news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Laga Selandia Baru vs Peru Berakhir Tanpa Gol

11 November 2017 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selandia Baru vs Peru yang membosankan. (Foto: AFP/Marty Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Selandia Baru vs Peru yang membosankan. (Foto: AFP/Marty Melville)
ADVERTISEMENT
Tidak ada gol dan tidak ada pemenang dari laga play-off lintas konfederasi Piala Dunia 2018 leg pertama antara Selandia Baru dan Peru di Westpac Stadium, Wellington, Sabtu (11/11/2017) siang WIB. Dengan demikian, Peru yang akan berlaku sebagai tuan rumah pada leg kedua nanti bakal punya keuntungan lebih besar.
ADVERTISEMENT
Selandia Baru mengusung misi tampil di Piala Dunia untuk ketiga kalinya setelah 1982 dan 2010. Sementara, Peru yang bertandang ke Wellington punya beban yang lebih berat lagi. Mereka bakal berusaha mati-matian untuk menjejak Piala Dunia pertama mereka sejak 1982.
Formasi 4-1-4-1 jadi pilihan pelatih All Whites, Anthony Hudson. Di lini belakang, ada Winston Reid yang berlaku sebagai kapten. Namun, Chris Wood yang telah mencetak tiga gol di Premier League justru dicadangkan. Bersama Wood, duduk pula pemain kawakan Pusamania Borneo FC, Shane Smeltz.
Adapun, dari kubu Peru, pakem 4-2-3-1 jadi pilihan. Di lini depan, ada Jefferson Farfan yang diplot menjadi ujung tombak. Dia disokong oleh pemain sayap Watford, Andre Carrillo di sayap kanan.
ADVERTISEMENT
Pertandingan dimulai dengan tempo sedang, meski penguasaan bola kemudian didominasi oleh Peru. Mereka pun langsung mendapat peluang emas pada menit keenam ketika Christian Cueva hampir saja mampu memanfaatkan miskomunikasi antara dua bek sentral tuan rumah. Namun, kiper Stefan Marinovic dengan sigap mampu menghalau bola yang bergulir pelan menuju gawangnya.
Perlahan, Selandia Baru pun mampu keluar dari tekanan. Awalnya, mereka memang kesulitan mengembangkan permainan karena pressing dari para pemain Peru. Namun, memasuki pertengahan babak pertama, gantian Peru yang kewalahan. Namun, peluang emas, sampai titik itu, belum kunjung mampu diciptakan lagi.
Setelah itu, sampai turun minum, baik Selandia Baru maupun Peru benar-benar menunjukkan kepada khalayak mengapa mereka bukan (dan rasanya tidak akan pernah menjadi) pemain utama di sepak bola. Kualitas permainan mereka begitu buruk, terutama soal koordinasi serangan yang sangat, sangat mudah dipatahkan oleh lawannya masing-masing. Jangankan gol, peluang pun tidak bisa dihasilkan.
Pemain Selandia Baru dan Peru berduel. (Foto: AFP/Marty Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Selandia Baru dan Peru berduel. (Foto: AFP/Marty Melville)
Pada babak kedua, Peru mulai memperbaiki permainan. Mereka lebih sabar dalam melakukan build-up dan mampu mengebiri agresivitas Selandia Baru yang menyulitkan mereka di babak pertama. Membaiknya penampilan The Incas ini membuat All Whites mengubah formasinya dari 4-1-4-1 menjadi 5-3-2.
ADVERTISEMENT
Semakin defensif Selandia Baru, semakin senang Peru. Walau begitu, mereka baru betul-betul mendapat peluang emas pada menit ke-63 ketika sundulan salah satu pemain mereka memaksa kiper Selandia Baru melakukan penyelamatan akrobatik.
Terus ditekan, Selandia Baru tak tinggal diam. Mereka pun memasukkan Chris Wood pada menit ke-74 untuk menggantikan Clayton Rhys Lewis. Mantan pemain Leeds United ini pun sempat menciptakan peluang pada menit ke-85. Namun, eksekusi yang buruk dari Michael McGlinchey membuat jala gawang Pedro Gallese tak jua bergetar.
Sampai akhir laga, gol tetap tak mau datang. Skor kacamata pun jadi penutup laga ini.