Ke Perempat Final, Greysia Polii Waspadai Fukushima/Hirota

Pebulu tangkis Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (3/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Ganda putri andalan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berhasil mengamankan tiket perempat final Indonesia Open 2018 usai mengalahkan kompatriot mereka, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, 21-18 dan 21-19.

Bertanding di Istora Gelora Bung Karno, Kamis (5/7/2018), gim pertama sempat berlangsung alot. Skor tertahan 12-12, 15-15, dan 16-16. Meski begitu, Greysia/Apriyani unggul di poin krusial hingga menyegel skor 21-18.

Usai pertandingan, Greysia mengaku tampil maksimal meski melawan rekan senegara. Namun, hal itu juga menjadi celah tersendiri karena Anggia/Ni Ketut sudah paham permainan Greysia/Apriyani.

"Bersyukur kami bisa diberikan kemenangan lagi. Dan kami sama-sama satu tim, menang atau kalah tetap buat Indonesia juga. Jadi kita selalu ingin berusaha yang terbaik walaupun itu teman sendiri," ucap Greysia kepada wartawan.

"Kendalanya otomatis kami berdua sudah saling kenal jadi segala pukulan dan pola permainan itu sudah tahu," imbuhnya.

Adapun di babak delapan besar besok (6/7), Greysia lebih mewaspadai andalan Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang merupakan unggulan kedua di turnamen.

Akan tetapi Greysia, yang bersama Apriyani merupakan unggulan ketujuh Indonesia Open 2018 ini, tak lantas inferior. Ia masih memiliki asa untuk berjuang hingga babak selanjutnya.

Pebulu tangkis Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (3/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Siapa lawan Greysia/Apriyani sendiri masih menunggu hasil Fukushima/Hirota melawan Vivian Hoo/Yap Cheng Wen (Malaysia). Meski dianggap lebih hebat dari segi peringkat, Fukushima/Hirota sendiri kalah head to head 0-2 dari Greysia/Apriyani.

"Yang pasti kami mau lihat lagi (pertandingan), apa yang harus diperbaiki. Bukan hanya melihat lawan,  tapi juga membandingkan persiapan dan hasil kami," ucapnya.

"Yang tidak baik diperbaiki, yang sudah baik dipertahankan bahkan hingga ditingkatkan.”

"Kalau melihat lawan, masalah kekuatan keduanya sama-sama bagus juga jadi tidak ada yang biasa saja. Di atas kertas masih Jepang, tapi tidak tahu kalau di lapangan. Segala sesuatu bisa terjadi," pungkas Greysia.