Kesuksesan Jonatan Diharapkan Memotivasi Tunggal dan Ganda Putri

29 Agustus 2018 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting mendapat emas di cabang olah raga bulu tangkis Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting mendapat emas di cabang olah raga bulu tangkis Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia berhasil mencapai target dua emas dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis pada Asian Games 2018. Dua emas ini diperoleh pada Selasa, (28/8/2018), lewat ganda putra dan tunggal putra.
ADVERTISEMENT
Untuk ganda putra yang dimenangi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memang sesuai dengan target Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Sementara itu, untuk emas yang diraih oleh Jonatan Christie di sektor tunggal putra, merupakan sebuah kejutan.
Jonatan meraih emas usai mengalahkan tunggal asal Taiwan, Chou Tien-chen, lewat perjuangan tiga gim dengan skor 21-18, 20-22, dan 21-15. Selain kejutan karena tidak ditarget, emas dari Jonatan ini mengakhiri paceklik emas tunggal putra di Asian Games, setelah Taufik Hidayat terakhir meraihnya pada 2006.
Keberhasilan Jonatan lantas diapresiasi oleh Kepala Bidang Prestasi PBSI, Susy Susanti. Menurut Susy, prestasi ini bisa diraih karena para pemain tunggal putra tengah pecaya diri usai meraih medali perak di nomor beregu putra.
ADVERTISEMENT
Susy Susanti membawa api Asian Games di Gunung Bromo. (Foto: AFP/Juni Kriswanto)
zoom-in-whitePerbesar
Susy Susanti membawa api Asian Games di Gunung Bromo. (Foto: AFP/Juni Kriswanto)
Selain Jonatan, Anthony Sinisuka Ginting pun menunjukkan penampilan luar biasa di nomor perorangan. Tak tanggung-tanggung, pemain unggulan Asian Games 2018 macam Kento Momota dan Chen Long berhasil ia singkirkan. Sayangnya, di semifinal ia dikalahkan Chou dan gagal menciptakan All Indonesia Final dengan Jonatan.
"Tunggal putra sebetulnya di luar ekspektasi kita, ya. Untuk tunggal putra mereka memang betul-betul jauh sekali (lebih baik) penampilannya. Kami berharap sebenarnya di ganda campuran, tapi harus mengakui kalah bersaing dari China," kata Susy kepada wartawan di Istora.
"Justru tunggal putra, selama bermain nomor beregu mereka percaya diri, keyakinan itu mereka perlihatkan lagi di perorangan. Hal itu membuat kami pastinya senang karena selama ini tunggal yang masih kurang pretasinya.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa ini tidak hanya titik balik, tapi juga memberikan pengalaman berharga buat tunggal putra. Mereka termotivasi memperbaiki penampilan (di nomor beregu) dan membayar tuntas di nomor perorangan," ujarnya menambahkan.
Greysia/Apriyani di Asian Games 2018 (Foto:  ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah)
zoom-in-whitePerbesar
Greysia/Apriyani di Asian Games 2018 (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah)
Selain itu, Susy berharap atlet di sektor ganda dan tunggal putri yang memberikan dua medali perunggu melalui beregu putri dan ganda putri. bisa terpacu untuk meningkatkan kemampuan dan terpacu dengan kejuatan yang diberikan oleh tunggal putra di Asian Games 2018.
"Secara keseluruhan mungkin kita melihat bahwa tunggal putra dan ganda putra tampil cukup baik. Tapi, ya, di sektor lain pun kita harus apresiasi juga seperti di tunggal putri. Meski belum menyumbangkan medali, tapi mereka juga sudah memperlihatkan perjuangan dan juga daya juang . Di nomor beregu mereka mengalahkan unggulan."
ADVERTISEMENT
"Untuk ganda putri sesuai dengan target yaitu medali perunggu, tapi kita berharap di pertandingkan selanjutnya bisa dipersiapkan lebih cermat lagi, lebih kerja keras lagi untuk lebih berprestasi lagi seperti sektor lain yang bisa menyumbangkan emas," pungkas Susy.