Kyrie Irving dan Cedera yang Menutup Musimnya

Irving absen hingga akhir musim. (Foto: Brad Rempel-USA TODAY Sports)

Cedera itu bukanlah cedera baru. Masalah di lutut kiri Kyrie Irving itu sudah ada sejak tiga tahun lalu, tepatnya sejak Mei 2015. Kala itu Magnetic Resonance Imaging (MRI) menemukan masalah pada lutut tersebut.

Satu bulan setelahnya, pada laga final NBA musim 2014/15, tempurung lutut Irving itu rusak. Lutut pemain kelahiran Melbourne, Australia, itu pun terus-menerus bermasalah. Ketika kembali berlaga di partai final pada musim 2016/17, dia masih merasakan rasa sakit yang sama.

Sejak itu, Irving dan cedera lutut adalah sahabat karib. Musim ini, dia absen di awal musim karena cedera yang sama. Pada awal tahun eks pemain Cleveland Cavaliers itu juga cukup lama absen membela Boston Celtics karena cedera tersebut kembali membawanya ke ruang perawatan.

Tak tahan lagi, pada 24 Maret lalu, Irving menjalani operasi untuk menghilangkan sekrup implan yang ditanamkan di lutut kirinya pada 2015. Dengan pencabutan sekrup itu, cedera pemain berusia 26 tahun ini diharapkan bisa sembuh.

Awalnya, setelah operasi, Irving diperkirakan bakal menjalani masa pemulihan selama tiga sampai lima minggu saja. Yang artinya dia bisa membela Boston Celtics di NBA playoffs. Namun, prediksi itu salah. Kabar buruk menimpa Celtics.

Kyrie Irving di laga melawan New York Knicks. (Foto: Brad Penner-USA TODAY Sports via Reuters)

Setelah operasi itu, Irving harus beristirahat selama empat sampai lima bulan. Itu artinya, dia tak hanya akan absen di playoffs, tapi juga di sisa musim ini --bahkan jika sampai Celtics lolos ke final NBA sekalipun. Ini benar-benar mimpi buruk.

Pasalnya, Irving adalah pemain paling berpengaruh di kubu Celtics. Saat ini tim asuhan Brad Stevens itu memang sudah begitu kolektif, tapi tak bisa dipungkiri, Irving adalah sosok bintang yang kehadirannya di lapangan mampu membuat perbedaan. Statistik kemudian bisa dijadikan patokan.

Irving adalah pemain Celtics dengan rata-rata poin per gim tertinggi, yakni mencapai angka 24,4 poin. Torehan Irving itu, di NBA bahkan merupakan yang terbaik kedelapan. Pemain bertinggi 191 sentimeter itu hanya kalah dari nama-nama seperti LeBron James, James Harden, Anthony Davis, Kevin Durant, sampai Russell Westbrook.

Selain itu, di musim ini Irving juga memiliki statistik 3,8 rebound dan 5,1 assist per gim. Presentase tiga poin berhasilnya juga cukup tinggi, yakni mencapai angka 40,8%. Catatan yang menunjukkan kelas Irving sebagai bintang dan pemain NBA All-Star.

Celtics memang pernah melalui laga-laga yang melegakan tanpa Irving. Di musim ini, ketika sang point guard absen, Celtics lewat bintang-bintang lain seperti Jaylen Brown, Jayson Tatum, Al Horford, Terry Rozier, hingga Marcus Morris berhasil membawa mereka meraih kemenangan.

Celtics menang dramatis. (Foto: Brian Spurlock-USA TODAY Sports via Reuters)

Bahkan pernah, tanpa Irving, Celtics mencatatkan enam kemenangan beruntun. Dan sepanjang musim ini ketika bermain tanpa sang bintang, Celtics menelan enam kekalahan dan mengukir 12 kemenangan. Catatan yang sebenarnya tak buruk, tapi juga tak terlalu gemilang.

Namun, yang dikhawatirkan adalah saat Celtics bermain di playoffs nanti. Celtics mungkin masih akan kuat dalam hal defensif tanpa Irving. Namun, soal ofensif, mereka jelas kehilangan sosok pemain yang bisa bermain efisien dengan bola di tangannya.

Hal itulah yang bisa menyulitkan Celtics di babak playoffs nanti, terlebih ketika menghadapi tim yang seimbang atau lebih kuat. Laga terakhir saat mereka kalah dari Toronto Raptors bisa dijadikan patokan bagaimana Celtics kesulitan meladeni lawan sulit tanpa Irving.

Semua pun bertanya-tanya Celtics bisa melangkah sejauh mana Celtics tanpa Irving di babak playoffs? Tanpa kedalaman skuat, tanpa lini serang yang garang, bisakah Celtics meladeni Washington Wizards, Milwaukee Bucks, Toronto Raptors, atau Cleveland Cavaliers di playoffs nanti?