news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kejuaraan Dunia: Taklukkan Wakil Thailand, Gregoria ke 16 Besar

20 Agustus 2019 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gregoria Mariska Tunjung. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Gregoria Mariska Tunjung. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Indonesia belum kehilangan wakil tunggal putri di Kejuaraan Dunia 2019. Fitriani melangkah ke babak 32 besar usai mengalahkan wakil Jerman, Yvonne Li, Selasa (20/8/2019).
ADVERTISEMENT
Kemenangan 21-14 dan 21-12 yang diraih di atas Court 4 St. Jakobshalle di Basel, Swiss, itu bakal mempertemukan Fitriani dengan tunggal putri terbaik kedua dunia, Tai Tzu Ying, Rabu (21/8).
Hasil positif tidak menjadi milik Fitriani seorang. Gregoria Mariska Tunjung pun berhasil mengamankan tiket babak 16 besar alias babak ketiga usai mengalahkan wakil Thailand, Busanan Ongbamrungphan.
Laga yang digelar di Court 1 itu tuntas dengan kemenangan 21-14 dan 21-10 untuk Gregoria. Sebagai catatan, Gregoria sudah berhasil menjejak ke 16 besar karena ia mendapat bye di babak pertama.
Kabar baik benar bagi pencinta bulu tangkis Indonesia. Rekam pertemuan yang menunjukkan keunggulan 2-1 Ongbamrungphan atas Gregoria tidak bicara banyak. Nah, hasil ini memastikan Gregoria dan Ongbamrungphan sama-sama membukukan dua kemenangan dalam empat pertemuan.
ADVERTISEMENT
Menyegel keunggulan 4-0 adalah cara Gregoria memulai gim pertama. Keunggulan yang cukup lebar itu adalah buah dari permainan efektif Gregoria.
Pebulu tangkis berusia 20 tahun ini tidak bermain kelewat agresif. Tapi, kecepatan footwork membantu Gregoria untuk mengejar shuttlecock dan mengarahkan pukulan pada sudut-sudut yang sulit dijangkau Ongbamrungphan.
Tapi jangan kelewat senang terlalu cepat. Yang datang ke Basel membawa misi menjadi juara dunia tidak cuma Gregoria. Ongbamrungphan juga mau jadi juara dunia.
Kesalahan sendikit, bukannya tak mungkin dieksploitasi sehingga memberikan keuntungan bagi lawan. Kasus dalam pertandingan ini muncul ketika Gregoria memimpin 8-4. Tiga kesalahan beruntunnya memampukan Ongbamrungphan memangkas jarak hingga 7-8.
Kabar baik bagi suporter Gregoria karena ia belum kehilangan ritme. Tekanan lawan yang mulai meninggi diredam dengan aksi defensif. Serangan balik Gregoria membuahkan hasil, ia berhasil mengunci keunggulan 11-8 di interval.
ADVERTISEMENT
Dominasi yang ditancapkan Gregoria bukan dominasi yang gampang patah. Perpaduan permainan menyerang dan aksi bertahan menjadikan performa Gregoria seimbang.
Ambil contoh saat lawan menekan via reli panjang. Gregoria mampu menjawab rangkaian pukulan itu dengan pukulan backhand yang ampuh meredam kekuatan lawan.
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dari situ ia menemukan titik balik untuk kembali menyerang. Kejelian memanfaatkan momentum seperti ini membuat Gregoria mengamankan poin demi poin.
Hingga akhirnya, ia sanggup mengonversi game point 20-14 menjadi kemenangan 21-14 berkat keterlambatan Ongbamrungphan menyambut pengembalian depan net.
Berbeda dengan gim pertama, gim kedua dimulai dengan duel yang cukup seimbang. Ini ditandai dengan kedudukan yang cukup rapat.
Gregoria cuma memimpin tipis, mulai dari 2-1 hingga 5-4. Namun situasi seperti itu tidak bertahan lama. Poin kelima tadi seperti menjadi titik lontar Gregoria. Dengan cepat ia meninggalkan Ongbamrungphan dan sampai pada keunggulan interval 11-5.
ADVERTISEMENT
Situasi tak banyak berubah usai interval. Pukulan-pukulah jauh Gregoria tak cuma bertenaga, tapi sulit ditaklukkan karena menyasar sudut tricky. Seperti tepi garis atau depan net.
Salah satu contohnya ketika Gregoria mengubah kedudukan menjadi 17-8. Rangkaian pukulan jauhnya ditutup dengan dorongan ke depan net. Ongbamrungphan yang terlanjur bersiaga di area tengah tak punya waktu untuk menjawab serangan macam itu.
Meski lawan berhasil mencuri satu poin lagi dalam kedudukan match point 20-9, Gregoria tetap sanggup merengkuh kemenangan dalam dua gim. Pengembalian Ongbamrungphan yang berujung eror ibarat durian runtuh bagi Gregoria karena membuatnya menutup laga dengan kemenangan 21-10.
Lepas dari ujian pertama, tentu Gregoria mesti bersiap melewati ujian kedua. Tak main-main, di babak 16 besar pada Rabu (21/8/2019), ia bisa saja sudah harus berjibaku melawan wakil Thailand, Ratchanok Intanon.
ADVERTISEMENT
Yep, lawan berat dan rival bebuyutan itu sudah muncul lagi. Apa boleh bikin, itulah risiko bagi siapa pun yang memburu mahkota juara dunia.