Kejuaraan Dunia: Jonatan Christie Terhenti di Perempat Final

23 Agustus 2019 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
ADVERTISEMENT
Jagat bulu tangkis Indonesia kembali menelan kekecewaan di Kejuaraan Dunia BWF 2019. Jonatan Christie terhenti di perempat final akibat ditekuk dua gim langsung oleh Sai Praneeth.
ADVERTISEMENT
Kekalahan 22-24 dan 14-21 pada Jumat (23/8/2019) itu adalah pangkal persoalan. Hasil minor yang ditelan di Court 2 St. Jakobshalle, Basel, Swiss, ini memastikan Indonesia kehilangan seluruh wakil tunggal putra.
Jonatan tidak berlebihan ketika menyebut Praneeth sebagai pebulu tangkis yang sulit ditaklukkan. Praneeth mampu menyegel keunggulan 8-4 di awal gim pertama.
Jonatan memang berhasil memangkas jarak hingga 8-9, tapi situasinya belum aman. Perengkuh medali emas Asian Games 2018 ini sebenarnya punya kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan jadi 9-9.
Jonatan memberikan perlawanan serius kepada Praneeth yang berupaya mendiktenya dengan variasi pukulan. Begitu mendapat momentum, Jonatan langsung menghentak dari depan net sambil memutar badannya.
Manuver yang cantik, tapi gagal memberi angka penyama kedudukan untuk Jonatan karena pengembalian itu hanya membenturkan shuttlecock ke net.
ADVERTISEMENT
Tunggal putra India, Sai Praneeth. Foto: TOSHIFUMI KITAMURA / AFP
Pengembalian depan net yang tidak akurat menjadi musuh serius bagi Jonatan di laga ini. Ia melakukan kesalahan ini dua kali beruntun yang membawa Praneeth pada keunggulan interval 11-10 dan berlanjut ke 12-10.
Hanya, jangan geregetan-geregetan amat dulu karena Jonatan mampu menyamakan kedudukan menjadi 12-12. Angka pertama didapat karena pukulan Praneeth yang out. Sementara, poin kedua diambil karena Praneeth salah membaca shuttlecock kiriman Jonatan.
Suporter Indonesia boleh bernapas sedikit lega. Jonatan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Poin penyeimbang tadi diraih Jonatan dengan gaya. Ia meladeni adu reli Praneeth dengan begitu meyakinkan.
Bahkan reli itu diwarnai dengan pengembalian akrobatis Jonatan yang menyilangkan raket ke punggung. Manuver tadi bukan untuk gaya-gayaan belaka.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Praneeth mengincar area kiri Jonatan yang jauh dari jangkauan forehand kanan. Kalau Jonatan memaksakan diri menyambut dengan forehand, bukan tidak mungkin bakal terlambat.
Ya, sudah. Sekalian bertaruh saja. Untungnya pertaruhan itu tidak berujung rugi. Manuver tadi memang tidak menjadi penutup reli. Dan bergembiralah suporter Indonesia karena Jonatan menyelesaikan reli dengan dropshot akurat dari depan net.
Jonatan Christie, atlet tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia 2019. Foto: Dok. PBSI
Gim pertama berjalan seimbang, terutama di pengujung laga. Jonatan dan Praneeth bermain sama kuat. Terbukti dari kedudukan imbang 16-16 yang berlanjut hingga 19-19.
Nah, kondisi menyebalkan bagi para peraih game point muncul di sini. Singkat cerita, Praneeth berhasil menyegel game point 20-19. Itu berarti, satu angka lagi untuk mengamankan kemenangan gim pertama 'kan? Yang mengesalkan, satu angka itu tak datang-datang.
ADVERTISEMENT
Reli yang muncul setelahnya ditutup dengan poin ke-20 untuk Jonatan karena smash Praneeth membenturkan shuttlecock ke net. Jonatan lalu berbalik unggul 21-20 karena pertahanan Praneeth rubuh, sampai terjatuh, sehingga gagal menyambut dropshot yang menyasar area tengah.
Pertandingan belum selesai. Praneeth menyamakan kedudukan jadi 21-21 karena pukulan Jonatan dari sisi kiri keluar.
Praneeth pun kembali membuktikan bahwa ia belum habis. Ia masih bisa mencuri poin akibat bola tanggung Jonatan membentur net. Oke, itu berarti kita sampai pada kedudukan 22-21 untuk keunggulan Praneeth.
Yang geregetan bukan cuma penonton, tapi juga Praneeth. Jonatan mengimbangi 22-22 karena Praneeth salah membaca penempatan shuttlecock. Mengira shuttlecock kiriman Jonatan keluar, eeeh... malah masuk.
Saking kesalnya, Praneeth berjalan mondar-mandir di ujung lapangan sambil berkacak pinggang saat Jonatan meminta shuttlecock baru.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kemenangan gim pertama melayang ke tangan Praneeth. Jonatan lagi-lagi membenturkan shuttlecock ke net. Setelahnya, jumping smash Praneeth memastikan ia mengantongi satu kemenangan gim.
Jonatan Christie di ajang Kejuaraan Dunia BWF 2019. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Praneeth memasuki gim kedua dengan berapi-api. Tak tanggung-tanggung, ia unggul 9-2 atas Jonatan.
Situasi tambah pelik bagi kubu Indonesia karena usai mendapatkan satu angka tambahan, Jonatan kehilangan dua poin beruntun.
Pertama karena pukulannya out, kedua karena shuttlecock mencium net. Itu berarti, Praneeth menyelesaikan interval dengan keunggulan 11-3.
Dalam keadaan tertinggal 8-13, Jonatan masih melakukan dua kesalahan beruntun. Pengembaliannya yang keluar mengubah skor jadi 8-14. Sementara kegagalan menyeberangkan shuttlecock ke bidang permainan lawan mengganjar Praneeth dengan keunggulan 15-8.
Jonatan sebenarnya punya kesempatan emas buat bangkit. Toh, ia memenangi empat poin berturut-turut. Namun Praneeth belum menemui jalan buntu untuk memungut angka. Salah satunya via kesalahan individu Jonatan. Berkat sokongan faktor ini, Praneeth memimpin 18-13.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya Praneeth benar-benar menjadi kejutan. Smash Jonatan yang justru membuat shuttlecock jatuh di belakang garis memastikan keunggulan Praneeth bukan cerita sempalan belaka.
Kemenangan 21-14 di gim kedua menjadi kunci yang membukakan pintu laga semifinal Kejuaraan Dunia pertama buat Praneeth.