Kebijakan Ferrari Jadikan Leclerc Pebalap Utama Dikritik Hamilton

11 Oktober 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Charles Leclerc di paddock Ferrari Sirkuit Suzuka. Foto: AFP/Behrouz Mehri
zoom-in-whitePerbesar
Charles Leclerc di paddock Ferrari Sirkuit Suzuka. Foto: AFP/Behrouz Mehri
ADVERTISEMENT
Kebijakan Ferrari untuk mendorong Charles Leclerc jadi pebalap utama menuai tanggapan dari pebalap Mercedes, Lewis Hamilton. Hamilton ragu kebijakan tersebut bakal berdampak positif bagi Ferrari
ADVERTISEMENT
Awalnya, pebalap utama Ferrari musim 2019 ini adalah Sebastian Vettel. Pria Jerman itu sudah lima musim membalap untuk Ferrari dan dia memiliki kredensial sebagai peraih empat gelar juara dunia.
Akan tetapi, performa Vettel musim ini memang angin-anginan. Baru satu kali dia meraih pole position (GP Kanada) dan baru sekali pula sosok 32 tahun itu finis terdepan (GP Singapura).
Bahkan, keberhasilan Vettel finis pertama di GP Singapura itu tidak bisa dipisahkan dari team order Ferrari. Sejatinya, ketika itu Leclerc sedang memimpin tetapi pebalap Monako itu diperintahkan untuk mengalah.
Leclerc saat ini memang sedang panas-panasnya. Dalam empat balapan termutakhir (GP Belgia s/d GP Rusia) dia selalu berhasil merebut pole position. Selain itu, Leclerc juga sukses memenangi dua balapan di antaranya (GP Belgia & GP Italia).
ADVERTISEMENT
Karena itulah, pada GP Rusia lalu, kebijakan Ferrari mendadak berubah. Setelah memenangkan Vettel di GP Singapura, mereka memutuskan untuk memuluskan langkah Leclerc jadi juara di Sochi.
Kebijakan Ferrari itu sendiri akhirnya mengundang drama. Vettel, yang saat itu memimpin balapan di Sochi, diminta mengalah. Namun, eks jagoan Red Bull itu menolak. Leclerc pun berang.
Jelang balapan di GP Jepang akhir pekan ini Vettel dan Leclerc mengaku bahwa masalah antara mereka berdua sudah tak ada lagi. Kendati demikian, persepsi publik rupanya belum berubah.
"Dinamika di tim mereka menarik sekali karena jelas terlihat bahwa Seb bukan lagi pebalap utama. Dari luar, terlihat bahwa Ferrari sedang berusaha mendorong Charles untuk jadi pebalap nomor satu," ucap Hamilton, dilansir Motorsport.
ADVERTISEMENT
"Apakah itu bagus untuk tim? Aku tidak yakin. Namun, filosofi itu sudah mereka miliki sejak lama. Kami tak pernah mengeluh karena di sini kami punya filosofi berbeda yang bisa bekerja dengan baik," tambah pria Inggris itu.
Hamilton pun kemudian menjelaskan filosofi Mercedes yang dia maksud. Ini terlihat pada GP Rusia tahun lalu, di mana dirinya bisa bekerja sama dengan Valtteri Bottas untuk mengamankan posisi puncak bagi Mercedes.
"Saat memulai balapan, Valtteri ada di pole. Alih-alih menutup pergerakan pebalap urutan kedua, dia langsung menghalangi pebalap nomor ketiga. Kami bekerja dengan baik di skenario tersebut," jelas Hamilton.
"Dia melindungi area dalam, aku kemudian menjadi penghalang pebalap lawan. Dari situ kami bisa mengunci urutan terdepan dan dia bisa terus memimpin balapan. Menurutku, itu bekerja dengan baik," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Di Mercedes sendiri situasinya tidak selalu begitu. Ada kalanya mereka memiliki pebalap utama dan kedua. Hamilton sendiri mengalaminya ketika menjadi rookie pada 2007 silam.
Ketika itu Mercedes—yang masih bernama McLaren Mercedes—memiliki Fernando Alonso sebagai pebalap utama. Akan tetapi, perlahan-lahan, Hamilton mampu berdiri sejajar dengan sosok asal Spanyol itu.
Lewis Hamilton merenung jelang sesi latihan bebas GP Formula 1 Jepang. Foto: Reuters/Issei Kato
"Ketika bersama Fernando, jelas sekali bahwa dia adalah pebalap utamanya, tetapi di pertengahan musim mereka memberi kami kesempatan sama. Dari situ perubahan mulai terlihat dan ketika itu hasilnya tidak bagus," kenang Hamilton.
"Menurutku, di sebuah tim, semua pebalap harus punya kesempatan yang sama. Memang selalu ada pebalap yang meminta diistimewakan, tetapi aku lebih suka kalau keistimewaan itu kudapatkan sendiri."
"Kupikir, status pebalap nomor satu itu harus didapatkan dengan berjuang setiap pekan, bukan sepanjang musim. Di sisi lain, kalau kamu tahu bahwa kamu adalah pebalap nomor dua, itu akan membuatmu kalah sebelum perang," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Hamilton sendiri saat ini berstatus sebagai pemimpin klasemen pebalap sementara Formula 1 dengan koleksi 322 poin. Tepat di bawahnya, Bottas menguntit dengan raihan 249 angka.
Walau demikian, untuk sementara ini, Hamilton tertinggal dari Bottas di GP Jepang. Dalam dua latihan bebas pertama yang digelar Jumat (11/10/2019), Hamilton selalu jadi yang tercepat kedua di bawah Bottas.