news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jepang Terbuka: Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra ke Perempat Final

25 Juli 2019 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Ferinaldi Gideon dan Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan usai bertanding di Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Ferinaldi Gideon dan Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan usai bertanding di Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menutup babak kedua Jepang Terbuka 2019 pada Kamis (25/7/2019) dengan meyakinkan. Gim pertama melawan ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, diselesaikan dengan kemenangan 21-8.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, jangan harap situasi serupa muncul di gim kedua pada laga yang dihelat di Court 3 Musashino Forest Sport Plaza itu. Kenyataannya, Marcus/Kevin mesti meladeni perlawanan sengit Hoki/Kobayashi.
Mental juara Marcus/Kevin memang amunisi yang membikin agresivitas keduanya tak mati sebelum laga tuntas. Jika kemenangan bisa diraih dalam dua gim, buat apa memperpanjang laga sampai tiga gim?
Pemikiran tersebut tercermin dalam daya ledak Marcus/Kevin yang tak melindap. Alhasil, kemenangan 21-19 atas Hoki/Kobayashi di gim kedua menjadi epilog yang mengantarkan mereka pada perempat final.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, di Jepang Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
Marcus/Kevin tidak menjadi satu-satunya ganda putra 'Tanah Air' yang melangkah ke babak perempat final. Sebelum mereka menang pun, Indonesia dipastikan mengirim satu wakil ke duel perebutan tiket semifinal karena Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertanding melawan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf di babak kedua.
ADVERTISEMENT
Apa yang terjadi di atas Court 1 Musashino Forest Sport Plaza kali ini kembali membuktikan bahwa Ahsan/Hendra memang raja comeback. Kalah 16-21 di gim pertama, Ahsan/Hendra menyentak. Kemenangan 21-18 dan 22-20 di gim kedua dan pemungkas menjadi penegas bahwa daya mereka belum habis digerus usia.
Ahsan/Hendra tidak melakoni gim pertama dengan meyakinkan. Alih-alih mendominasi, mereka sempat tertinggal 5-10. Meski demikian, Wahyu/Ade juga mengalami situasi genting. Keduanya kehilangan ritme sehingga memberikan empat poin cuma-cuma kepada Ahsan/Hendra.
Langkah yang tersendat usai interval agaknya menjadi alasan mengapa Ahsan/Hendra tidak menutup gim dengan kemenangan. Keunggulan 17-12 ibarat pelontar yang membikin Wahyu/Ade melesat dan mengunci kemenangan gim pertama pada kedudukan 21-16.
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Minggu (21/7/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Gim kedua baru dimulai, Ahsan/Hendra sudah harus meladeni reli panjang yang digagas oleh Wahyu/Ade. Junior mereka itu melakoni reli dengan brilian, mendominasi dengan pukulan sengit dan penempatan sulit.
ADVERTISEMENT
Hasilnya tidak mengecewakan bagi Wahyu/Ade. Pengembalian jarak dekat Ahsan membuat shuttlecock terlempar ke luar lapangan. Dari situ, Wahyu/Ade memimpin 2-1.
Keunggulan Wahyu/Ade belum berhenti. Smash-smash tajam menjadi senjata yang memaksa Ahsan/Hendra bermain dalam mode bertahan. Wahyu/Ade secara bergantian melepaskan serangan dengan menyasar Ahsan dan Hendra.
Manuver ini tidak bertepuk sebelah tangan untuk Wahyu/Ade. Pengembalian Ahsan yang tidak sempurna membenturkan shuttlecock ke net dan mengubah kedudukan menjadi 6-2.
Rentannya pertahanan dan keterlambatan merespons permainan Wahyu/Ade mempersulit Ahsan/Hendra. Keduanya tertinggal 6-9 tak lebih dari 10 menit awal gim kedua.
Ahsan/Hendra menunjukkan seperti apa kualitas sebagai pebulu tangkis papan atas. Dalam keadaan seperti ini pun, mereka masih bisa mencuri tiga poin beruntun dan menyamakan kedudukan 9-9. Dua di antaranya via pengembalian Hendra yang tak dapat disambut Wahyu/Ade. Sementara, satu poin via servis Ahsan yang juga terlambat diterima Wahyu/Ade.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Ahsan/Hendra menyamakan kedudukan berlanjut. Lewat kemenangan poin di reli-reli panjang, Ahsan/Hendra mengimbangi 12-12 sebelum memimpin balik 15-12.
Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso di Malaysia Open 2019. Foto: Dok. PBSI
Persoalan utamanya adalah kesalahan-kesalahan individu yang masih menjangkiti permainan Ahsan/Hendra. Kondisi ini memberi ruang bagi Wahyu/Ade untuk menyentak dan kembali mengambil kontrol laga sehingga mampu menyamakan skor menjadi 15-15.
Reli sengit muncul dalam kedudukan imbang tersebut. Dengan agresif, Ahsan/Hendra melepaskan serangan demi serangan. Dalam momen ini, Ahsan berperan sebagai motor serangan yang menggempur Ade sampai terjatuh.
Ade juga tak menyerah. Tiga pukulan dilepaskannya dalam keadaan terduduk. Sayangnya, upaya Ade justru membuat Ahsan/Hendra memimpin tipis 16-15 karena shuttlecock terjatuh di luar lapangan.
Game point 20-17 tidak langsung berhasil diubah Ahsan/Hendra menjadi kemenangan. Keterlambatan Hendra menyambut pukulan menyilang Ade adalah sebabnya.
ADVERTISEMENT
Namun, napas Ahsan/Hendra dipastikan berlanjut hingga gim ketiga. Reli sengit ditutup dengan jumping smash Hendra yang gagal diterima Wahyu/Ade.
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan di semifinal Indonesia Open 2019. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A.
Gim ketiga dimulai dengan situasi yang mirip dengan gim kedua. Wahyu/Ade unggul 6-3, namun Ahsan/Hendra tahu caranya merespons ketertinggalan tersebut.
Serangan-serangan cepat dipakai sebagai manuver untuk memutus permainan Wahyu/Ade, tak cuma via pukulan jauh, tapi juga depan net.
Contohnya ketika Ahsan merangsek maju dan melepaskan dropshot yang tak tertebak Wahyu/Ade. Aksi tersebut membuat Ahsan/Hendra mendekat 4-6 sebelum memimpin balik 7-6.
Laga makin sengit begitu kedudukan imbang 14-14. Duel tidak hanya dipenuhi dengan agresivitas kedua pasangan, tapi eror yang berulang kali muncul.
Kombinasi keduanya memang mengantar Ahsan/Hendra pada keunggulan tipis 18-17. Tapi, bukan berarti bahaya tak mengintai karena di sini laga benar-benar genting.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari siapa pun yang menang, Indonesia dipastikan sudah memiliki wakil ganda putra yang menemani Marcus/Kevin di perempat final. Tapi, siapa juga, sih, yang mau kalah?
Oke, kita mulai satu-satu. Ahsan/Hendra yang memimpin tipis 18-17 bisa bernapas sedikit lega karena pengembalian Ade membentur net sehingga skor berubah jadi 19-17.
Tapi, ingat: Leganya sedikit saja karena tiba juga giliran Hendra terlambat merespons drive Ade. Akibatnya, tentu saja Wahyu/Ade jadi menempel ketat 18-19.
Nah, match point 20-18 menghampiri kubu Ahsan/Hendra. Kali ini karena pengembalian Ahsan/Hendra tidak berhasil disambut lawan. Alih-alih menerima shuttlecock, Wahyu justru terjatuh.
Satu angka yang begitu dinanti Ahsan/Hendra itu tidak segera datang. Mereka malah kehilangan poin akibat gagal mengembalikan smash beruntun Wahyu/Ade.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, laga makin sengit dan terpaksa beralih ke deuce karena pengembalian Hendra dinyatakan out di saat genting. Fragmen tersebut mengubah kedudukan jadi 20-20.
Pengalaman berbicara di situasi macam ini. Ketenangan Ahsan/Hendra memampukan mereka mengirim serangan-serangan efektif, tapi tidak menggebu-gebu.
Alih-alih menghujani Wahyu/Ade dengan tubian smash, Ahsan/Hendra memilih untuk memberikan bola tanggung. Hasilnya mujarab. Pengembalian tanggung Hendra justru membikin Wahyu tak berkutik karena lebih dulu mati langkah. Itu berarti, Ahsan/Hendra unggul tipis 21-20.
Kesalahan atau keterlambatan sedikit saja bisa mengubah arah angin di situasi genting. Untuk kasus pertandingan ini, jumping smash Ahsan terlambat diantisipasi Ade sehingga mengubah kedudukan menjadi 22-20. Apa boleh buat, 'The Daddies' melangkah ke perempat final.
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto berbincang seusai gagal mengembalikan kok ke ganda putra Jepang Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi pada babak perempat final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Entah apa yang diucapkan Ahsan/Hendra ketika bersalaman dengan Wahyu/Ade di akhir laga. Tapi, rasanya tak mungkin mereka tak menyalutkan perlawanan sengit sang junior.
Kemenangan ini membawa Ahsan/Hendra pada laga perempat final melawan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol pada Jumat (26/7/2019). Sebenarnya, Ahsan/Hendra bisa saja kembali berlaga melawan ganda putra Indonesia.
Pengandaian itu tak bersambut karena Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas melawan Hyun/Cheol di babak kedua. Ya, laga yang dihelat di Court 4 Musashino Forest Sport Plaza pada Kamis (25/7/2019) ini selesai dengan kekalahan 21-11, 12-12, 18-21 untuk Fajar/Rian.