Kemenangan di GP Italia Memutar Roda Kehidupan Petrucci

3 Juni 2019 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi Danilo Petrucci usai memenangi seri balapan MotoGP pertama dalam kariernya. Foto: REUTERS/Rafael Marrodan
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Danilo Petrucci usai memenangi seri balapan MotoGP pertama dalam kariernya. Foto: REUTERS/Rafael Marrodan
ADVERTISEMENT
Danilo Petrucci tak bisa menahan air matanya setelah melewati garis finis pada Grand Prix Italia, Minggu (2/6/2019), malam WIB. Begitu emosionalnya Petrucci bukan tanpa alasan. Ia menyelesaikan balapan sebagai pemenang usai mengasapi Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma karena berstatus pebalap tuan rumah capaian Petrucci ini terasa spesial. Lebih dari itu, rider Mission Winnow Ducati tersebut begitu emosional karena inilah kali pertama dirinya memenangi seri balapan MotoGP.
Kemenangan perdana ini melahirkan banyak arti buat pria berusia 28 tahun itu. Pertama, mengubah pandangan Petrucci akan masa depannya di dunia balap. Kedua, sebagai pembuktian kepada publik bahwa Petrucci punya kapabilitas untuk bersaing di MotoGP.
Lantas yang ketiga, untuk menarik minat Ducati memperpanjang kontraknya karena bakal habis akhir musim ini. Sebelumnya, merebak kabar bahwa Petrucci bakal digantikan oleh pebalap satelit Ducati, Jack Miller, lantaran rentetan hasil kurang memuaskan di awal musim.
“Sering kali saya berpikir untuk menghentikan karier karena MotoGP menurut saya bukan dunia saya. Kemudian, karena saya tak punya opsi perpanjangan kontrak, di awal musim ini saya menaruh banyak tekanan ke diri sendiri dan hasilnya di tiga balapan awal tak bagus,” kata Petrucci dilansir Crash.
ADVERTISEMENT
“Saat di GP Jerez, saya sempat berpikir begini: Saya akan lakukan yang terbaik. Jika saya tidak bisa menang dengan motor ini, kemudian tak bisa menang juga dengan motor yang lain, mungkin MotoGP bukan dunia saya. Tapi, sekarang saya menang dan mungkin akan mengubah pikiran saya soal masa depan,” ucapnya menambahkan.
Atas keberhasilan menghidupkan asa ini, Petrucci menyebut Dovizioso sebagai sosok yang punya peran vital dalam memberinya dukungan moral. Sebagai rekan satu tim, Dovizioso terbuka untuk berbagi pengalaman dan menjaga nyala api semangat Petrucci untuk terus membalap.
“Dovizioso membantu saya. Dia bilang kepada saya untuk tidak terus memikirkan masa mendatang. Pikirkanlah tentang masa kini, cobalah nikmati apa yang sedang saya lakukan. Kemudian fokus kepada kelebihan saya dan terus berjuang,” tuturnya menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Kini, bukan cuma semangat dan harapannya yang terlahir kembali. Petrucci juga mulai berani bermimpi untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia bersama Dovizioso. Untuk sementara, Petrucci menempati peringkat empat dengan 82 poin, berjarak 33 angka dari Marquez di posisi pertama.
“Sebelum balapan dimulai tak ada pertemuan spesial, tim hanya bilang cobalah memenangi balapan kali ini. Karena itu memang target saya musim ini, saya berani mengambil risiko. Sekarang kami bisa memikirkan cara untuk meningkatkan motor dan mencoba memenangi kejuaraan bersama Dovizioso,” pungkas Petrucci.