Jorge Lorenzo: Repsol Honda Mungkin Tim Terakhir Saya

22 Februari 2019 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jorge Lorenzo berpose di depan RC213V. Foto: Dok. Box Repsol
zoom-in-whitePerbesar
Jorge Lorenzo berpose di depan RC213V. Foto: Dok. Box Repsol
ADVERTISEMENT
Jorge Lorenzo sudah masuk kategori "senior" di balapan MotoGP. Usianya memang baru 31 tahun, tidak setua Valentino Rossi, mantan rekan setimnya yang genap berusia 40 tahun musim ini. Namun, Lorenzo sudah kenyang pengalaman.
ADVERTISEMENT
Well, Lorenzo memang tidak melulu sukses. Meski sukses menjadi juara pada 2010, 2012, dan 2015, Lorenzo pernah mengalami masa suram kala memutuskan hengkang dari Yamaha ke Ducati pada 2017. Penampilan Lorenzo langsung merosot. Pebalap asal Spanyol ini hanya sesekali mengisi podium Grand Prix (GP) pada 2017 dan 2018.
Padahal di dua musim tersebut, rekan setimnya di Ducati Corse, Andrea Dovizioso, bisa bersaing ketat dengan Marc Marquez (Repsol Honda) --yang hampir selalu mendominasi MotoGP sejak debut di 2013.
Lorenzo pun menyadari bahwa Desmosedici andalan Ducati bukan pilihan tepat. Sebelum tajinya benar-benar hilang, Lorenzo memilih membalap untuk Honda pada musim 2019. Dia pun resmi menjadi rekan setim Marquez di Repsol Honda sekaligus memastikan tim asal Austria ini punya dua juara dunia dalam skuatnya.
ADVERTISEMENT
Akankah Dewi Fortuna berpihak kepada Lorenzo dan RC213V? Lorenzo sudah menjawab rasa penasaran publik saat 'debut' bersama Honda di tes pramusim Valencia, meski saat itu hanya puas berakhir di posisi 12. Namun, potensinya dibuktikan di Jerez pekan berikutnya dengan finis keempat.
Jorge Lorenzo mengikuti tes pramusim MotoGP 2019 di Valencia. Foto: Dok. MotoGP
Meski begitu, Lorenzo tak bisa memastikan kehebatannya bersama RC213V pada tes pramusim ketiga di Sepang, awal tahun 2019, karena cedera. Yang pasti, sang empunya nama percaya diri bisa meneruskan jejak kesuksesan dari Yamaha di Honda.
"Dari total gelar juara, sangat jelas bahwa kami adalah salah satu rekan setim terkuat dalam sejarah MotoGP. Kadang, gelar bisa didapat karena kompetisi tidak sulit. Namun, soal kecepatan dan talenta, kami bahkan lebih dari sekadar juara," ujar Lorenzo dilansir Motorsport.
ADVERTISEMENT
Meski debutnya bersama Honda tidak dijagokan sebagai kandidat juara, Lorenzo masih menggantungkan asanya. "Tak ada yang tidak mungkin, mungkin kemenangan pertama terjadi di Qatar (GP pembuka, red) meski itu memang sulit," imbuhnya.
Dengan usia yang bertambah tua, Lorenzo sadar eranya di balap kelas tertinggi itu mendekati garis finis tiap tahunnya. Menikmati statusnya sebagai senior, Lorenzo berusaha tampil maksimal dengan motor Honda --didukung dengan pelajaran dari pengalaman buruknya bersama Ducati.
Jorge Lorenzo dengan seragam barunya di Tim Repsol Honda. Foto: (Dok. Honda Racing Corporation)
"Saya tidak pernah menyerah meskipun di momen yang sulit. Saya punya kesempatan bersama Honda. Saya tak bilang akan mengakhiri karier di Honda, tapi mungkin ini (Repsol Honda) adalah tim terakhir saya," kata Lorenzo.
"Hasil (balapan) akan menentukan, tapi rencana saya seperti itu. Saya sudah tidak memikirkan Ducati. Yang saya tahu ketika motor dan pebalapnya tepat, itu bisa membawa ke posisi puncak," ucapnya dilansir Motorsport dari Sky Italia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya lagi, Lorenzo pernah mengatakan kepada media bahwa RC213V lebih cocok baginya karena ukuran yang lebih kecil ketimbang Desmosedici. Selama ini, Marquez dengan perawakan yang tergolong mini terbukti ampuh bersama motor Honda hingga melahirkan lima gelar juara MotoGP.
Marc Marquez dan Jorge Lorenzo dalam acara peluncuran tim Repsol Honda untuk MotoGP 2019. Foto: Dok. Box Repsol
Kesempatan terakhir Jorge Lorenzo menguji RC213V dilakukan pada tes pramusim keempat di Sirkuit Losail, Qatar, 23-25 Februari, sebelum membuka GP 2019 di tempat yang sama pada Maret.
"Saya bekerja keras memulihkan pergelangan tangan dan saya puas dengan perkembangannya. Saya yakin bisa dapat hasil tes yang produktif. Saya tak sabar kembali melaju bersama RC213V (di Qatar) dan balapan di musim 2019," kata Lorenzo.