Liliyana Natsir Pastikan Pensiun Tahun Depan

7 September 2018 11:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Liliyana menjabat tangan para suporter. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Liliyana menjabat tangan para suporter. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perhelatan Asian Games 2018 dipastikan akan menjadi turnamen besar terakhir buat pebulu tangkis pelatnas putri Indonesia, Liliyana Natsir. Hal itu dipastikan oleh sosok kelahiran Manado yang menyebutkan bahwa pada awal 2019 mendatang dirinya bakal resmi menggantungkan raketnya alias pensiun.
ADVERTISEMENT
Terkait waktu pasti kapan ia akan resmi pensiun, Butet--sapaan akrab Liliyana--menyebut keputusan itu akan diambilnya pada Februari atau Maret 2019. Dengan demikian, Butet bakal berhenti sebagai pemain bulu tangkis profesional pada usia 33 tahun.
Pada ajang Asian Games 2018 beberapa pekan lalu, Butet yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad di nomor ganda campuran berhasil menyumbang medali perunggu untuk kontingen Indonesia. Pada babak semifinal, Owi/Butet --begitu biasanya Tontowi/Liliyana disapa-- kalah dari ganda China, Zheng Siwei/Huang Yaqion.
Meski bukan emas yang dipersembahkan, perjuangan Owi/Butet di Asian Games tetap diganjar penghargaan oleh PB Djarum sebagai klub Owi dan Butet bernaung. Bertepatan dengan final Audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum, Kamis (6/9/2018), Owi/Butet diguyur bonus Rp 300 juta rupiah oleh Djarum Foundation.
ADVERTISEMENT
"Asian Games jadi turnamen besar terakhir yang saya ikuti, saya ingin meraih emas, tapi rencana Tuhan lain. saya harus bersyukur apapun hasilnya, tetap mendapat medali meski warnanya beda," kata Butet usai menerima penghargaan di pelataran GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Butet memang tidak berhasil mendapat raihan tertinggi, meski begitu sosok berusia 32 tahun itu tetap mensyukuri setiap perjalanan yang sudah ia lewati selama ini. Oleh karenanya, Butet berujar ingin menikmat semua pertandingan-pertandingan terakhirnya bersama Owi sebelum pensiun nanti.
ki-ka: Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, di acara penghargaan PB Djarum di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
ki-ka: Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, di acara penghargaan PB Djarum di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
"Awal tahun depan, sekitar bulan Februari atau Maret, saya resmi pensiun. Saya tidak pensiun tahun ini karena masih harus ikut beberapa kejuaraan," katanya.
"Apalagi di ganda campuran bersama Owi, kami masih ranking tiga dunia dan harus ikut turnamen seperti Superserier Premier, seperti di China dan Denmark. Saya sama Owi ingin berusaha menikmati beberapa pertandingan lagi," ucap Butet.
ADVERTISEMENT
Belasan tahun berkarier sebagai pebulu tangkis, pelbagai gelar bergengsi sudah pernah dicicpi oleh Butet. Menilik kabinet trofinya, di sana ada trofi juara SEA Games, All England, hingga Kejuaraan Dunia. Namun, menurut Butet momen yang paling berkesan dalam hidupnya adalah menjadi juara Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di podium. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di podium. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Kini, hasrat Butet hanya ingin memberi hasil terbaik di turnamen-turnamen terakhirnya. Ia pun berharap Owi akan menemukan kesuksesan ketika nanti dipasangankan dengan partner baru.
"Untuk momen terbaik saya, ya, di Olimpiade 2016. Memang kita pernah juara juga di turnamen besar lain, tapi Olimpiade yang paling berkesan, prestasi tertinggi dan momen terbaik," ucapnya.
"Sekarang memang sudah waktunya pensiun, usia tidak muda lagi. Ada banyak atlet muda yang meneruskan. Saya berharap Owi bisa lebih sukses lagi bersama pasangan baru di pelatnas nanti," pungkas Butet.
ADVERTISEMENT