015) yang difasilitasi Kemenpora dan dihadiri perwakilan Setneg, Kementerian Keuangan, Kantor Staf Presiden, serta Direktur Utama Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto.
Meski begitu, naik-turun persiapan Sentul berujung pada surat dari Dorna Sports, perusahaan pemegang hak komersial MotoGP, yang ditujukan kepada Menpora per tanggal 6 Juli 2016. Itulah resminya MotoGP Indonesia 2017 batal.
Ilustrasi peonton MotoGP. Foto: Shutterstock
Dalam surat tersebut, Sirkuit Sentul disebut tidak sesuai standar Federation Internationale de Motocyclisme (FIM). Padahal, pihak Dorna menegaskan sudah berulang kali meminta manajemen Sentul untuk mengirim master plan modifikasi. Kapasitas Sentul yang tak memadai menjadi persoalan sehingga mesti direnovasi. Tapi, renovasi membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak ingin menyalahkan siapa pun, termasuk Sentul. Waktu itu kalau boleh saya mengungkap sedikit, Sentul mampu mendatangkan sponsor. Bukan sponsor untuk upgrading, renovating venue, atau sirkuit, tetapi nanti (sponsor) kalau riil MotoGP itu diadakan," kata Gatot kepada kumparanSPORT, Senin (18/3/2019).
"Bedakan uang untuk venue sirkuit dan uang untuk nanti event berlangsung. 'Pokoknya nanti gampang cari sponsor'," tiru Gatot.
"Tapi untuk perbaiki (venue), mereka mengandalkan pemerintah," imbuh sosok yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kemenpora itu.
Sirkuit Jalan Raya Mandalika. Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa pemerintah tidak membantu total walau perhelatan kelas dunia yang menjadi tujuannya? Niat baik pemerintah sebenarnya ada, tetapi terganjal aturan karena Sirkuit Sentul dimiliki swasta.
Menurut Gatot, pertimbangan untuk membantu Sentul masuk dalam rapat pemerintah. Berbagai pertimbangan bermunculan, mulai dari pertanyaan soal sumber uang hingga akuntabilitas. Lantas, langkah semakin buntu karena tidak ada satu klausul pun yang menyebutkan bahwa APBN bisa digunakan untuk membantu pihak swasta.
ADVERTISEMENT
"(Sentul) swasta, tapi swasta punya siapa? Karena Pak Tinton selalu mengatakan, 'Itu milik saya, milik saya'. Akhirnya kirimlah saya surat, saya ingin kepastian itu milik siapa,” jelas Gatot.
Maverick Vinales di Sirkuit Losail saat tes pramusim MotoGP 2019 Foto: Dok. Yamaha MotoGP
“Akhirnya terbitlah di situ semacam pernyataan resmi dari pihak Sentul, bahwa ternyata kepemilikan sahamnya, 87% miliknya Tommy (Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, red), sisanya Tinton. Berarti klaim dia (Tinton) yang menyatakan itu miliknya, itu batal,” ujar Gatot.
"Dan itu mempersulit posisi saat menerima bantuan dari pemerintah. Karena tidak open. Setelah di-open, ternyata tidak sesuai. Saya tidak mengatakan tidak jujur, tapi tidak open. Sampai kemudian ada kekecewaan dari Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna), minta semacam master plan-nya," kata Gatot.
Jakabaring, si Sentul Baru
ADVERTISEMENT
Contoh Master Plan Asian Games 2019 setebal ratusan halaman ditunjukkan kepada kumparanSPORT. Lewat penuturannya, Gatot menjelaskan bahwa master plan yang diberikan Sentul kepada Kemenpora untuk dikirim ke Dorna tidak sempurna.
"Di dalam benak saya, master plan itu lengkap: (mulai dari) strukturnya, tujuan, informasi umum, hingga seri (balap) apa. Ternyata yang saya terima--yang dikirimkan Pak Tinton--hanya peta sirkuit dan rencana fisik pembangunan," ucap Gatot.
Sambil menunjukkan ekspresi kecewa, Gatot menirukan kegelisahannya kala itu. "Pak Tinton, itu bukan master plan.”
Usaha pebalap Repsol Honda, Marc Marquez saat mencoba menyalip pebalap Ducati, Andrea Dovizioso di tikungan terakhir MotoGP Qatar. Foto: twitter/HRC_MotoGP
“Tapi kalau kami (Kemenpora) dianggap tidak profesional, tidak juga. Itu murni urusan Sentul, kami hanya memfasilitasi. Sudahlah," tambah Gatot.
Masih menjaga asa sebagai tuan rumah MotoGP 2017, pemerintah pun akhirnya mendorong Jakabaring Sport City di Kota Palembang, Sumatera Selatan, sebagai prioritas baru venue MotoGP Indonesia. Di sisi lain, Kemenpora pun sempat mencetuskan ide MotoGP di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), yang kemudian disebut Direktur Teknik Dorna, Javier Alonso, kurang layak.
ADVERTISEMENT
"Diputuskan di Sidang Kabinet, prioritas pertama adalah Palembang. Prioritas kedua adalah GBK, jangan keliru. Prioritas ketiga baru Sentul. Artinya, Sentul tidak langsung dihapus total, tapi jadi prioritas tiga. Pak Alex (Alex Noerdin, Gubernur Sumsel 2008-2018, red) tentu saja senang betul," ucap Gatot.
"Akhirnya kami tengok Palembang karena Pak Alex sangat bersemangat, sampai kemudian goodbye (selesai), tidak ada ceritanya. Yang pasti Pak Alex ada masalah pendanaan, bukan masalah lokasi.”.
"Pada saat yang bersamaan, saya koordinasi terus dengan Ikin. Ikin itu Sadikin Aksa, Ketua IMI (Ikatan Motor Indonesia, red). Dia bilang: Pak Gatot, tolong laporkan Pak Menteri. Mandalika itu nanti punya peluang,” lanjutnya.
Kemenpora Dukung MotoGP di Mandalika
Foto area Kuta Beach Park the Mandalika di kawasan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Lewat penandatanganan Promoter's Agreement antara Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) --PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)-- dan Dorna pada 28 Januari 2019 di Madrid, Spanyol, MotoGP resmi kembali ke Indonesia mulai 2021. Balapan di sirkuit jalan raya menjadi keunikan bagi Mandalika. Ini menjadi kali pertama MotoGP digelar di atas sirkuit jalan raya.
ADVERTISEMENT
"Adanya keputusan Mandalika ini memastikan bahwa rencana MotoGP tidak lagi naik-turun. Pertama, Dorna sudah terikat kontrak dengan ITDC. Kedua, belajar dari pengalaman masa lalu, khususnya di era 2015-2016. Yang namanya persiapan untuk MotoGP, kami akui Mandalika sudah dipersiapkan dengan baik," sebut Gatot.
Kepada Kemenpora, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menyatakan kesiapan Mandalika yang pembangunannya akan disokong penuh oleh perusahaan konstruksi asal Prancis, Vinci Construction Grand Projects (VCGP). Nantinya, Vinci yang bertanggung jawab membangun sirkuit, hotel, rumah sakit, hingga gedung pertemuan.
Pembalap MotoGP saat melakukan start. Foto: AFP/VINCENZO PINTO
"Mereka (Mandalika) tidak ganggu APBN. Tanah negara juga. Poinnya adalah, ini yang membedakan masa lalu dan sekarang. Satu lagi yang tidak kalah penting adalah Dorna punya rasa penasaran, keingintahuan, bahwa sirkuit ini unik banget. Selain street circuit, pemandangannya pinggir pantai. Singkat cerita, ada beberapa hal di masa lalu yang tidak terpenuhi. Di situ terpenuhi oleh Mandalika sehingga tinggal memikirkan commitment fee saja," ucap Gatot.
ADVERTISEMENT
MotoGP Mandalika atau MotoGP Lombok bakal menjadi akhir yang menggembirakan dalam kemelut persiapan MotoGP di Indonesia. Gatot bahkan tak sungkan menunjukkan optimismenya terhadap kesiapan ITDC untuk menjawab keinginan para penggemar balap motor di Indonesia sekaligus menghadirkan atraksi menarik di Lombok.
Foto udara proyek pengembangan pantai Mandalika, yang merupakan lokasi untuk balapan sepeda motor MotoGP di Mandalika, Lombok. Foto: AFP/ARSYAD ALI
Baginya, Mandalika berbeda dengan Jakabaring, Sentul, atau GBK yang murni soal olahraga. Mandalika memang menyediakan tempat bagi salah satu kompetisi olahraga kelas wahid. Tapi, sport tourism menjadi identitas Mandalika yang sebenarnya.
"Kami anggap (MotoGP) sebagai bagian dari momentum Asian Games. Karena setelah sukses Asian Games, Pak Jokowi mau melambung obsesinya ke Olimpiade 2032. Nah sambil mengisi, tiap tahun harus banyak ajang lain.”
“MotoGP itu kami anggap sebagai bagian menjaga momentum keingintahuan, keinginterlibatan publik terhadap ajang internasional. Pembuktian bahwa Indonesia juga mampu, tidak harus multiajang," tutup Gatot.
ADVERTISEMENT
*kumparanSPORT membahas jelang gelaran MotoGP Indonesia 2021 di Mandalika, Lombok. Anda bisa menyimaknya di topik 'Menyongsong MotoGP Mandalika'.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten