Kongres KOI Dipercepat, Baru Satu Calon Mendeklarasikan Diri

25 September 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deklarasi Raja Sapta Oktohari sebagai calon Ketum KOI di Hotel Mulia, Selasa (24/9/2019) Foto: Ferry Adi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi Raja Sapta Oktohari sebagai calon Ketum KOI di Hotel Mulia, Selasa (24/9/2019) Foto: Ferry Adi/kumparan
ADVERTISEMENT
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan bakal menggelar Kongres Pemilihan untuk mencari Ketua Umum (Ketum) periode 2019-2023 pada 9 Oktober 2019. Sejatinya, Kongres tersebut digelar pada 31 Oktober sesuai masa jabatan Ketum KOI yang habis pada tanggal tersebut.
ADVERTISEMENT
Alasan memajukan jadwal Kongres tak lain karena ada agenda SEA Games 2019 pada 30 November sampai 11 Desember. Mempercepat pemilihan Ketum KOI artinya juga membuat persiapan untuk SEA Games cukup waktu.
Keputusan perubahan jadwal itu ditetapkan dalam Kongres Istimewa KOI yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, pada Rabu (25/9). Selain menetapkan tanggal Kongres Pemilihan, Kongres Istimewa juga mengesahkan perubahan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) KOI dan membentuk Tim Penyaringan dan Penjaringan serta membuat syarat-syarat bakal calon Ketua Umum KOI yang baru.
“Hari ini rapat untuk membahas persiapan persyaratan dan dokumen-dokumen yang harus disiapkn oleh bakal calon Ketum KOI. Sudah melalui konsultasi dengan IOC (Komite Olimpiade Internasional) soala beberapa perubahan. Di Kongres Istimewa akhirnya disetujui,” ujar Helen Sarita Delima, Plt Sekjen KOI, Rabu (25/9/2019).
ADVERTISEMENT
Helen menuturkan bahwa waktu pendaftaran bakal calon Ketum KOI 2019-2023 akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum KOI Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penyaringan dan Penjaringan pada 27 September mendatang.
Tim Penyaringan dan Penjaringan sudah dibentuk. Selain Erick Thohir sebagai ketua, Hellen Sarita Delima (KOI) didaulat sebagai sekretaris.
Sementara anggota terdiri dari Basiruddin (Wakil Sekjen PB Forki), Arsyad Ahmadin (PP PCI), Fully Aswar (IJBA), Kelik Wirawan Widodo (Ketua Umum PB Perpani), dan Rizal Bamadi (Sekjen PB Perpani).
Kongres Istimewa KOI sendiri dihadiri 55 anggota (PB/PP) dari total 60 anggota KOI yang menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) baru. AD/ART KOI yang baru lebih mengedepankan Statuta IOC, di antaranya terkait tata cara pemilihan Ketum dan anggota Komite Eksekutif KOI dengan penempatan dua atlet Olimpiade sebagai pengurus KOI serta pengaturan hak suara bagi anggotanya.
ADVERTISEMENT
Dalam AD/ART KOI yang baru, Erick Thohir menegaskan cabor resmi Olimpiade mendapatkan hak tiga suara dan cabang olahraga non-Olimpiade mendapat satu suara dalam pemilihan Ketum KOI.
Selain itu, ada juga kesepakatan bahwa anggota badan fungsional KOI, seperti Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi), Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi), Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi), Badan Kordinasi Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia (Bakor Korpri), Kesehatan Olahraga Indonesia (Kori), dan Seksi Wartawan Olahraga Indonesia (SIWO) PWI Pusat hanya sebagai mitra KOI tanpa memiliki hak suara.
Raja Sapta Oktohari. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Terlepas dari itu, sejauh ini baru ada satu nama bakal calon Ketum KOI yang sudah muncul ke permukaan. Nama yang dimaksud ialah Raja Sapta Oktohari.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Okto itu bahkan sudah mendeklarasikan diri sehari sebelum Kongres Istimewa KOI, tepatnya pada Selasa (24/9/2019).
“Alhamdullilah hari ini saya baru deklarasi pencalonan sebagai Ketum KOI. Terima kasih atas dukungan dan rekomendasi hampir seluruh cabang olahraga (cabor). Ini menjadi tanggung jawab, bukan jabatan keren-kerenan. Sebsntar lagi ada SEA Games dan Kualifikasi Olimpiade 2020. Jadi, ini memontum tepat untuk mengumpulkan rasa simpatik voter. Waktunya sangat pendek dan tak ada waktu berleha-leha,” tutur Okto di Hotel Mulia.
Okto tak sembarang melempar nama. Memang, dalam acara deklarasinya banyak pengurus cabor yang hadir, tak terkecuali Gatot S. Dewa Broto—Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora). Ia sudah terang-terangan mendukung Okto untuk mengisi kursi nomor 1 di KOI.
ADVERTISEMENT
“Atas nama pimpinan Kemenpora, saya menyampaikan dukungan resmi kepada Raja Sapta Oktohari. Kami memang harus netral. Namun, sepertinya calon cuma satu. Daripada menunda waktu, saya inginnya langsung saja Mas Okto menjadi Ketum KOI. Semoga pada Oktober nanti, ada hadiah ulang tahun terbaik untuk Mas Okto,” tutur Gatot.
Tak cuma Gatot, Erick Thohir—yang saat masih menjabat Ketum KOI—juga menyampaikan hal serupa. Ia menunjukkan dukungannya lewat video lantaran tak bisa datang langsung dalam deklarasi Okto.
“Mohon maaf tidak bisa hadir. Bukan tidak menghormati, melainkan situasi kurang stabil. Saya yakin KOI akan terus maju dan berkembang bila mempunyai figur pemimpin dengan komitmen, wawasan luas, trek rekor bagus, dan sudah berskala internasional. Saya yakin Okto yang terbaik. KOI akan lebih besar. Tentunya, bisa mewujudkan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 dan sukses di Olimpiade 2020,” kata Erick.
ADVERTISEMENT