Kalahkan Ganda Jepang, Marcus/Kevin Juara Denmark Terbuka

21 Oktober 2018 21:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi kemenangan Marcus/Kevin. (Foto: Kazuhiro NOGI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi kemenangan Marcus/Kevin. (Foto: Kazuhiro NOGI / AFP)
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo belum berhenti menunjukkan kelasnya. Menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke final Denmark Terbuka 2018, Marcus/Kevin menuntaskan laga puncak dengan gelar juara. Berlaga di Odense Sport Park pada Minggu (21/10/2018), Marcus/Kevin mengalahkan ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dalam dua gim langsung 21-15, 21-16.
ADVERTISEMENT
Marcus/Kevin melakoni laga selayaknya Marcus/Kevin. Tensi tinggi, permainan cepat, agresivitas permainan ofensif menjadi warna sejak pertandingan dimulai. Walau Marcus/Kevins sempat memimpin 2-0, bukan berarti Kamura/Sonoda menyerah sebelum pertandingan usai. Dengan cepat, keduanya memimpin balik menjadi 6-3. Dua angka yang membuat skor bergeser menjadi 5-6 didapat Marcus/Kevin dengan dua skenario berbeda.
Angka pertama direngkuh karena kesalahan penempatan shuttlecock oleh lawan. Kedua karena kombinasi permainan agresif Marcus/Kevin yang berujung pada dropshot Kevin yang menyasar satu orang pemain tidak dapat dikembalikan lawan. Lantas, setelah menyeimbangkan kedudukan menjadi 7-7, dropshot tricky yang menjadi ciri khas Kevin mengganjar ganda putra Indonesia ini dengan tambahan satu poin sehingga mengubah kedudukan menjadi 8-7.
Kekuatan pukulan Kamura/Sonoda menjadi amunisi yang baik untuk mengimbangi permainan cepat Marcus/Kevin. Namun, persoalan yang beberapa kali dialami oleh unggulan empat turnamen ini adalah footwork. Kecenderungannya, Kamura/Sonoda sering terpaku pada posisinya sendiri dan terlambat bergerak untuk mengantisipasi pukulan-pukulan menyilang yang mendominasi serangan Marcus/Kevin. Setidaknya, permainan yang dilakukan dengan mematikan langkah lawan inilah yang membawa Marcus/Kevin menutup interval pertama dengan keunggulan 11-8.
ADVERTISEMENT
Seusai interval, kendali permainan berhasil dipertahankan Marcus/Kevin. Walau lawan mampu menambah satu poin lagi, beberapa kesalahan individu mereka membikin Marcus/Kevin mendulang poin sehingga mampu memperlebar jarak menjadi 13-9.
Saat Marcus/Kevin memimpin 15-11, permainan reli yang diisi kurang dari 20 pukulan ditutup dengan raihan poin untuk ganda putra Jepang. Kali ini, Sonoda yang mengambil kendali serangan dengan melepaskan pukulan-pukulan yang menyasar satu pemain lawan.
Yang mengesankan, poin tidak ditutup dengan smes yang mengarah ke badan pemain, tetapi celah yang muncul di antara posisi berdiri Marcus dan Kevin. Namun demikian, Marcus/Kevin tetap melaju dan berhasil mengubah kedudukan mulai dari 16-10 hingga 17-13.
Bila diperhatikan, beberapa kesalahan individu yang dilakukan oleh ganda putra Jepang ini juga muncul karena kehilangan kontrol bola menghadapi permainan cepat Marcus/Kevin. Misalnya, pada kedudukan 18-13. Smes panjang yang menjadi andalan Marcus dilepaskan dengan begitu berenergi dari area belakang. Sebenarnya, pukulan ini dapat diterima oleh Kamura. Sayangnya, kecepatan dan kekuatan pukulan Marcus memancing Kamura melakukan manuver keliru sehingga membuat shuttlecock terpental ke luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Dalam kedudukan game point 20-14, satu kesalahan pengembalian shuttlecock yang dilakukan oleh Marcus memberikan poin ke-15 untuk lawan. Kabar baiknya, kemenangan gim pertama tetap dibukukan Marcus/Kevin dalam skor 21-15 begitu pengembalian servis Kevin tidak dapat diantisipasi oleh Sonoda.
Gim kedua dimulai dengan raihan poin untuk Kamura/Sonoda karena pukulan Kevin yang dilepaskan dari belakang justru membuat shuttlecock terjatuh ke luar lapangan. Melihat sudut pukulan yang disasar Kevin, dapat diperkirakan ia ingin mencuri poin dengan memanfaatkan kesalahan pembacaan penempatan shuttlecock. Sayangnya, strategi ini justru memberikan poin pertama bagi lawan.
Secara garis besar, apa yang terjadi di awal gim kedua berkebalikan dengan awal gim pertama. Kali ini, Kamura/Sonsoda yang memimpin 3-0. Namun demikian, Marcus/Kevin tetap berhasil memperkecil jarak mulai dari 1-3, 2-3, hingga 3-4.
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat melakoni babak pertama China Terbuka 2018. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat melakoni babak pertama China Terbuka 2018. (Foto: Dok. PBSI)
Dalam posisi tertinggal 4-7, Marcus/Kevin tetap mendulang angka, bahkan dua poin berturut-turut sehingga kedudukan bergeser menjadi 6-7. Kedua angka ini didapat karena dua kali pula ganda Jepang tersebut gagal menyeberangkan shuttlecock ke net. Konsistensi untuk menjaga permainan tetap rapi, tapi mematikan, menjadi persoalan Kamura/Sonoda di laga gim kedua ini. Berulang kali menebar ancaman lewat smes-smes mematikan, berulang kali pula Kamura/Sonoda kehilangan angka karena eror sendiri.
Akibatnya, kombinasi antara strategi permainan agresif dan kesalahan lawan seperti ini menjadi senjata ampuh bagi Marcus/Kevin untuk mengejar bahkan menyamakan keududkan menjadi 10-10. Sayangnya, interval gim kedua itu tetap diahiri dengan keunggulan 11-10 untuk Kamura/Sonoda.
Usai interval, Marcus/Kevin lebih banyak melakukan penyerangan dengan mengambil posisi sejajar. Serangan ini tak hanya sporadis, tetapi juga mengandalkan bola-bola tinggi. Dua angka beruntun berhasil direbut oleh ganda putra andalan Indonesia ini. Pertama berkat dropshot menyilang Marcus. Kedua, smes menyilang yang dilepaskan Kevin dari kiri lapangan yang menyasar area yang tidak terlalu jauh dari net.
ADVERTISEMENT
Saat kedudukan imbang 12-12, Marcus/Kevin menghukum Kamura/Sonoda dengan kekuatan pukulan mereka. Reli panjang yang digagas oleh pasangan Jepang ini diladeni dengan rangkaian pukulan lob. Marcus/Kevin dalam kondisi ini mengambil posisi berbaris di kiri lapangannya. Secara bergantian mereka mennyerang tanpa memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengendalikan serangan.
Cara yang cukup berisiko karena bila terlambat sedikit saja, bukannya tidak mungkin lawan menyasar area yang tidak dijangkau oleh Marcus/Kevin. Itulah sebabnya, reli langsung ditutup setelah pukulan keempat. Caranya, Kevin yang ada di posisi depan melepaskan jumping smash yang menyasar badan Kamura yang juga mengambil posisi di depan. Lawan tak siap dengan serangan seperti ini, angka jatuh ke tangan Marcus/Kevin.
Walau lawan sempat mengejar dan menyamakan kedudukan menjadi 15-15, Marcus/Kevin tetap berhasil memimpin. Keduanya berhasil merebut empat poin beruntun dan menggeser skor menjadi 19-15. Match point 20-15 diraih dengan cara yang berkelas. Marcus/Kevin melesakkan rangkaian serangan dengan mengandalkan kedinamisan footwork dengan bergerak ke kanan dan kiri lapangan. Kamura sampai terjatuh menghadapi serangan bertubi-tubi seperti ini. lesakann smes Kevin menutup rangkaian serangan dan mengubah kedudukan menjadi 21-15.
ADVERTISEMENT
Lawan memang mencuri poin ke-16 dan mengubah kedudukan menjadi 20-16. Namun, raihan angka itu hanya menunda pesta kemenangan Marcus/Kevin selama dua-tiga menit. Karena pada akhirnya, pukulan lawan yang membuat shuttlecock terjatuh ke luar lapangan menutup laga dan mengantarkan Marcus/Kevin pada kemenangan 21-16 di gim kedua. Marcus/Kevin merayakan kemenangan dengan cara mereka yang khas. Berlutut di lapangan sambil berteriak dan mengepalkan tinju. Ini menjadi perayaan penting, karena setelah sembilan tahun, akhirnya Indonesia merengkuh gelar juara di Denmark Terbuka.