Kalah di Babak Pertama, Penampilan Debut Tontowi/Della Berantakan

13 November 2018 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debut Tontowi Ahmad/Della Destiara Haris di babak pertama Hong Kong Terbuka 2018. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Debut Tontowi Ahmad/Della Destiara Haris di babak pertama Hong Kong Terbuka 2018. (Foto: Dok. PBSI)
ADVERTISEMENT
"Mereka sudah malang-melintang dalam banyak turnamen, harusnya bisa atasi/imbangi lawan-lawan mereka nanti di babak awal," kata Richard Mainaky merujuk Tontowi Ahmad dan Della Destiara Haris.
ADVERTISEMENT
Dua nama tersebut merupakan penangkis shuttlecock kawakan Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI). Tontowi Ahmad berjaya di ganda campuran, Della Destiara Haris merupakan wajah lama di ganda putri—meski gelar bergengsi belum lahir dari si atlet wanita.
Nah, Richard sebagai pelatih kepala ganda campuran PBSI mengombinasikan Tontowi dan Della sebagai pengganti Tontowi/Liliyana Natsir. Modalnya simpel: pengalaman. Nyatanya, rivalitas di lapangan hijau bulu tangkis tak bisa disepelekan.
Debut Tontowi/Della di babak pertama Hong Kong Terbuka 2018 BWF Super 500, Selasa (13/11/2018), berakhir buruk; kalah telak dengan skor 15-21 dan 9-21 dari juara All England 2018, Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).
Lawan Tontowi/Della memang cukup berat karena berstatus sebagai ganda campuran nomor lima dunia sekaligus unggulan ketujuh turnamen. Namun, persiapan Tontowi/Della —juga bersama pengurus dan pelatih— pun tak matang. Hanya sekali latihan, pengalaman menjadi satu-satunya senjata ganda campuran 'eksperimen' ini.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya saya antusias berpasangan dengan partner baru, tapi kami memang belum dapat chemistry-nya. Kami baru latihan satu kali," ungkap Tontowi usai pertandingan dilansir laman resmi PBSI.
"Kami harus banyak latihan lagi, kalau langsung bertemu lawan seperti ini dan main begini, ya jujur masih berat. Apalagi Watanabe/Higashino sudah lama berpasangan. Della sebetulnya punya kans, tadi di game pertama saya pede main dengan Della. Tapi, di game kedua kami kurang sabar dan pola mainnya tidak dapat," imbuh peraih medali emas Olimpiade 2016 bersama Liliyana Natsir ini.
Di menit awal gim pertama, Tontowi/Della memang bisa mengimbangi Watanabe/Higashino. Namun selepas interval, Tontowi/Della mulai runtuh dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Pada gim kedua, penyakit masih sama, yakni pertahanan yang kurang solid dan sering melakukan eror yang berbuah poin untuk lawan.
ADVERTISEMENT
Debut Tontowi Ahmad/Della Destiara Haris di babak pertama Hong Kong Terbuka 2018. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Debut Tontowi Ahmad/Della Destiara Haris di babak pertama Hong Kong Terbuka 2018. (Foto: Dok. PBSI)
Selain itu, merujuk pernyataan Tontowi, pola permainannya dan Della di gim kedua tidak muncul. Penampilan mereka di gim kedua terlihat berantakan tanpa melepaskan serangan yang cukup untuk membobol Watanabe/Higashino. Imbasnya, Tontowi/Della tertinggal 8-14 ke 8-18, hingga dipastikan hanya mencicipi satu babak di Hong Kong Terbuka 2018 dengan kekalahan 9-21 di gim kedua.
Berikutnya, duet Tontowi/Della masih akan dicoba di turnamen Syed Modi International Badminton Championships 2018 di India dan Korea Masters 2018. Keduanya merupakan turnamen Super 300 sekaligus dua turnamen BWF World Tour terakhir sebelum World Tour Finals di Guangzhou, Desember mendatang.
Della sendiri mengakui bahwa ia masih beradaptasi dengan pola bermain di sektor ganda campuran karena sektor ini lebih menuntut atlet wanita sebagai playmaker ketimbang di ganda putri.
ADVERTISEMENT
"Terakhir kali saya bermain ganda campuran pada tahun 2014 bersama Kevin (Sanjaya Sukamuljo, red). Sekarang main ganda campuran lagi dan langsung di level Super 500, jadi masih belum maksimal," ucap Della, yang bersama Rizki Amelia Pradipta juga turun di sektor ganda putri Hong Kong Terbuka 2018.