Lorenzo: Posisi Kedua di MotoGP 2018 Adalah Target Paling Realistis

14 Agustus 2018 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jorge Lorenzo merayakan kemenangannya di GP Austria. (Foto: REUTERS/Lisi Niesner)
zoom-in-whitePerbesar
Jorge Lorenzo merayakan kemenangannya di GP Austria. (Foto: REUTERS/Lisi Niesner)
ADVERTISEMENT
Kemenangan pada Grand Prix (GP) Austria, Minggu (12/8/2018) malam WIB, tidak membuat Jorge Lorenzo optimitis untuk memperebutkan gelar juara dunia MotoGP, seperti yang pernah ia lontarkan pada pertengahan Juni lalu ketika memenangi GP Catalunya.
ADVERTISEMENT
Dengan tambahan 25 poin di Sirkuit Red Bull Ring, saat ini Lorenzo memang merangsek ke posisi tiga klasemen sementara dengan koleksi 130 poin. Pebalap berjuluk X-Fuera tersebut terpaut 12 angka saja dari Valentino Rossi, tapi berjarak 71 poin dengan Marc Marquez sebagai pemuncak.
Berangkat dari kondisi ini, semangat Lorenzo membuncah, tapi tak mau kelewat jemawa dan tetap realitis. Dengan musim yang tinggal menyisakan delapan balapan lagi, pebalap berusia 31 tahun tersebut hanya ingin menyelesaikan kompetisi di posisi kedua.
"Untuk posisi di klasemen, ada baiknya jika Marquez semakin jauh karena sulit untuk mengejarnya. Nah, selanjutnya kami pasti akan berjuang untuk mendapat tempat kedua. Jarak Rossi dekat dan Andrea Dovizioso berada di belakang saya," ujar Lorenzo dilansir GPOne.
ADVERTISEMENT
"Pada akhirnya kami hanya ingin belajar dan bersenang-senang untuk memperjuangkan podium dan kemenangan. Tanpa tekanan untuk berebut menjadi juara dunia karena itu butuh mentalitas yang berbeda," lanjut pebalap kelahiran Mallorca, Spanyol, ini.
"Sangat disayangkan saya mengalami masalah terkait aerodinamika di awal-awal musim dan sangat disayangkan juga untuk beberapa ketidakberuntungan yang menimpa. Tapi, saya ingin mengambil keuntungan dari momen kemenangan ini dan melihat apa yang akan terjadi."
Segala peningkatan yang dialami oleh Lorenzo memang mengejutkan, karena di awal musim 2018 ia sangat kesulitan. Namun, pengalaman dan hasratnya untuk belajar menggunakan motor Desmosedici akhirnya berbuah manis dengan merengkuh kemenangan perdana bersama Ducati di Mugello.
Lorenzo rebut podium puncak di Catalunya. (Foto: LLUIS GENE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Lorenzo rebut podium puncak di Catalunya. (Foto: LLUIS GENE / AFP)
Lantas, performanya terus meningkat dan menyabet podium pertama lagi di GP Catalunya. Tercatat dari 11 balapan yang sudah dijalani, Lorenzo empat kali naik podium dengan tiga di antaranya menjadi kampiun. Kondisi ini, disebut Lorenzo cukup untuk membayar masa-masa sulitnya di Ducati.
ADVERTISEMENT
Meski pada musim 2019 nanti dirinya tidak akan lagi bersegaram Ducati dan pindah ke Repsol Honda. Lorenzo mengaku perjuangan yang ia lakukan untuk membuktikan pada khalayak bagaimana kualitas yang dimiliki, menjadi kenangan yang akan selalu membekas.
"Saya tidak tahu jika saya kehilangan beberapa tahun lamanya denga tensi balapan seperti kemarin, khususnya di beberapa momen. Tapi, jalannya balapan itu cukup membayar waktu sulit saya. Bersama Ducati, kemenangan paling spesial tetap di Mugello."
"Hal tersulit bagi seorang atlet adalah menemukan kembali dirinya dan melakukan beberapa hal yang berbeda. Bersama Ducati, hal itu hampir wajib dilakukan dan ketika banyak orang tidak percaya, saya bisa melakukannya. Hampir dua tahun lamanya saya bersama tim ini dengan keadaan yang naik turun, sebagain hati saya akan selalu menjadi Ducati," pungkas Lorenzo.
ADVERTISEMENT