news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kejurnas PBSI: Jaya Raya Tantang Mutiara Cardinal di Final

21 Desember 2018 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bulu Tangkis. (Foto: AFP/Ben Stansall)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bulu Tangkis. (Foto: AFP/Ben Stansall)
ADVERTISEMENT
Setelah Mutiara Cardinal Bandung merebut tiket ke final Kejurnas PBSI 2018, Jumat (21/12/2018), satu tiket partai final lainnya diraih PB Jaya Raya Jakarta. Jaya Raya melaju ke laga puncak usai mengalahkan sesama klub Ibu Kota, Exist, dengan skor 3-2.
ADVERTISEMENT
Pertandingan Jaya Raya dan Exist berjalan cukup sengit dengan kedua tim saling menyegel kekuatan di masing-masing sektor. Jaya Raya di ganda dan Exist unggul di tunggal. Pada akhirnya, Jaya Raya sukses menjalankan strategi komposisi tim.
Mereka lebih dulu mendapatkan poin dari kemenangan ganda campuran, Hafiz Faizal/Della Destiara Haris. Berikutnya, Exist menyamakan kedudukan 1-1 lewat tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo.
Setelahnya, Jaya Raya kembali unggul lewat penampilan Angga Pratama/Muhammad Rian Ardianto. Namun, skor kembali berimbang ketika tunggal putri andalan Exist, Fitriani, menang atas Ruselli Hartawan.
Pada akhirnya, Jaya Raya sukses merebut kemenangan lewat ganda putri mereka, Apriyani Rahayu/Della Destiara Haris.
Apriyani dan Della mengaku tampil tanpa beban. Keduanya hanya mencoba menghindari individual error (melakukan kesalahan sendiri) dan disiplin menerapkan strategi permainan.
ADVERTISEMENT
"Kekuatan kami secara materi memang di ganda. Kami atur seperti itu agar komposisinya bukan tunggal-tunggal dulu. Strategi sudah berjalan sesuai," ujar Ketua Harian sekaligus Manajer Tim Jaya Raya, Imelda Wigoeno, kepada kumparanSPORT.
Ganda putri PB Jaya Raya Jakarta, Apriyani Rahayu/Della Destiara Haris, di Kejurnas PBSI 2018. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putri PB Jaya Raya Jakarta, Apriyani Rahayu/Della Destiara Haris, di Kejurnas PBSI 2018. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
Pada final yang berlangsung Sabtu (22/12) masih di Britama Arena, Jaya Raya tidak ingin meremehkan kekuatan Mutiara Cardinal. Apalagi Mutiara melaju ke final setelah menyingkirkan PB Djarum, yang menjadi juara di edisi beregu sebelumnya pada 2016. Jaya Raya dan Mutiara Cardinal sendiri satu grup di babak penyisihan.
Pada pertemuan di fase grup, Jaya Raya menang 4-1 atas Mutiara. Saat itu, satu-satunya poin Mutiara disumbangkan Gregoria Mariska. Jaya Raya pun lolos dari fase grup sebagai juara.
"Tetap, meskipun menang di penyisihan, pesan saya jangan lengah, tidak boleh meremehkan lawan. Di Kejurnas sulit diprediksi, Djarum sajatahu-tahu kalah dari Mutiara. Tapi, kami (Jaya Raya dan Mutiara) bertemu lagi, jangan lengah," ujar Imelda menegaskan.
ADVERTISEMENT
Imelda tidak memungkiri bahwa rintangan terberat masih di sektor tunggal, terutama tunggal putri dengan adanya juara dunia junior 2017, Gregoria, di klub lawan.
"Gregoria memang secara kualitas bagus, tapi kalau Ruselli main seperti tadi mungkin bisa (menang). Sri Fatmawati di penyisihan juga bisa rubber game lawan Gregoria. Kami pelajari terus, siapa yang punya keberanian hati lawan Gregoria," ujar Imelda.
Final Kejurnas PBSI akan berlangsung pada Sabtu (22/12) di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara.