Kalah dari China, Tim Basket Putra Indonesia Tersingkir

27 Agustus 2018 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia saat menghadapi China di perempat final basket putra Asian Games 2018. (Foto: Antara/Wahyudin)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia saat menghadapi China di perempat final basket putra Asian Games 2018. (Foto: Antara/Wahyudin)
ADVERTISEMENT
Timnas Basket Putra Indonesia terhenti. Bertanding pada babak perempat final bola basket putra 5x5 di Hall A Gelora Bung Karno (GBK), Senin (27/8/2018), Indonesia dihancurkan oleh China dengan skor mencolok 63-98.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil ini China lolos ke semifinal dan akan menantang antara Korea Selatan atau Taiwan pada Kamis (30/8). Sedangkan Indonesia, bakal melakoni pertandingan kualifikasi untuk memperbutkan posisi 5 dan 6 pada Selasa (28/8).
***
Indonesia langsung memasang Muhammad Dhiyaul Haq untuk menjadi penjaga di bawah ring. Dari segi postur, ia memang menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang mampu mengimbangi Zhou Qi dan Wang Zhelin sebagai andalan China di area keyhole.
Pada awalnya, Indonesia cukup bisa mengimbangi China. Sejauh delapan menit awal kuarter pertama berjalan, Indonesia bisa menahan perolehan poin China sehingga hanya tertinggal 13-18.
Meski kalah dalam segi tinggi badan dan kecepatan, beberapa kesempatan dari percobaan tripoin dan serangan fast break mampu membuat Indonesia merepotkan China. Akan tetapi, kondisi ini tidak berlangsung lama karena pada akhirnya stamina para pemain Indonesia terkuras.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya kalah dari segi rebound, penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat Indonesia tertahan di angka 13, sedangkan China semakin tajam dalam menyerang, semakin rapat saat bertahan. Alhasil, kuarter pertama berakhir untuk keunggulan China dengan skor 26-13.
Memasuki kuarter dua, Indonesia mulai memperbaiki sistem permainan dan lebih keras dalam berebut rebound. Hasilnya cukup apik karena bisa mencetak delapan poin saat kuater ini berjalan empat menit. Kendati begitu, dominasi Wang Zhelin di bawah ring masih sulit untuk dipatahkan oleh big man Indonesia.
Hal ini membuat Indonesia sangat boros dalam melakukan foul, sehingga China tak perlu bersusah payah memainkan pola karena bisa mencetak poin melalui free throw. Lima menit kuarter dua berjalan, Indonesia kian tertinggal dar China dengan skor 26-45.
ADVERTISEMENT
Tak ada perbaikan sistem permainan dari Indonesia dan mereka tidak bisa menemukan jara untuk melepaskan diri dari penjagaan ketat yang dilakukan oleh China. Alhasil, hingga kuarter dua berakhir Indonesia kian tertinggal dengan skor 28-53.
Selepas dari ruang ganti, Indonesia memulai kuarter tiga dengan tripoin dari Xaverius Prawiro. Tetapi, China langsung membalas lewat dunk dari Qi Zhou dan tripoin Rui Zhao untuk memutus momentum Indonesia. Alhasil, hingga lima menit kuarter ini berjalan Indonesia tertinggal 39-63.
Indonesia semakin kesulitan karena tak bisa menembus zone defense China apalagi mencetak poin, sedangkan China lewat tripoin-tripoin Rui Zaho bisa melebarkan jarak. Hingga kuarter tiga berakhir, keunggulan China melebar menjadi 80-44.
Di kuarter pamungkas atau keempat, China banyak merotasi pemain intinya dan memberikan menit bermain bagi pemain cadangan. Sehingga laga di kuarter ini tidak secepat dan seintens di tiga kuater sebelumnya. Meski begitu, selisih poin yang sudah sangat besar tidak terlalu berpengaruh buat China meski Indonesia bisa menyerang lebih mudah.
ADVERTISEMENT
Tak seperti di tiga kuarter sebelumnya di mana rata-rata China memasukkan 25 poin per kuaternya, di kuarter empat ini China mencetak 19 angka. Meski begitu, Indonesia yang menambah 19 poin pada akhirnya harus menyerah dengan skor 63-98.