LDR Indonesia: Berlari Jauh Itu Lebih Mudah Bersama-sama

15 Juli 2018 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Long Distance Runners (LDR) Indonesia (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Long Distance Runners (LDR) Indonesia (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jarak, bagi sapasang kekasih, adalah perkara yang rumit. Jika berjauhan, mereka ingin segera memangkasnya, entah bagaimana caranya. Tujuannya, ehm, agar komunikasi berjalan dan hubungan semakin erat. Jika tak bisa dipangkas, berpisah terkadang menjadi keputusan terbaik. Duh.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi komunitas lari bernama Long Distance Runners (LDR) Indonesia, jarak adalah tolok ukur kesuksesan. Semakin jauh jarak yang mereka tempuh, semakin dekat mereka dengan misinya: mencetak pelari-pelari maraton Indonesia.
"Kami punya misi mencetak pelari maraton. Kami mesti bisa menempuh 42 km. Jadi, jarak yang jauh itu harus bisa kami tempuh. Kami ingin menjadi komunitas yang melahirkan pelari-pelari jarak jauh," ucap kapten LDR Indonesia, Yusa Pridasa, kepada kumparanSPORT di Kawasan Rasuna Epicentrum, Minggu (17/7/2018).
Kisah LDR Indonesia bermula pada 2015 silam. Enam pelari yang kerap mengikuti lomba lari tingkat nasional maupun internasional bersepakat untuk membentuk komunitas. Perlahan dan pasti, LDR Indonesia berkembang. Satu per satu pelari bergabung.
ADVERTISEMENT
Menurut Yusa, sampai saat ini, sudah ada 70 pelari yang terdaftar sebagai anggota LDR Indonesia. Namun, karena kesibukan masing-masing, anggota yang aktif cuma menyentuh 40-50 orang.
"Setiap Minggunya kami dilirik banyak orang. Setiap Minggu juga akhirnya anggota terus bertambah lagi dan bertambah lagi. Sampai sekarang sudah ada 70 anggota, tapi karena kesibukan yang aktif cuma 40-50 orang," katanya.
LDR Indonesia sendiri punya kiat-kiat untuk menjadikan anggotanya berkembang atau memiliki waktu tempuh yang terus membaik di setiap perlombaan.
Long Distance Runners (LDR) Indonesia (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Long Distance Runners (LDR) Indonesia (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
Pertama, latihan secara konstan. Senin dan Kamis, ucap Yusa, merupakan jadwal untuk mengasah kecepatan. Sedangkan, Minggu digunakan untuk menempa ketahanan dengan menempuh 15-32 km dalam waktu tempuh yang tak ditentukan. Kiat kedua adalah sindiran.
ADVERTISEMENT
"Sindirian adalah cara terbaik kami untuk meningkatkan motivasi anggota yang lain. Jika yang bisa menang, duitnya dipakai buat makan-makan dan traktir anggota lain. Tapi, ada kebanggaan tersendiri," tutur Yusa.
Kiat-kiat tersebut akhirnya membuahkan hasil. Salah satu anggota LDR Indonesia bernama Carla Felany sukses menempati tempat ketiga dalam kategori 5K Putri Milo Jakarta International 10K 2018. Ibu rumah tangga dengan dua orang anak itu mencatatkan waktu tempuh 24 menit 8 detik.
Memang, kata Yusa, keberhasilan Carla menjadi kebanggaan tersendiri bagi LDR Indonesia. Namun, mereka tak ingin mematok target untuk menjadi pemenangan dalam setiap lomba lari yang diikuti. Terpenting, tambah Yusa, setiap anggota dapat memperbaiki catatan waktu tempuh di setiap lomba lari.
ADVERTISEMENT
Long Distance Runners (LDR) Indonesia (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Long Distance Runners (LDR) Indonesia (Foto: Okky Ardiansyah/kumparan)
"Kali ini, ada anggota kami yang naik podium ketiga dalam kategori 5K Indonesia Women. Walau kami sebenarnya tak pernah menargetkan. Target kami saat ini, anggota yang belum menyelesaikan lomba lari kali ini, maka tahun depan harus punya catatan yang lebih baik," ucap Yusa.
"Kami tak mematok target karena kemampuan anggota kami juga berbeda-beda, tapi kami ingin setiap individu mencatatan waktu yang lebih baik. Misalnya, catatan waktu 10 km lebih dari 60 menit, usahakan harus bisa lebih baik lagi, lagi, dan lagi. Ya, karena LDR itu, berlari sendiri bisa cepat, tapi berlari jauh itu lebih mudah bersama-sama," katanya menutup.