Jalan Terjal Gregoria sebagai Satu-satunya Wakil Tunggal Putri

17 September 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi pebulu tangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, di Asian Games 2018. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pebulu tangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, di Asian Games 2018. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Pertama kali sejak 2015, sektor tunggal putri Indonesia mengirimkan wakilnya di China Terbuka. Apalagi, turnamen itu kini lebih bergengsi, diubah dari BWF Super Series Premier menjadi BWF Super 1000.
ADVERTISEMENT
China Terbuka pun kini berada di Grade 2 Level 2, setara dengan dua turnamen Super 1000 lain, yakni All England dan Indonesia Open. Nah, Gregoria Mariska Tunjung-lah yang jadi wakil 'Merah-Putih' di sektor tunggal putri kali ini.
Pemain asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, itu membuka keran kehadiran tunggal putri Indonesia, yang terakhir diwakili Marie Febe Kusumastuti. Sayangnya, Maria Febe terhenti babak pertama pada November 2015 lalu usai kalah 10-21 dan 10-21 dari Carolina Marin (Spanyol).
Sementara bagi Gregoria, babak pertamanya yang berlangsung Rabu (19/9/2018), bakal dilakoni dengan melawan wakil tuan rumah, Chen Xiaoxin. Babak 32 besar China Terbuka sekaligus menjadi pertemuan pertama keduanya.
Dari segi umur kedua tunggal tak berbeda jauh, Chen yang berumur 20 tahun, hanya setahun lebih tua ketimbang Gregoria. Soal rangking, Gregoria yang unggul. Ia berada di peringkat 23 dunia, sementara Chen adalah nomor 33 dunia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan sepak terjang musim ini? Dari 10 turnamen BWF musim ini, Gregoria tertinggi mencapai semifinal, yakni di Thailand Terbuka Super 500. Namun, tiga kali pemain muda itu lolos ke delapan besar di Thailand Masters, Orlean Masters, dan Selandia Baru Terbuka.
Teranyar di Jepang Terbuka Super 750, Gregoria sayangnya terhenti di babak 16 besar usai dikalahkan andalan Thailand, Ratchanok Intanon, dengan skor 15-21 dan 13-21.
Nama Gregoria sendiri mencuat usai menjadi Juara Dunia Junior 2017. Di Piala Uber 2018 Mei lalu, ia menegaskan potensinya dengan sapu bersih kemenangan dari empat penampilannya, termasuk mengalahkan Gao Fangjie (China) dan Nitchaon Jindapol (Thailand). Di nomor beregu Asian Games, Gregoria pun sempat mengalahkan Akane Yamaguchi (Jepang).
ADVERTISEMENT
Sementara Chen, tertinggi bertahan hingga perempat final Jepang Terbuka pada Jumat, 14 September 2018. Namun, sejak itulah ujian sesungguhnya harus dilewati Gregoria.
Gregoria Mariska vs Goh Jin Wei (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gregoria Mariska vs Goh Jin Wei (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Jika Gregoria mampu mengatasi Chen di babak pertama, besar peluangnya ia kembali berhadapan dengan Ratu Bulu Tangkis Negeri Gajah Putih, Intanon. Juara dunia 2013 itu lebih dulu bertemu Beiwen Zhang (Amerika Serikat) di babak pertama. Dari catatan pertemuan, Intanon unggul 3-0, di mana kemenangan terakhir direngkuh di Indonesia Masters 2018.
Adapun, ketika Gregoria dan Intanon sama-sama lolos rintangan pertama, pertemuan di 16 besar China Terbuka nantinya menjadi kali ketiga mereka bertanding setelah Jepang Terbuka dan pertama kalinya di Indonesia Open Juli lalu.
Berandai-andai lolos babak kedua, tetap saja langkah Gregoria harus melewati rintangan terjal sekelas tunggal terbaik dunia asal Taiwan, Tai Tzu Ying, Marin, hingga kembali bertemu Jindapol, untuk menciptakan sejarah baru sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang juara di China Terbuka.
ADVERTISEMENT