Jonatan Christie dan Anthony Ginting Masih Adaptasi dengan Lapangan

10 April 2019 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan Jonatan Christie di Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Jonatan Christie di Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Dua tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, berhasil melewati pertandingan babak pertama mereka di Singapura Terbuka 2019 BWF Super 500 dan lolos ke babak kedua.
ADVERTISEMENT
Jojo --sapaan akrab Jonatan-- lebih dulu meraih tiket ke babak kedua usai mengalahkan Khosit Phetpradab (Thailand). Di Singapore Indoor Stadium, Rabu (10/4/2019), Jojo bertanding sengit selama 67 menit sebelum meraih kemenangan 21-18, 19-21, dan 21-18.
"Cukup ketat juga, saya masih penyesuaian lapangan, karena di sini anginnya juga agak membingungkan. Karena beberapa kali bola berhenti terus agak maju gitu,” ucap Jojo seperti dikutip dari situsweb PBSI.
"Saya bermain kurang sabar di game kedua dan tiga. Saya mau buru-buru menyerang dan mematikan. Sebaliknya Khosit tinggal defend saja, dia banyak dapat poin dari kesalahan saya sendiri. Saya merasa hari ini belum main maksimal,” imbuhnya.
Jonatan Christie memenangi babak pertama Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
Pada babak kedua, Kamis (11/4), Jojo bakal bertemu Lee Zii Jia (Malaysia). Secara head-to-head, Jojo unggul atas Lee (3-0), tetapi bukan berarti dia tidak melihat sang lawan minim kemampuan.
ADVERTISEMENT
"Lee Zii Jia punya kemampuan menyerang yang cukup baik. Saya harus waspadai itu juga karena di sini anginnya tidak bisa diprediksi, jadi saya harus lebih pintar menggunakan stroke dan pola permainan," tutup Jojo.
Sementara itu, Anthony mengamankan tempat di 16 besar usai membungkam Wang Tzu Wei (Taiwan) lewat straight game: 21-12 dan 21-12.
Bagi Anthony, pertandingan tersebut berjalan "gampang-gampang susah". Wang tidak memberikan perlawanan ketat --seperti halnya Khosit Phetpradab pada Jojo--, tetapi Anthony cuma punya sedikit waktu untuk berlatih. Oleh karena itu, ia menggunakan laga melawan Wang sebagai uji coba lapangan.
"Puji Tuhan di pertandingan pertama bisa mengatasi dengan baik. Tadi mainnya enak sih, sudah bisa mengatasi permainan dari awal sampai selesai. Terus juga lawan tadi banyak mati sendiri," ucap Anthony.
ADVERTISEMENT
"Saya mikirnya, meskipun lawan mainnya lagi tidak bagus, tapi saya mencoba untuk memanfaatkan untuk adaptasi lagi. Soalnya kemarin pas latihan tidak dapat banyak waktu untuk mencoba lapangan,” imbuhnya.
Anthony Sinisuka Ginting di babak pertama Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
Pada babak kedua, Anthony akan menghadapi Kenta Nishimoto (Jepang), yang mengalahkannya di babak pertama Malaysia Terbuka 2019 pekan lalu dengan skor 21-18, 13-21, dan 21-23.
Dari kekalahan itu, apa pelajaran yang bisa dipetik Anthony dari calon lawan berperingkat 10 dunia tersebut? "Bagaimana bisa menjaga poinnya, di game ketiga pas penentuan, bisa menyusul tapi sudah kalah jauh," jawabnya.
"Saya harus coba buat lebih sabar lagi dan menikmati permainan. Harus diingat bahwa lawan Jepang itu tidak mudah, dengan siapa saja. Harus siap capek dan siap susah.”
ADVERTISEMENT
“Kemarin di Malaysia ada faktor menang-kalah angin. Waktu kalah angin saya bisa enak mainnya. Tapi pas menang angin, saya kurang bisa mengontrol. Dia lebih baik dari saya saat mengontrol kondisi tersebut. Besok (di babak kedua Singapura Terbuka, red) lebih disiapkan mengenai pikiran dan strategi main di lapangan,” ujarnya mengakhiri.