Kans Quartararo dan Morbidelli Putus Dominasi Marquez di GP Jerman

3 Juli 2019 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Podium juara MotoGP Catalunya 2019. Foto: REUTERS/Albert Gea
zoom-in-whitePerbesar
Podium juara MotoGP Catalunya 2019. Foto: REUTERS/Albert Gea
ADVERTISEMENT
Semenjak 2013, gelaran MotoGP Jerman selalu menjadi panggung kejayaan buat Marc Marquez. Pebalap Repsol Honda itu tak pernah sekali pun gagal menyabet podium pertama.
ADVERTISEMENT
Jika digabung dengan torehannya di kelas 125cc dan Moto2, Marquez total sudah mengoleksi sembilan kemenangan di Jerman. Ia punya tiga kemenangan lebih banyak daripada Valentino Rossi dan mantan rekan satu timnya, Dani Pedrosa.
Dengan rapor gemilang itu, Marquez otomatis muncul sebagai sosok yang difavoritkan memenangi GP Jerman musim 2019, terlebih menilik performa di delapan seri sebelumnya. Marquez merangkum empat kemenangan, dua kali podium kedua, dan sekali gagal finis.
Akan tetapi, gelaran musim ini berpotensi menghadirkan kisah berbeda. Adalah dua pebalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, yang punya kans mematahkan dominasi Marquez sembilan tahun terakhir di Sirkuit Sachsenring.
Anggapan muncul dengan dasar penampilan mereka pada seri sebelumnya di Belanda. Khusus Quartararo, performanya sudah ciamik sejak latihan bebas dengan tiga kali menempati urutan pertama dari empat sesi. Raihannya disempurnakan dengan torehan pole position saat kualifikasi.
ADVERTISEMENT
Sosok yang berstatus rookie itu melanjutkan performa apiknya saat balapan utama dengan memimpin selama 12 putaran. Meski akhirnya kudu rela finis di urutan ketiga, capaiannya termasuk luar biasa karena Quartararo mentas dengan kondisi tangan kanan yang baru dioperasi.
Pebalap Prancis, Fabio Quartararo. Foto: LLUIS GENE / AFP
Nah, karakteristik Sachsenring yang lebih banyak menghadirkan tikungan ke arah kiri dianggap Quartararo bisa membuat penampilannya lebih meningkat. Pasalnya, ia tak akan terlalu banyak bertumpu dengan tangan kanan ketika melewati tikungan.
“Sachsenring adalah sirkuit yang cukup bagus buat kami. Di sana saya bisa lebih menggunakan tangan kiri saya seperti di Assen. Kebetulan di Jerman ada lebih banyak tikungan yang mengarah ke kiri,” kata Quartararo soal layout lintasan yang punya 10 tikungan ke kiri dan 3 ke kanan ini.
ADVERTISEMENT
“Meski bukan sirkuit favorit saya, sirkuit ini akan lebih menguntungkan buat kondisi fisik saya. Selain itu, Yamaha biasanya tampil cukup bagus di sini,” tuturnya menambahkan dilansir Speedweek.
Franco Morbidelli mengikuti sesi latihan bebas satu (FP1) GP Italia 2019. Foto: Tiziana FABI/AFP
Morbidelli yang finis kelima di Belanda (raihan terbaiknya musim ini) sama-sama melontarkan nada optimistis. Tapi, mantan murid The Doctor di VR46 Academy tersebut tak mau memasang target tinggi-tinggi karena musim lalu tak mengaspal lantaran cedera.
Kendati begitu, keberhasilan menyabet kemenangan di trek ini pada Moto2 2017, bikin Morbidelli yakin pengalaman saat itu bisa mendongkrak penampilannya ketika menjajal Sachsenring untuk pertama kalinya di kelas MotoGP.
“Saya tidak terlalu yakin dengan apa yang bisa saya dapatkan di Jerman, tapi ini adalah sirkuit yang saya sukai. Saya selalu bisa kencang saat di Moto2, tapi saya belum pernah menunggangi mesin MotoGP karena tahun lalu cedera,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Mari kita lihat apa yang akan terjadi nanti, tapi kami akan memulai rangkaian balapan nanti dengan perasaan senang karena hasil di Assen. Saya percaya diri bisa tampil bagus nanti karena sirkuit ini punya karakteristik yang mendukung motor Yamaha,” jelas Morbidelli.