Lima Hal yang Kita Pelajari dari Gim Kelima Final NBA

11 Juni 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawhi Leonard berduel melawan Draymond Green dan Andre Iguodala di final NBA 2018/19. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kawhi Leonard berduel melawan Draymond Green dan Andre Iguodala di final NBA 2018/19. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pertandingan gim kelima final NBA antara Golden State Warriors dan Toronto Raptors, Selasa (11/6/2019) pagi WIB, berlangsung luar biasa sengit. Warriors berhasil mengalahkan Raptors dengan skor tipis 106-105.
ADVERTISEMENT
Dari skor akhirnya saja, kita bisa melihat bahwa pertandingan ini berjalan dua arah. Warriors—yang butuh kemenangan untuk memperpanjang asa juara—langsung memukul Raptors sejak awal pertandingan dimulai.
Di satu sisi, Raptors—yang akan juara jika menang—tak membiarkan Warriors melaju begitu saja. Warriors tak pernah unggul lebih dari enam angka di akhir kuarter satu hingga tiga, meskipun pada akhirnya Raptors tak mampu menyalip lawannya.
Selain itu, gim kelima ini juga menjadi ajang comeback bagi bintang Warriors, Kevin Durant. Pria berusia 30 tahun ini telah absen membela Warriors sejak mengalami cedera betis di gim kelima semifinal Wilayah Barat melawan Houston Rockets (9/5).
Narasi bahwa Durant kembali sebagai pahlawan bermula dengan sempurna. Pasalnya, eks penggawa Oklahoma City Thunder itu mampu membuat ofensif Warriors jauh lebih baik.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Durant tak tampil lama. Di awal kuarter kedua, cedera Durant kambuh, dan ia mesti dipapah keluar. Akibat hal ini, Warriors sempat keteteran, walaupun pada akhirnya mampu meraih kemenangan.
Berdasarkan beberapa hal di atas, tak berlebihan apabila gim kelima itu dipredikatkan sebagai gim yang menghibur dan menegangkan. Namun, ada hal-hal lain yang dapat kita pahami dari gim ini. kumparanSPORT telah mengumpulkan lima hal yang dapat dipelajari dari gim kelima final NBA antara Raptors dan Warriors, di bawah ini.
Warriors adalah Tim yang Lebih Baik dengan Kevin Durant
Pada babak final Wilayah Barat, Warriors, tanpa Durant, sukses menyapu bersih Portland Trail Blazers. Dari situ, muncul anggapan kalau Warriors tampil lebih baik tanpa keberadaan Durant.
ADVERTISEMENT
Di gim kelima ini, anggapan tersebut 100% salah. Ya, Durant memang hanya tampil selama 12 menit. Ya, Durant ‘hanya’ mencetak 11 angka. Ya, Warriors, pada akhirnya, menang meskipun Durant keluar begitu dini.
Meskipun begitu, tampak jelas kalau keberadaan Durant membuat segalanya lebih mudah bagi Warriors. Yang paling nyata adalah bagaimana Durant mampu menarik perhatian pemain Raptors dari dua penembak jitu Warriors, Stephen Curry dan Klay Thompson.
Di kuarter pertama, Curry mampu memasukkan dua dari tiga tembakan tiga angka yang ia buat. Thompson pun sama, dua dari tiga tembakan tiga angkanya masuk. Moncernya The Splash Brothers ini merupakan hasil dari keberadaan Durant, yang mampu merusak fokus defensif pemain Raptors.
ADVERTISEMENT
Bintang Warriors, Kevin Durant, mengalami cedera di gim kelima final NBA. Foto: Kyle Terada-USA TODAY Sports
Di satu sisi, Durant adalah pemain yang istimewa, utamanya ketika melakukan ofensif. Dengan modal yang banyak (tinggi, akurasi tembakan, kemampuan dribel) ia mampu memasukkan bola lewat berbagai cara. Oleh karena itu, tak menjadi masalah buatnya untuk mencetak poin ketika dijaga.
Alhasil, di kuarter pertama, Warriors mampu mencetak 34 poin. Hebatnya 31 dari 34 poin itu dicetak oleh Durant, Curry, dan Thompson.
Bukan tak mungkin, jika Durant bertahan hingga akhir pertandingan, Warriors mampu unggul dengan selisih lebih jauh, setidaknya lebih dari satu poin. Steve Kerr pasti pusing tak kepalang mengingat sang pemain dikabarkan menderita cedera Achilles, dan tak akan bermain di sisa final ini.
Lebih Cepat Lebih Baik, Kawhi Leonard
ADVERTISEMENT
Penampilan bintang Raptors, Kawhi Leonard, di gim kelima ini terbilang oke. 26 poin dan 12 assist berhasil dikemas oleh mantan penggawa San Antonio Spurs itu. Namun, ada noda besar dari catatan menawan Leonard ini.
Ya, Leonard ‘baru’ panas di kuarter keempat. 10 poin ia ciptakan di enam menit terakhir pertandingan. Memang, 10 poinnya itu sempat membuat Raptors unggul. Namun, tetap saja, itu tidak cukup.
Yang menjadi masalah adalah, Leonard benar-benar bau di kuarter pertama hingga ketiga. Ia hanya mampu memasukkan empat dari 15 tembakan. Tembakan tiga angkanya tak ada yang masuk meski melakukan empat upaya. Di menit-menit awal pertandingan, Leonard bahkan membuat dua turnover.
Catatan Leonard di tiga kuarter pertama ini sangat disayangkan. Terlebih, matchup-nya, Durant, tak mampu melanjutkan pertandingan sejak menit-menit awal kuarter kedua. Absennya Durant semestinya dapat dimanfaatkan Leonard, seperti layaknya di gim ketiga dan keempat.
ADVERTISEMENT
Splash Brothers adalah Kunci
Tentu, Durant adalah kepingan penting dari skuat Warriors. Namun, kunci utama permainan sang juara bertahan adalah The Splash Brothers, Curry dan Thompson. Dua guard inilah yang mampu memikul Warriors menuju kemenangan di gim kelima ini, utamanya semenjak Durant keluar.
Di gim kelima ini, Curry dan Thompson mencetak total 57 poin. Artinya, lebih dari setengah total poin Warriors di gim ini diciptakan oleh The Splash Brothers. Sebenarnya, hal ini saja sudah cukup untuk menjadi bukti bagaimana pentingnya Curry dan Thompson untuk The Dubs.
Namun, ada kemampuan lain yang benar-benar tak tergantikan dari Curry dan Thompson, yaitu clutch. Di kuarter keempat, 10 poin dari Leonard membuat momentum benar-benar berubah ke tangan Raptors. Sayangnya, Curry dan Thompson tak terpengaruh oleh hal itu.
ADVERTISEMENT
Dua pemain ini menciptakan tiga tembakan tiga angka secara berturut-turut, dan membuat Warriors unggul dengan skor 106-103 saat pertandingan hanya menyisakan 56 detik. Raptors hanya mampu memasukkan dua angka, dan Warriors meraih kemenangan.
Raptors Tak Boleh Biarkan Warriors Nyaman Buat Tembakan Tiga Angka
Poin ini berkaitan dengan poin sebelumnya. Seperti yang kita semua ketahui, senjata utama Warriors adalah tembakan tiga angka mereka. The Splash Brothers yang mereka miliki bisa dibilang sebagai penembak tiga angka terbaik, bahkan sepanjang masa NBA.
Oleh karena itu, haram hukumnya Raptors membiarkan Warriors, utamanya Curry dan Thompson, melepaskan tembakan tiga angka dengan nyaman. Gim kelima ini menjadi buktinya. 20 tembakan tiga angka sukses dibuat oleh Warriors di gim kelima ini dengan persentase sukses mencapai 47,6%.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja alasannya. Di masing-masing gim pertama, ketiga, dan keempat--ketika Raptors menang--Raptors sukses membuat Warriors mencetak tembakan tiga angka tak lebih dari 12 kali, dengan persentase sukses tak pernah lebih dari 40%.
Kedalaman Skuat Jadi Penentu
Lantas, apa yang akan menentukan di gim keenam (dan ketujuh jika Warriors menang di gim keenam)? Jawabannya tentu banyak, tetapi yang paling utama adalah kedalaman skuat.
57 poin yang dicetak oleh Curry dan Thompson memang impresif. Namun, ini juga menjadi pernyataan kalau Warriors sangat bergantung kepada dua pemain ini untuk mencetak poin.
Merujuk ke box score, hanya tiga pemain Warriors, selain Curry dan Thompson, yang mampu mencetak lebih dari 10 poin. Mereka adalah Durant (yang akan absen di gim selanjutnya), Draymond Green (yang akan absen di gim ketujuh apabila mendapatkan technical foul di gim keenam), dan DeMarcus Cousins.
ADVERTISEMENT
DeMarcus Cousins berduel melawan Kyle Lowry dan Serge Ibaka di final NBA 2018/19. Foto: John E. Sokolowski-USA TODAY Sports
Raihan poin pemain cadangan Warriors lebih memprihatinkan lagi. Bench point Warriors hanya berada di angka 23 poin kendati memainkan tujuh pemain cadangannya. Raptors, di satu sisi, mendapatkan 27 poin dari bangku cadangan, meskipun hanya memainkan empat pemain.
Inilah mengapa kedalaman skuat akan memegang peranan penting di gim-gim berikutnya. Pemain cadangan Warriors seperti Andrew Bogut, Shaun Livingston, dan Jordan Bell harus step up di gim berikutnya, terlebih Durant akan absen. Jika mereka tidak mampu melakukan itu, rasanya Raptors lah yang akan keluar menjadi juara NBA edisi ini.