Kalahkan Viktor Axelsen, Anthony Ginting Melaju ke Perempat Final

20 September 2018 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting di Asian Games XVIII di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/8).  (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting di Asian Games XVIII di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/8). (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
China Terbuka 2018 kembali mempertemukan Anthony Sinisuka Ginting dengan Viktor Axelsen. Laga babak 16 besar yang dihelat di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium pada Kamis (20/9/2018) itu berakhir dengan kemenangan 21-18, 21-17 untuk Anthony. Atas raihan ini, Anthony berhak melangkah ke babak perempat final.
ADVERTISEMENT
Sayangnya keberhasilan Anthony tidak didahului dengan raihan minor tunggal putra lainnya, Jonatan Christie. Melawan pebulu tangkis Hong Kong, Ng Ka Long Angus, Jonatan gagal merebut tiket perempat final akibat mengecap kekalahan 18-21, 16-21.
Gim pertama dimulai dengan permainan imbang kedua pebulu tangkis. Kejar-mengejar skor bahkan tak hanya terjadi sampai kedudukan 4-4 atau 5-5, tapi berlanjut hingga 8-8. Walau menutup interval pertama dengan keunggulan, Axelsen hanya mampu unggul tipis 11-10 atas Anthony.
Seusai interval, aksi akrobatis Axelsen harus dibayarnya dengan kehilangan angka. Mengembalikan smes Anthony dengan menyilagkan tangan ke punggung, Axelsen justru kehilangan angka dan membuat Anthony menempel ketat 11-12.
Anthony tak ragu untuk menantang Axelsen dengan permainan depan net. Strategi ini pun tergolong jitu. Saat Anthony memimpin 13-11, permainan yang demikian membuat Axelsen gagal mengembalikan shuttlecock, alhasil skor kembali bergeser kali ini ada pada kedudukan 13-12.
ADVERTISEMENT
Setelah lawan mengamankan satu angka tambahan, Anthony melesat. Kedudukan 16-13 untuk keunggulannya berhasil direngkuh. Kcenderungannya, Anthony menggempur Axelsen dengan jumping smash panjang dari area belakang lapangan. Axelsen yang lebih sering ada di depan net beberapa kali kesulitan untuk menyesuaikan posisinya menghadapi serangan Anthony.
Namun, Axelsen juga punya strategi untuk menghentikan pergerakan Anthony. Permainan defensif Anthony diladeninya dengan permainan yang cukup lamban tapi menyasar berbagai arah. Begitu Anthony masuk ke dalam ritme permainan yang ia bangun, Axelsen melepaskan smes menyilang yang menukik. Dari segi jangkauan, serangan ini bukannya tak terjangkau Anthony. Yang menjadi persoalan adalah arahnya yang tak terbaca. Axelsen pun menggiring skor menjadi 15-17.
Permainan reli panjang saat Anthony memimpin tipis 18-17 membuktikan, walaupun ia bertubuh kecil, bukan berarti ia tak punya kualitas footwork yang mumpuni. Bangunan serangan Axelsen diladeninya dengan sabar, walaupun harus bergerak menyisir seluruh lapangan. Lantas, angka yang mendekatkannya pada game point itu direngkuh Anthony karena pukulan Axelsen jatuh ke luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Game point datang untuk Anthony dalam kedudukan 20-17. Walau pebulu tangkis Denmark itu meraih satu poin lagi, kemenangan gim pertama tetap jatuh ke tangan Anthony dalam skor 21-17. Penyebabnya, pukulan panjang Axelsen jatuh di luar lapangan Anthony.
Gim kedua dibuka dengan agresivitas Axelsen, keunggulan tipis 3-2 berhasil pun berhasil ia amankan. Namun, akurasi penempatan shuttlecock milik Axelsen masih menjadi masalah. Reli panjang yang seharusnya bisa ia menangi justru diakhir dengan poin penyama kedudukan untuk Anthony. Sebabnya, ya, itu tadi. Shuttlecock kembali jatuh di luar garis permainan.
Pebulu tangkis Denmark, Viktor Axelsen. (Foto: Lillian Suwanrumpha/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Denmark, Viktor Axelsen. (Foto: Lillian Suwanrumpha/AFP)
Ketimbang mengambil angka dengan lesakan-lesakan smes, Anthony cenderung bermain lambat, setidaknya di awal-awal gim kedua ini. Sampai kedudukan 4-4, ia belum melepaskan smes yang mengigit, tapi cukup ampuh menambah angka. Angka yang membuat skor bergeser menjadi 4-4 itu diraihnya dengan satu dorongan pelan dari depan net yang menyentuh garis lapangan.
ADVERTISEMENT
Baru saat Axelsen memimpin 7-5, Anthony mulai menunjukkan permainan agresifnya. Permainan depan net yang dikombinasikan dengan pukulan-pukulan panjang Axelsen dibalasnya dengan serangan yang tak kalah sengit. Tak siap dengan permainan Anthony yang seperti ini, kesalahan lawan kembali mengganjar Anthony dengan poin.
Sempa tertinggal 6-7, Anthony berhasil membalikkan kedudukan menjadi 8-7 dan berlanjut ke 9-7. Sayangnya, Axelsen dengan cepat menyamakan kedudukan menjadi 9-9. Angka pertama didapat karena aksi defensif Axelsen tidak dapat dikembalikan Anthony. Angka kedua didapat karena permainan net Anthony membuat shuttlecock menabrak net. Lantas, interval gim kedua diakhiri dengan keunggulan 11-10 untuk Axelsen.
USai interval, permainan langsung beralih kepada adu kuat reli panjang. Kegigihan Anthony dan kedinamisan footworknya patut diapresiasi. Rangkaian serangan Axelsen diladeninya dengan aksi defensif, walaupun pun kesempatan untuk melepaskan serangan agresif. Agaknya, Anthony menggiring reli berlangsung panjang demi menguras energi dan memancing lawan melakukan kesalahan. Eror Axelsen saat mengembalikan pukulan depan net Anthony menjadi salah satunya. Skor sama kuat 11-11, dan berlanjut ke 12-12 hingga 13-13.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Axelsen menyamakan kedudukan menjadi 14-14 diraih dengan cara yang elegen, lewat lesakan smes panjang dan menukik yang menyasar tengah lapangan Anthony. Lantas, permainan reli panjang dan lamban kembali menjadi jalan Anthony untuk merebut keunggulan 15-14, 16-14, hingga 17-15.
Kabar baiknya, Anthony juga sanggup merebut angka dari permainan ofensif. Itulah yang dlakukannya di kedudukan 18-16. Dengan cepat, bagunan serangan Axelsen diputus dengan smes panjang yang menukik. Match point 20-17 diubah Anthony menjadi kemenangan 21-17 dengan cara khasnya, membiarkan lawan melakukan kesalahan sendiri. Reli yang didominasi permainan pukulan panjang ditutup dengan smes Axelsen yang kembali jatuh di luar garis bidang permainan. Kali ini tak ada ampun, kesalahan itu harus dibayar Axelsen dengan raibnya tiket perempat final.
ADVERTISEMENT