news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kalahkan Anderson, Djokovic Rengkuh Gelar Wimbledon Keempat

15 Juli 2018 23:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Djokovic meraih trofi juara Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Tony O'Brien)
zoom-in-whitePerbesar
Djokovic meraih trofi juara Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Tony O'Brien)
ADVERTISEMENT
Centre Court All England Tennis Lawn and Croquet Club menjadi saksi kejayaan Novak Djokovic. Melakoni partai final Wimbledon 2018 pada, Minggu (15/7/2018) malam WIB, Djokovic merengkuh gelar juara usai mengalahkan petenis unggulan kedelapan, Kevin Anderson.
ADVERTISEMENT
Meski melawan Anderson yang belum pernah jadi juara Grand Slam, Djokovic tidak mendapat kemenangannya dengan mudah. Sempat menjalani dua set pertama dengan cukup mudah, Djokovic mendapat perlawanan sengit di set ketiga hingga akhirnya memenangi laga dengan skor 6-2, 6-2, dan 7-6 (7-3).
Gelar juara Wimbledon 2018 sendiri menjadi raihan keempat Djokovic yang membuatnya kini sejajar dengan para petenis legendaris seperti Reggie Doherty, Rod Laver, dan Anthony Wilding. Adapun, trofi ini menjadi gelar Grand Slam ke-13 Djokovic dan menyalip Roy Emerson sebagai petenis keempat dengan trofi Grand Slam terbanyak.
Di set pertama, Djokovic tanpa kesulitan mendulang poin dari Anderson. Kondisi ini tidak terlepas dari banyaknya unforced eror yang dilakukan Anderson. Total ada 9 kesalahan yang dilakukannya. Hanya dalam waktu 29 menit saja, Dojokovic akhirnya mengunci set pertama dengan skor 6-2 melalui dua kali break point.
ADVERTISEMENT
Banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh Anderson sebetulnya tidak terlepas dari kondisi fisiknya. Sebelum menjalani laga final lini, petenis asal Afrika Selatan itu bermain hampir 11 jam lamanya di dua pertandingan sebelumnya, termasuk melewati 6 jam 36 menit saat mengalahkan John Isner di babak semifinal. Kelelahan ini terlihat jelas dan bisa dimanfaatkan oleh Djokovic.
Jalannya pertandingan tak banyak berubah saat memasuki set kedua. Anderson masih sangat kesulitan untuk meladeni serangan-serangan tanpa henti Djokovic dari baseline. Pada kedudukan 2-5, Anderson sempat memberikan perlawanan, tapi setelah gagal memenangi reli sebanyak 15 pukulan, Djokovic menutup set kedua lewat service winner.
Tak mau terus-menerus ditekan, Anderson melawan di set ketiga. Kali ini pukulan-pukulannya makin tajam, pengembaliannya akurat, dan dia semakin getol mengejar bola-bola pukulan Djokovic yang diarahkan ke tiap sudut. Hasilnya memuaskan, Anderson bisa melakukan comeback.
ADVERTISEMENT
Kebangkitan Anderson sempat membuat Djokovic kehilangan ritme permainannya dan terpaksa menjalani tie break usai pukulan Anderson tak bisa dikembalikan. Namun, dengan segala pengalaman dan kekuatan mentalnya, Djokovic menutup set tiga dengan kemenangan 7-6 usai pukulan Anderson menyangkut di net.
Djokovic melawan Anderson di final Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Djokovic melawan Anderson di final Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
Keberhasilan menjuarai Wimbledon 2018 diakui oleh Djokovic sebagai momen yang istimewa. Wajar, kemenangan ini mengakhiri puasa gelar Grand Slam selama dua tahun. Tak lupa, Dojokovic pun memberikan selamat kepada Anderson yang menunjukkan penampilan luar biasa selama turnamen.
"Saya ingin memberikan selamat kepada Kevin. Dia menjalani pertandingan berjam-jam selama perempat final dan semifinal. Di final Wimbledon pertamanya, dia tidak bermain bagus di dua set awal, tapi permainannya membaik di set ketiga dan saya senang bisa menghadapinya," kata Djokovic dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Saya juga ingin berterimakasih kepada tim karena beberapa tahun terakhir sangat tidak mudah. Saya menjalani operasi dan absen selama enam bulan. Ini menjadi final Grand Slam pertama saya setelah dua tahun dan tidak ada tempat lebih indah untuk melakukan comeback," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, bagi Anderson, melawan Djokovic menjadi pengalaman yang penting. Meski gagal meraih gelar Grand Slam pertamanya, Anderson tak putus harapan dan bertekad untuk kembali mentas di panggung Wimbledon.
"Melawan Dojokovic tidaklah mudah dan selamat untuknya. Saya tidak merasa dalam kondisi segar saat ini. Tapi, ini adalah turnamen yang luar biasa untuk kami semua. Meski saya harus bermain berjam-jam untuk bisa sampai di final, saya akan memberikan 21 jam lagi untuk memiliki kesempatan bermain di sini," kata Anderson.
ADVERTISEMENT