Jelang Olimpiade 2020, PBSI Jalin Kerja Sama dengan Prefektur Kumamoto

17 Oktober 2019 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia, Marcus/Kevin. Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia, Marcus/Kevin. Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP
ADVERTISEMENT
Olimpiade 2020 sudah di depan mata. Atlet-atlet bersaing untuk mendapat tempat di multiajang paling masyhur. Tokyo adalah tuan yang bersiap menjadi rumah bagi para atlet berburu gelar juara.
ADVERTISEMENT
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tidak bisa berpangku tangan. Menggembleng siapa pun atlet yang terpilih nanti untuk berlaga di Olimpiade menjadi keharusan.
Berangkat dari situ, PBSI menjalin kerja sama dengan Prefektur Kumamoto untuk menggelar pelatihan nasional bertajuk ‘Training Camp Olympic Tokyo 2020 PBSI & Kumamoto Prefecture’. Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di GOR Bulutangkis Djarum, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (17/10).
Menggelar pemusatan latihan di Jepang dipandang efektif untuk membantu proses adaptasi. Beda negara, beda kondisi. Jangan sampai persoalan di luar teknik dan taktik menjadi penghalang merengkuh prestasi.
Penandatanganan kerja sama PBSI dan Prefektur Kumamoto. Foto: Dok. PB Djarum/PBSI
“Setiap menjelang Olimpiade, pasti selalu ada yang namanya masa adaptasi dengan kondisi daerah penyelenggaraan. Dalam kerja sama ini, Kumamoto dengan sangat ramah bersedia menjamu tim Indonesia untuk beradaptasi sekaligus memfasilitasi segala kebutuhan persiapan tim selama dua minggu jelang Olimpiade Tokyo 2020,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, dikutip dari laman resmi PB Djarum.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi jelang Olimpiade 2016 di Brasil. Ketika itu, PBSI-lah yang mesti mencari sendiri tempat pelatnas. Sekarang, PBSI justru mendapat penawaran dari wakil tuan rumah untuk menggelar pelatnas di Prefektur Kumamoto.
Setelah melakukan sejumlah analisis, PBSI menerima tawaran tersebut. Pertimbangannya macam-macam, mulai dari iklim hingga fasilitas latihan yang mumpuni. Ya, begitulah. Semoga mereka bertemu Kumamon di sana.
"Ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan, yang utamanya adalah kesamaan iklim antara Kumamoto dan Tokyo serta fasilitas latihan yang sangat memenuhi kebutuhan tim Indonesia dengan standar yang baik,” jelasnya.
Penandatanganan kerja sama PBSI dan Prefektur Kumamoto. Foto: Dok. PB Djarum/PBSI
Pemusatan latihan akan digelar pada 2 Juli hingga 19 Juli 2020. Setelahnya, skuat akan terbang ke Tokyo untuk masuk camp mulai 23 Juli 2020.
ADVERTISEMENT
“Selama masa adaptasi itu, Kumamoto akan menanggung semua akomodasi tim Indonesia. Mulai dari tempat latihan, sparring partner, transportasi, penginapan, hingga makan seluruh anggota tim,” sambungnya.
“Harapannya tim bisa berlatih dan beradaptasi dengan baik lewat fasilitas yang sudah disediakan. Dan semoga pula bisa mendapatkan hasil yang baik di Olimpiade nanti,” pungkasnya.