Kejuaraan Dunia: Yulfira/Jauza Gugur, Rinov/Pitha ke Babak Kedua

19 Agustus 2019 23:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yulfira Barkah dan Jauza Fadhila Sugiarto Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yulfira Barkah dan Jauza Fadhila Sugiarto Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak ada pintu babak kedua Kejuaraan Dunia BWF 2019 untuk wakil ganda putri Indonesia, Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto.
ADVERTISEMENT
Kekalahan 14-21 dan 15- 21 dari wakil Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, pada Senin (19/8/2019) menjadi penyebab. Hasil yang ditelan di atas Court 1 St. Jakobshalle, Basel, Swiss, itu memastikan Supajirakul/Taerattanachai bakal maju bertarung di babak 32 besar.
Indonesia tak mendapatkan hasil minor melulu di nomor ganda hari pertama. Tiket babak 32 besar sektor ganda campuran berhasil direngkuh Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang tampil gemilang di Court 4.
Melawan ganda Jerman, Marvin Seidel/Linda Efler, mereka menang 21-19 dan 21-14. Rinov/Pitha mesti baku hantam berlaga melawan unggulan ketiga turnamen, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, pada Selasa (20/8/2019).
Supajirakul/Taerattanachai jelas bukan lawan yang mudah untuk Yulfira/Jauza. Pasangan Thailand ini langsung membuka duel dengan permainan cepat khas duel ganda.
ADVERTISEMENT
Mereka bahkan tak ragu untuk memutus serangan ketika reli masih berusia tiga atau empat pukulan. Yulfira/Jauza bukannya tak bisa mengambil angka sama sekali.
Namun, mereka jelas kesulitan mencari ritme untuk mengimbangi permainan lawan. Bermodalkan permainan seperti ini, Supajirakul/Taerattanachai memimpin 6-4 dalam kurun lima menit pertama.
Supajirakul/Taerattanachai semakin diuntungkan dengan rentetan eror yang dibuat Yulfira/Jauza. Pun dengan keterlambatan ganda putri Indonesia ini menutup ruang yang kerap disasar lawan untuk meletakkan shuttlecock. Akibatnya dapat ditebak, Yulfira/Jauza menutup interval dengan ketertinggalan 6-11.
Yulfira Barkah dan Jauza Fadhila. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Agresivitas Supajirakul/Taerattanachai tambah menjadi-jadi usai interval. Mereka tak mengandalkan kesalahan lawan untuk merengkuh angka.
Rangkaian serangan Supajirakul/Taerattanachai mematikan. Salah satunya ketika mereka melepaskan smash jauh ke area di belakang Yulfira.
ADVERTISEMENT
Melihat model serangannya, pukulan itu seperti akan menjangkau area tengah sehingga wajar jika Yulfira tidak mundur beberapa langkah untuk mengamankan pukulan. Itu ditambah dengan respons Jauza yang acap terlambat.
Agresivitas yang berpadu dengan kematangan strategi membuat Supajirakul/Taerattanachai memimpin dengan meyakinkan, bahkan sampai 17-8.
Tapi jangan terburu-buru menyangka Supajirakul/Taerattanachai bisa mengamankan kemenangan gim pertama dengan cepat. Yulfira/Jauza malah bangkit dan meraih poin demi poin. Mereka bahkan dapat memangkas jarak menjadi 14-20.
Sayangnya, perlawanan Yulfira/Jauza di gim pertama tetap selesai dengan kekalahan. Pengembalian tricky lawan memastikan Yulfira/Jauza kalah 14-21 di gim pertama
Dominasi Supajirakul/Taerattanachai belum selesai di gim kedua. Tanpa kesulitan berarti mereka memimpin 7-1. Yulfira/Jauza juga seperti menemukan celah permainan Supajirakul/Taerattanachai. Buktinya, mereka mampu mengejar dan memotong jarak hingga 5-8.
ADVERTISEMENT
Kecenderungannya, mereka membawa laga pada permainan reli panjang dengan bola tanggung. Begitu fokus lawan hilang, rangkaian manuver itu ditutup dengan pukulan cepat yang arahnya tak tertebak.
Kondisi macam ini juga terlihat ketika mereka mengubah kedudukan menjadi 6-9. Saat itu, Yulfira melepaskan pukulan depan net yang tidak mampu dijangkau lawan.
Smash Yulfira terbukti bisa digunakan sebagai senjata mematikan. Tertinggal 6-11, kubu Indonesia meraih dua poin beruntun berkat tubian smash Yulfira yang menyasar badan lawan.
Sayangnya, skenario serupa gagal membuahkan hasil di upaya torehan angka berikutnya. Pengembalian sengit Yulfira kurang akurat sehingga shuttlecock terlempar ke luar lapangan. Akibatnya, Supajirakul/Taerattanachai unggul 12-8.
Masalah sebenarnya Yulfira/Jauza di laga ini adalah konsistensi. Mereka tidak konsisten melepaskan tekanan. Menutup duel dengan satu poin, dua poin setelahnya malah jatuh ke tangan lawan secara beruntun.
ADVERTISEMENT
Langkah Yulfira/Jauza di Kejuaraan Dunia 2019 benar-benar terhenti di babak pertama. Kemenangan gim kedua 21-15 yang diamankan Supajirakul/Taerattanachai memastikan tak ada tiket babak 32 besar bagi Yulfira/Jauza.