Kala Kehebatan LeBron James Dihancurkan oleh Kolektivitas Warriors

7 Juni 2018 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintang kemenangan Cavaliers, LeBron James. (Foto: Ken Blaze-USA TODAY Sports)
zoom-in-whitePerbesar
Bintang kemenangan Cavaliers, LeBron James. (Foto: Ken Blaze-USA TODAY Sports)
ADVERTISEMENT
Penampilan ciamik dan dominan, serta sederet rekor yang terus ditorehkan oleh LeBron James pada musim reguler dan babak play-off NBA musim 2017/18 selalu berhasil menyelamatkan Cleveland Cavaliers dari lubang jarum.
ADVERTISEMENT
Namun, tuah dari superiornya penampilan James belum terlihat di laga Final NBA melawan Golden State Warriors. Sejak gim pertama hingga partai ketiga yang berlangsung, Kamis (7/6/2018) pagi WIB, Cavs selalu keok dan kini tertinggal 0-3.
Padahal, pendar James tak meredup sedikit pun dengan mengemas 113 poin dari tiga laga final. James pun baru saja mencatatkan rekor anyar sebagai pemain terbanyak peraih triple-double dalam laga final (10 kali). Namun, sinar itu dihalangi oleh Warriors lewat kedalaman skuat yang lebih dalam dan apik.
Di lain sisi, kondisi James dan Warriors dalam empat musim terakhir d final NBA mengingatkan kita pada 'peperangan' antara Wilt Chamberlain dan Boston Celtics di NBA era 1960-an. Chamberlain yang saat itu masih berseragam Philadelphia Warriors tampil sangat superior dan sempat membuat sejarah di NBA dengan mencetak 100 poin dalam satu pertandingan pada Maret 1962.
ADVERTISEMENT
Di musim itu juga, Chamberlain tercatat rata-rata bermain 48,5 menit, mencetak 50 poin, dan mengemas 25 rebound per pertandingan. Begitu superiornya Chamberlain, sang legenda pensiun dengan meninggalkan rata-rata 30 poin dan 23 rebound per gim. Namun, di balik keapikan Chamberlain, ada momok besar bernama Bill Russell yang tergabung di Celtics.
Keduanya bertarung dalam 94 pertandingan di musim reguler antara 1959-19-69. Chamberlain unggul atas Russell soal poin per gim dengan 29,9 berbanding 14,2 dan dominan soal rebound dengan 28,2 berbanding 22,9 per laga. Namun, kehebatan Chamberlain tak berbuah manis buat tim yang dia bela, karena dalam 94 laga itu kubu Chamberlain hanya menang 37 kali.
Chamberlain kembali unggul soal poin, rebound, dan persentase tembakan daripada Russell di babak play-off. Tapi, dalam 49 pertemuan mereka di babak gugur ini, Russell menang 29 kali. Secara keseluruhan, Celtics-nya Russell, telah mengalahkan Chamberlain yang pernah tergabung dengan Warriors, Sixers, dan LA Lakers sebanyak 86 kali dari 143 pertandingan (60% kemenanagan).
ADVERTISEMENT
Jurnalis The Undefeated, Justin Tinsley, menyebut kondisi James selama play-off tidak jauh berbeda dengan sejarah pertarungan ini. Pada ronde pertama melawan Indiana Pacers, di semifinal melawan Toronto Raptors, dan final Wilayah Timur melawan Celtics, lawan-lawan yang dihadapi James lebih bagus. Sedangkan, Cavs hanya punya pemain paling bagus.
Saat James keok di gim pertama, tetapi menorehkan statistik apik dengan 51 poin, 8 assist, 8 rebound, kemudian meraih triple-double dengan 33 poin, 11 assist, dan 10 rebound di gim ketiga, kondisinya begitu mirip dengan Chamberlain yang mencatatkan rekor rebound terbanyak dengan 55 kali dalam satu laga pada 1960. Chamberlain melakukannya saat kalah dari Russell dan Celtics-nya.
Meski pertarungan James dan Warriors belum sepanjang Chamberlain dan Celtics-nya Russell, gelaran final NBA dalam empat tahun terakhir menjadi bukti. Cavs dan Warriors adalah tim pertama yang bermain di final dalam empat musim beruntun di semua kompetisi olahraga Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kini, Cavs telah gagal memanfaatkan gim ketiga yang tersaji di markas sendiri. Berangkat dari sejarah, tak ada tim yang bisa membalikkan keadaan setelah tertinggal 0-3. Sementara Warriors kian dekat meraih gelar ketiga dalam empat musim terakhir.
Suka atau tidak, James memang pemain paling hebat dalam beberapa tahun terakhir di NBA. Namun, kegagalan di gim ketiga di mana biasanya tim bermain lebih baik, James sadar seperti halnya khasus Wilt Chamberlain dan Bill Russell, bahwa memecahkan rekor di momen seperti ini tidak berarti apa-apa. Dan yang pasti, tak ada pemain yang bisa juara tanpa adanya kerja sama tim.
"Kami membicarakan soal itu (persaingan) sesekali. Apa yang Chamberlain bilang bahwa Russell punya tim lebih baik, tidaklah benar. Alasannya sederhana karena rekan satu timnya harus memberi dia makan, sedangkan saya memberi makan rekan satu tim saya," papar Russell ketika ditanyai soal perbedaannya dengan Chamberlain.
ADVERTISEMENT
Gim keempat yang bakal tersaji Sabtu (9/6) pukul 08:00 pagi WIB, akan menjadi momen penentuan. Apakah Warriors bisa menghentikan perlawanan James, ataukah James bisa kembali menopang Cavs untuk bertahan dan memperpanjang asa merengkuh gelar juara? Tentu menarik dinantikan.