news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kelas 62 Kg Dihapus, Eko Yuli Terancam Gagal Tampil di Asian Games

21 Februari 2018 22:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli iriawan. (Foto: MANAN VATSYAYANA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli iriawan. (Foto: MANAN VATSYAYANA / AFP)
ADVERTISEMENT
Kabar kurang menyenangkan menghampiri cabang olahraga angkat besi lima bulan menjelang perhelatan Asian Games 2018. Federasi Angkat Besi Asia atau AWF mencoret kelas 62 kg untuk pesta olahraga se-Asia tersebut.
ADVERTISEMENT
Surat keputusan ditandatangani oleh Presiden AWF Mohamed Yousef pada 11 Februari 2018. Keputusan itu praktis membuat lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, terancam tampil di Asian Games karena 62 kg merupakan kelas langganannya..
Merespons ketetapan BWF, Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto mengaku ingin mengupayakan agar kelas tersebut tetap dipertandingkan.
"Secara prinsip, Kemenpora tetap mendukung PB PABBSI (Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Indonesia) untuk tetap memperjuangkan kelas 62 kg," ucap Gatot dalam keterangan resminya, Rabu (21/2/2018).
"Selain karena sebagai salah satu nomor andalan Indonesia, nomor ini sudah tidak diperdebatkan oleh OCA (Dewan Olimpiade Asia) lagi. Kami sedang meminta Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memperjuangkan nomor ini," kata dia menambahkan.
ADVERTISEMENT
Lifter putra Indonesia, Eko Yuli (tengah) (Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
zoom-in-whitePerbesar
Lifter putra Indonesia, Eko Yuli (tengah) (Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Jika putusan ini sudah bulat, Indonesia tentu mendapatkan kerugian besar. Kemampuan Eko Yuli di kelas 62 lagi tidak diragukan lagi. Saat melakoni test event pada 11-12 Februari 2018, dia merebut medali emas dengan mengumpulkan total angkatan 295 kg dengan rincian 135 snatch dan 160 kg clean & jerk.
Lantas, bagaimana tanggapan lifter Bandar Lampung ini terkait putusan AWF? Eko Yuli mengaku tak khawatir karena dirinya selalu siap.
"Saya sudah mengetahui kabar ini dari Selasa (20/2). Saya menyerahkan urusan ini sama PB PABBSI dan INASGOC saja. Lagi pula kita (Indonesia) ini 'kan tuan rumah (penyelenggara) masa iya mau diatur-atur?" ucapnya ketika dihubungi pewarta.
"Kalau tidak bisa main di nomor 62 kg, main di nomor lain saja, 69 kg mungkin. Saya tidak takut. Memang angkatan nantinya akan bertambah berat. Persiapan latihan 62 kg saja berat, apalagi 69 kg," kata Eko mengimbuhkan.
ADVERTISEMENT