Legenda NBA, Muggsy Bogues, Beri Inspirasi ke Pebasket Muda Indonesia

Muggsy Bogues di GOR PB Djarum, Jakarta Barat (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Dengan pengalaman bermain selama 14 tahun di NBA, Tyrone Curtis 'Muggsy' Bogues punya magnet bagi penikmat dan pegiat basket dunia.

Membicarakan Muggsy tak bisa jauh dari membicarakan postur tubuhnya. Dengan postur yang hanya mencapai 160 cm, ia dikenal sebagai pebasket NBA terpendek sepanjang sejarah. Namun demikian, hal tersebut tak mengurangi kemampuannya tampil sebagai point guard.

Tubuh pendek membuat gerak Muggsy begitu lincah. Kemampuan memotong dribel lawan membuatnya diketahui sebagai perusak serangan. Visi di atas rata-rata membuatnya diingat sebagai salah satu playmaker terbaik di eranya.

Menilik rekam jejaknya, Muggsy sudah malang-melintang di NBA sejak 1987. Meski tak pernah menjuarai NBA, ia masuk dalam skuat Amerika Serikat saat meraih medali emas pada FIBA World Championship 1986 yang digelar di Spanyol.

Jumat (20/7/2018) sore WIB, Muggsy hadir di Indonesia. Lewat program bernama #BlibliFriendsMeetUp, ia membagikan segenap pengalaman dan perjuangannya menembus dan berkarier di NBA kepada semua yang hadir di GOR PB Djarum, termasuk kumparanSPORT.

Acara tersebut dimulai dengan obrolan ringan antara Muggsy dan beberapa pegiat basket dan streetball. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan sesi penandatanganan kostum dan pemberian buah tangan untuk Muggsy.

“Saya selalu menjadikan postur tubuh sebagai motivasi diri. Bagi saya, bermain dengan lawan yang memiliki ukuran tubuh lebih tinggi memacu saya untuk terus meningkatkan permainan,” kata Muggsy.

Muggsy Bogues di GOR PB Djarum, Jakarta Barat (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Di sisi lain, perwakilan Blibli yang juga menjabat sebagai Senior Marketing Communication and Public Relation Manager, Lani Rahayu, mengatakan bahwa acara ini punya banyak tujuan. Satu di antaranya adalah memberikan inspirasi kepada generasi muda.

“Kami ingin memberikan inspirasi bagi anak-anak muda. Apalagi Muggsy, seperti yang kita sama-sama tahu adalah pebasket dengan ukuran tubuh tidak seperti pebasket NBA umumnya,” kata Lani.

“Dari sana, kami ingin memberikan gambaran kepada pebasket muda bahwa apabila mereka punya kemauan, fokus, visi, dan passion, mimpi bukanlah suatu hal yang sulit untuk diwujudkan,” pungkas Lani.