Ketika Neymar dan Curry Bertukar Pengalaman sebagai Atlet

30 November 2018 21:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Neymar dan Stephen Curry. (Foto: Geofroy van DER HASSELT / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Neymar dan Stephen Curry. (Foto: Geofroy van DER HASSELT / AFP)
ADVERTISEMENT
Dunia mengenal Neymar Jr sebagai pemain sepak bola termahal sejagat ketika pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) dengan transfer 3,6 triliun rupiah, sedangkan Stephen Curry pemain dengan bayaran tertinggi di NBA saat perpanjang kontrak di Golden State Warriors Juli lalu dengan nilai 201 juta dolar AS untuk lima tahun.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, Neymar dan Curry adalah magnet dari olahraga yang mereka geluti. Lantas, bagaimana jika kedua sosok ini saling bertegur sapa, saling menilik awal mula menemukan jalan menjadi atlet, momen-momen penting yang pernah terlewati, hingga orang-orang yang sekarang menjadi partner di tim masing-masing?
The Players Tribune mewujudkan hal tersebut ketika mempertemukan Neymar dan Curry dalam sebuah program bertajuk The Crossover pada akhir Oktober lalu.
Pertanyaan pertama yang diberikan kepada mereka adalah awal di mana Curry dan Neymar akhirnya punya keingnan untuk serius di bidang yang mereka tekuni sekarang. Bagi kedanya mimpi menjadi pesepak bola dan pebasket profesional lahir dari momen-momen membahagiakan.
"Ketika saya berusia enam tahun, saya bermain di liga regional California Utara. Saat pertandingan saya menghadapi situasi satu lawan satu, saya melakukan operan sambil berputar 360 derajat. Teman saya memasukkan bola dan penonton yang hadir jadi gemuruh. Jadi, saat itu saya sadar basket menyenangkan," kata Curry.
ADVERTISEMENT
"Saya punya dua momen. Pertama ketika berusia tiga tahun dan ibu saya bertanya hadiah apa yang saya inginkan dan saya memilik bola sepak. Kedua ketika usia enam tahun, saya dan ayah merayakan Santos yang baru saja juara. Saya melambai kepada para pemain yang ada di mobil karnaval. Setelah dua momen itu, saya ingin jadi pesepakbola," tutur Neymar.
Neymar merayakan kemenangan Brasil. (Foto: REUTERS/David Gray)
zoom-in-whitePerbesar
Neymar merayakan kemenangan Brasil. (Foto: REUTERS/David Gray)
Curry pada akhirnya mewujudkan mimpi ketika dipilih Warriors pada NBA Draft 2009. Di tahun yang sama, Neymar menjejak karier profesional pertama saat membela Santos. Menariknya, Curry dan Neymar pun sama-sama merasakan prestasi tertinggi sebagai atlet di musim yang sama.
Pada 2014/15, Curry akhirnya megantarkan Warriors meraih gelar NBA pertama sepanjang sejarah klub, kemudian Neymar menjadi seorang juara Liga Champions bersama Barcelona. Tentu saja, sebagai sosok yang pernah merasakan dua momen final di ranah yang berbeda, Neymar dan Curry punya pandangan berbeda soal tensi menghadapi partai final pertama mereka.
ADVERTISEMENT
"Ada tekanan lebih di final Liga Champions dibandingkan laga lainnya. Saya benar-benar cemas sebelum pertandingan final pertama saya. Tapi, setelah laga dimulai Anda bisa lebih santai karena harus fokus. Anda juga tahu apa yang diinginkan dan ada di sana untuk mendapatkannya," ujar Neymar.
Di balik prestasi, Neymar dan Curry dihadapkan pada lawan-lawan dengan talenta yang tak kalah luar biasa. Curry misalnya, dewasa ini NBA memunculkan LeBron James sebagai pemain paling disorot. Sedangkan, Neymar berada dalam era di mana Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi tengah bersinar di jagat sepak bola.
LeBron James vs Steph Curry. (Foto: Kyle Terada-USA TODAY)
zoom-in-whitePerbesar
LeBron James vs Steph Curry. (Foto: Kyle Terada-USA TODAY)
Curry menghadapi James sejak 2009 dan puncaknya saat saling sikut di final NBA 2014/15. Sementara, Neymar mafhum betul kemampuan Ronaldo dan Messi karena pernah berkiparah di La Liga. Bagi mereka, lawan yang tangguh nyatanya memberi keuntungan untuk memacu diri jadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Ketika menghadapi pemain bagus, Anda akan terus berusaha lebih baik di segi mental atau fisik. Bagi saya, itu terjadi saat menghadapi James pada tahun pertama di NBA dan final pertama melawan dia. Saya ingin menjadi hebat karena ada pemain hebat di depan saya," kenang Curry.
"Dengan Messi, saya terus belajar baik saat latihan atau bermain. Hal itu meningkatkan kapasitas saya. Sedangkan Ronaldo, dia seperti monster. Menghadapi dia sebuah kehormatan, tapi kita harus lebih bersiap. Mereka adalah sosok yang menginspirasi karena saya ingin lebih banyak menang, meraih trofi, dan mencetak banyak gol," tutur Neymar.
Menghadapi lawan tangguh pasti beriringan dengan momen-momen berat dalam karier. Sepanjang sembilan tahun perjalanan profesional, Neymar dan Curry mengingat cedera sebagai hantu yang hampir membuat mereka menyerah berkarier.
ADVERTISEMENT
Neymar meringgis kesakitan. (Foto: Andrew YATES / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Neymar meringgis kesakitan. (Foto: Andrew YATES / AFP)
Neymar mengingat bagaimana cedera punggung di semifinal Piala Dunia 2014 dan jelang Piala Dunia 2018 sebagai momen yang meruntuhkan moralnya. Pada akhirnya, dalam dua edisi tersebut Neymar gagal memberi prestasi tertinggi buat timnas Brasil.
"Saat itu musim panas 2012, saya baru menjalani operasi kedua di ankle. Kondisi itu menguji mental, tidak tahu pasti kapan rehabilitasi selesai. Anda selalu khawatir, karena ingin jadi hebat, tapi di lain sisi tidak bisa menjaga tubuh. Tapi istri saya menyelamatkan, dia bilang 'Jangan lupakan siapa dirimu'. Dan itu membuat saya tetap fokus," ucap Curry.
Nah, di akhir percakapan ini. Tak afdol rasanya jika tak mengulik sisi nyeleneh pada perjalanan karier mereka. Soal ini, The Players Tribune bertanya soal siapa yang paling lucu di antara rekan mereka dalam tim. Jawaban Neymar tak terlalu mengagetkan karena menyebut Dani Alves, sedangkan Curry cukup mengejutkan karena menganggap Klay Thompson punya kelakukan yang menggelikan di ruang ganti.
ADVERTISEMENT
Cukup mengejutkan karena Thompson dikenal sebagai pemain kalem dan tak banyak tingkah di lapangan. Bahkan, Thompson tak pernah tertangkap kamera tengah menari saat pemanasan --hal yang umumnya dilakukan oleh Curry dan Russell Westbrook, misalnya.
"Orang paling lucu di ruang ganti adalah Thompson. Saya tidak yakin apa dia sadar atau tidak --tapi itu justru jadi bagian lucunya. Tapi, dia bisa mengejutkan Anda di beberapa momen, seperti mencetak 60 poin padahal sehari sebelumnya tak datang latihan. Atau Anda mencari fakta menarik dia yang hanya Google tahu," jelas Curry.
"Orang paling lucu adalah Dani Alves. Saya suka saat dia mengunggah videonya menyanyi. Dia selalu bercanda di ruang ganti, dia selalu membuat moral kita naik, dia punya energi positif. Dia punya nama panggilan ke semua orang," tutup Neymar.
ADVERTISEMENT