Kendala Peralatan di Balik Kemenangan Lalu Muhammad Zohri

12 Juli 2018 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lalu M Zohri bersujud usai menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Dok. Kemenpora)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu M Zohri bersujud usai menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Dok. Kemenpora)
ADVERTISEMENT
Baru 1 Juli silam Lalu Muhammad Zohri berulang tahun yang ke-18. Sepuluh hari lewat, ia menorehkan catatan sejarah yang membuat namanya melambung.
ADVERTISEMENT
Zohri memang bukan atlet yang tiba-tiba saja muncul. Sebelum bergabung jadi atlet pelatnas pada akhir 2017, ia sudah menorehkan prestasi di level pelajar, tepatnya pada Kejuaraan Nasional Antar PPLP (Pemusatan Pendidikan Latihan dan Pelajar).
Pada November 2017, Zohri sukses menjadi juara di kejuaraan tersebut. Atlet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini kemudian mengikuti test event Asian Games pada awal tahun 2018 dan sukses meraih medali perunggu.
Rabu, 11 Juli 2018, ia membuat sejarah. Akun Twitter IAAF (Federasi Internasional Atletik), menulis demikian: “Betul-betul momen bersejarah! Lalu Muhammad Zohri menjadi orang Indonesia pertama yang memenangi medali di nomor mana pun di kejuaraan ini.”
Mereka kemudian menyertakan video dari momen bersejarah itu: Lalu melesat dan melewati garis finis lebih dulu. Ia kemudian menjadi juara dunia lari 100 meter putra dalam turnamen bertajuk 'IAAF World Championship U-20’.
ADVERTISEMENT
“Lalu pemuda yang mengharumkan nama bangsa dengan potensi luar biasa,” ujar Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh dalam keterangan resmi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Keberhasilan ini bukannya tanpa halangan. Tigor M. Tanjung, Sekjen Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), menyebut bahwa sebetulnya ada atlet lain yang akan diberangkatkan ke kejuaraan tersebut.
“Semula kami akan memberangkatkan atlet lompat galah, Idan Fauzan. Sayangnya, atlet lompat galah nggak bisa berangkat karena galah-nya nggak bisa masuk pesawat,” kata Tigor dalam keterangan yang diterima kumparanSPORT.
Padahal, menurut Tigor, Idan bisa meraih medali jika diikutkan ke kejuaraan itu.
Pelatih Erwin R. Maspaitella juga bercerita bagaimana seringnya PB PASI mengalami kendala peralatan sehingga acap batal memberangkatkan atlet ke kejuaraan-kejuaraan internasional.
ADVERTISEMENT
“Nggak mungkin pinjem galah atlet lain ‘kan? Ini pernah terjadi juga… kita pinjam galah atlet Thailand,” kata Erwin.